Laporan Utama

Tak Ada Lagi Copet Menjambret Jam Tangan
Entah apa sebabnya para pencopet sejak tahun 1980-an tidak bergariah lagi mencopet jam tangan. Padahal sebelumnya, siapapun orang yang ingin naik angkutan umum bus atau kereta api, sejak melangkahkan kaki ke luar rumah, tentu nasehat orang tuah pasti mengingatkan, “hati-hati dompet dan jam tanganmu. simpan jam tangan kamu buatan german atau keluaran uni soviet.” Tidaklah …

Gigi Sang Diktator Hitler Ditemukan Di Bunker
Anak ke empat dari enam bersaudara dari Alois Hitler dan Klara Polzi, tidak menyangka dirinya menjadi seorang fasis yang mengobarkan Perang Dunia II dan sekaligus jadi dictator bengis pelaku utama Holocaust. Lebih dari enam juta kematian Jahudi dan jutaan pejuang damai tewas dibantai Adolf Hitler. Tidak ada yang tahu cita-citanya ingin menjadi kanselir sekaligus pemimpin …

Mengintib Dunia Industri Pencari Bintang Film Porno
Kecenderungan anak muda melenial saat ini gandrung menjadi bintang film. Tujuannya jelas ingin melesat jadi selebritas dengan harapan cepat merengkuh kenikmatan materi dengan mudah. Angan yang dilambungkan seperti itu, tentu menjadi salah satu godaan pebiznis untuk menjebak anak baru geblek (ABG) menawari mereka sebagai bintang film kelas esex-esex alias bintang porno. Iming-iming mengiurkan itu pulalah …

Solo Membangun Kota Inklusif dan Berkelanjutan
Berdasar ketentuan pasal 83 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta memperhatikan Peraturan Menteri …

Korban Salah Tangkap Peristiwa 1965
Bagi generasi yang lahir di tahun 1970-an dapat dipastikan tidak akan mengenal istilah yang dulu pernah akrab di telinga banyak orang di Solo, banjir darah Kali Bacem. Mungkin juga tak tahu cerita lisan yang dituturkan nenek-moyang mereka soal gegeran paten-patenan di Solo pada tahun 1965. Masih beruntung ada lembaga yang concern terhadap orang-orang yang dituduh …

Walikota Solo: “Brantas Radikalisme di Sekolah Dengan Pancasila”
Tak mudah menorehkan teks dalam satu prasasti yang mampu menggugah kesadaran warga masyarakat untuk mencintai anak. Bukan hanya sekali dua, Unicef sebagai lembaga dunia mengadakan kegiatan bersama pemangku kebijakan di berbagai negara menggalang kesertaan generasi agar tidak terjerembab ke dalam kubang kenestaan hingga mudah terseret ke dalam tindakan radikal, perlu ditangkal. Unicef menengarai, kebiasaan hura-hura …

Mengenggam Film Porno Trend Generasi Milenial
Siapa bisa menolak tuduhan generasi muda, terutama mahasiswa-siswi, perguruan tinggi tak pernah nonton film porno. Entah mereka anak orang tajir atau generasi milenial hidup keluarganya pas-pasan; atau mereka berbaju ‘brukut’ hanya terlihat matanya, bisa jadi pernah ngintip film esek-esek. Apapun bentuk tontonan film ngesex berbintang satu atau lima sekalipun, jangan harap mata mereka belum pernah …

Melacak Jejak kejayaan Wayang Orang Sriwedari
Perjalanan seni di suatu kota budaya tak bakal langgeng keberadaannya dalam kasanah bangsa bila pemerintahan tidak hirau terhadap sejarah masa lalu. Bila hal itu terus menerus dibiarkan bisa jadi eksistensi kebudayaan masa lalu tinggal kenangan terlindas kemajuan jaman. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tampaknya serius memandang budaya sebagai warisan cagar budaya harus tetap terjaga dan dirawat. …

Hut Solo 274 Tahun, Menjelajah Abad Milenial
Tak dapat dipungkiri perkembangan sejarah berdirinya kota Solo selama 274 tahun merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah masa lalu tentang tlatah Keraton Kasunanan Kota Surakarta Hadiningrat. Melacak jejak pelbagai peristiwa penting sebelum negeri ini merdeka dan memerdekakan tanah pardikan yang dulunya ‘ndeso’ merangkak menjadi daerah kota swapraja dan kemudian menjadi Kota Solo, mengalami metamorfosis. Menurut …

Gara-Gara Novel, Tohari Nyaris Dipenjara Tentara Rezim Orba
Tidak hanya aktivis, bila tidak sepaham dengan kebijakan Orde Baru sewaktu Soeharto berkuasa, dapat dipastikan ditahan. Budayawan sekaligus novelis kenamaan, Achmad Tohari, nyaris dipenjara gara-gara novel Rongeng Dukuh Paruk, karyanya, dinilai kiri. Untung saja ia mengenal mantan presiden almarhum Gus Dur. Kalau tidak, bisa jadi Tohari mendekam dalam penjara. Pernahkah terbayangkan dalam benak Anda gara-gara …