Lebih Asyik Tanpa Bra atau Tetap Pakai Kutang


Jagalah penampilan Anda dengan memilih no bra atau tetap makai

Entah siapa yang membaptis tanggal 13 Oktober setiap tahun dinyatakan sebagai hari Ler Sedunia buah dada tanpa memakai kutang dan dijatakan sebagai No Bra Day sejagad. Peringatan hari tanpa mengenakan BH alias breast reconstruction awareness sebenarnya bertujuan bagus, tentu buat kaum remaja dan emak-emak setengah tuwir (Stw) yang kesukanya ngeler buah dada.

Trend ngeler No Bra tampaknya sah-sah saja, asal berada di dalam kamar keluarga atau di tempat tertenu yang hanya bisa dilihat someone, tapi gejala suka-suka sepertinya semakin marak. Padahal No Bra Day (NBD) yang digaungkan tidak menyarankan agar paper toket di depan khalayak ramai, meski tertutup outfit tipis sekalipun.

Tujuan utama Breast Reconstruction Awareness (BRA) Day yang agar mengedukasi kaum perempuan saat menghadapi mastektomi. Tak lama, banyak aktivis menggaungkan tagar lewat #nobraday, itu penting dan perlu. Bingung’kan akan menyikapinya bagaimana. Namanya juga latah, kaum hawa pun akhirnya mengiyakan anjuran kagak usah makai bra itu.

Mayoritas Abg unyu-unyu lebih menyukai no bra ketika ingin tampil sexsy

Padahal imbauan agar agar melepas kutang itu, sakjane hanya sewaktu mau tidur malam beristirahat melepas kepenatan. Sewaktu bangun, yach mestinya kutang yang tertanggal itu sebaiknya dikenakan kembali. Tujuan lain NBD agar para perempuan mencapai kesepahaman dan sadar mendeteksi dini kanker payudara. Anjuran ahli bedah plastic dari Kanada, Mitchell Brown, sejatinya agar kaum hawa lebih tanggap terhadap kemungkinan gejala pengidap kanker payudara. “Lha kowk malah Abg unyu-unyu sekarang pada kagak mau memakai kutang. Sewaktu berjalan-jalan ke luar rumah dengan memakai pakaian yang temrawang. Jadinya kaprah dalam memahami tujuan utama, NBD itu,” kata penyitas kanker service dan payudara, Ayunda Trihapsari, dihubungi lewat whatsapp. “Bisa juga gara-gara modernitas tanpa kendali, lewat media social. Asyik juga dilihat lawan jenis, bila berpapasan. Kalau masih ranum sih kagak kliatan, tapi kalau emak-emak STW alias setengah tuwir, kan jadi wagu.”

Senada dengan Trihapsari, pengamat media social, eddy je soe, meyakini hari tanpa bra yang menyebar ke seluruh dunia dan diperingati secara global pada dasarnya bertujuan bagus. Kepedulian para penyitas kanker payudara maupun service, bertujuan bagus. Soalnya, ujar dia menambahkan, sebenarnya bertujuan untuk menahan payudara buatan setelah menjalani operasi pangangkatan payudara.

Bukan perkara seronok, tapi penampilan biar menawan (cortesy noname Ist)

“Ajakan itu bentuk kepedulian para penyitas kanker payudara yang tidak bisa keluar rumah tanpa bra, untuk menahan payudara buatan setelah menjalani operasi pengangkatan payudara,” ujar dia, seraya menambahkan, “itu mustinya yang wajib dipatuhi. Lha sekarang malah orang yang tidak menjalani oprasi payudara, ikut-ikutan kagak makai bra. Piye jhal?”

Harapannya, dengan dikumandangkan NBD, para perempuan dapat sadar kalau kanker payudara dan dapat melakukan tindakan pencegahan. Meski kanker payudara dapat dideteksi secara dini, Sebagian jenis kanker payudara dapat diobati dengan mencegahnya lewat gaya hidup sehat. “Hindari pola makanan yang menjadi pemicu kanker payudara, susu tingg kandungan lemak dan hindari rokok, makan gizi tinggi,” katanya sambil berfeloteh, “Itu yang mestinya perlu dilakukan. Kalau tidak memakai bra setiap hari, boleh-boleh saja, Cuma yach itu, bisa bikin mata juling cowoq ngelirik buah dadamu.”

Persoalan lain, sebenarnya berapa kali mestinya kagak harus ganti setelah dipakai sehari-hari? Mesti tidak ada rumusan pasti berapa kali bra harus diganti, lantaran malas cuci, bisa saja berhari-hari tidak ganti kutang. “Metinya menurut dokter Alok Vij, MD, beberapa jam dengan keringat sedikit mungkin bisa agak lama sehari, disbanding mengenakan pakaian sehari-hari penuh. “Beberapa jam dengan bra dengan sedikit keringat mungkin tidak dihitung sebagai ‘pakaian’ seharian penuh,” katanya dikutip dari Health Cleveland Clinic, “jadi tergantung risih memakai atau kagak.”

Kalau diihat kegunaan tak makai bra, sirkulasi bisa lancar sampai tertidur pulas. Hanya saja, kalau makai bra kagak pernah dicuci seharian, dan kemudian dilipat atau digantungkan, akan memicu micro organisme lain menyelundup ke dalam kutang Anda. “Bisa saja bra yang sama dua hari berturut-rutut dipakai, biar bra rileks dan tegang terus bila dikukupi dengan kutang dibandingkan dengan yang tanpa bra. “Jadi teserah kalian, mau kucar-kacur tanpa BH atau tetap makai mangkok dalaman.” (Nicole dari AS/Eddy je soe – Solo)

Bagi Anda yang telah dan akan menjalani pengangkatan kanker payudara, dianjurkan tidak memakai bra (cortesy Hallodok)
Previous Jangan Larang Emak-Emak STW Makai Jeans Sewaktu Berbuka Puasa
Next Drs Paulus Haryoto, Blater, Entengan dan Mudah Bergaul dengan Siapapun

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *