Meski penyebab penyakit kelamin ini berasal dari jazad renik bakteri, Sifilis dan Gonare berbeda cara penangannya. Bila Sifilis acap disebut juga penyakit raja singa, disebabkan infeksi bakteri Treponema pallidum, sedang Gonare, jalaran dihajar bakteri Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Kedua penyakit sexual tersebut, bisa disebut sebagai penyakit lawasan, pada jaman kemajuan dunia kedokteran belum semaju seperti saat ini
Tanda-tanda seseorang bila terkena kedua penyakit sifilis atau gonore, tentu warga masyarakat di sekitar tempat tinggalnya merupakan tempat prostitusi yang kumuh dan tak dibersihkan. Kemungkinan besar, dua bakteri Treponema pallidum dan Neisseria gonorrhoeae, nyaman tinggal di sekitar tempat tinggal mereka. Entah di tempat tidur atau di kamar-kamar mandi tempat water closet alias wc.
Lantaran penyakit menular seksual itu tak dianggap sebagai penimbul gejala serius di area kelamin, mulut atau dubur para pria hidung belang, penyakit lawasan raja sing aitu dicuekin bertahun-tahun. Akibatnya jenis famili bakteri sipilis dan gonore susah dilenyapkan dari daerah kumuh tempat tinggal warga masyarakat yang penggemar sexbebas. Itu dahulu.
Anehnya, dengan semakin majunya dunia ilmu pengetahuan dan teknologi pelacak berbagai macam bakteri hingga virus, penyakit sifilis dan gonore tak lagi dianggap sebagai penyakit yang menjengkelkan dan menakutkan, lantaran mudah diobati dengan antibiotik. Apalagi muncul anggapan dan temuan baru terjadi pergeseran dari penyakit yang disebabkan bakteri ke virus, HIV Aid; sifilis dan gonore dianggap telah punah. Padahal, belum lenyap betul. Pemerintah lebih berfokus menghalau virus HIV Aid yang mematikan terlebih dahulu dibanding, menghabisi bakteri pembawa sifilis dan gonore.
Raja singa atau sifilis
Raja singa atau sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur. Luka atau ulkus pada area kelamin yang menjadi gejala sifilis (sipilis) sering kali tidak terlihat dan tidak terasa sakit sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Meski begitu, pada tahap ini, infeksi sudah bisa ditularkan ke orang lain. Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, sifilis dapat merusak otak, jantung, dan organ lain. Pada ibu hamil, infeksi juga berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi janin tidak normal, bahkan kematian pada bayi. Oleh karena itu, kondisi ini perlu didiagnosis dan diobati sedini mungkin.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Dr. dr Prasetyadi Mawardi, SP.KK dalam konfrensi pers, setelah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap 40 anak jalanan yang sering berinteraksi di kota Solo, menemui kondisi menyedihkan penyakit sifilis mulai melabrak anak jalanan di kota budaya. Tim yang dilakukan dokter-dokter penyakit kulit dan kelamin yang bertugas di Rumah Sakit Muwardi, dan pengajar di FK UNS, setelah melakukan screening terhadap 40 anak jalanan di kota Solo, heran. Mengapa penyakit lawas, Sifilis, istilah di dunia kedokteran itu, muncul kembali. Menurutnya, penyakit sexual yang disebabkan bakteri, itu sebenarnya telah ada sejak lama, tetapi kenapa Sifilis dan mungkin juga gonore, kembali muncul di saat dunia kedokteran maju pesat. “Mengherankan juga. Itu’kan penyakit lawas. Anehnya mengapa yang terjangkit Sifilis terjaring dalam survey pemeriksaan kesehatan di Solo, justru malah anak-anak itu. Apakah mereka juga telah melakukan, kehidupan sexual bebas, dan terhubung dengan para pembawa penyakit menular itu, entahlah. Perlu dilakukan stressing ulang dan mendalam,” katanya
Menurut tim peneliti, kemungkinan besar, reponden yang diperiksa di laboratorium berusia di atas 15 tahun hingga 35 tahun di beberapa tempat di kota Solo, bisa jadi telah melakukan hubungan sexual tanpa mengetahui akibat buruknya hal itu bisa terjadi. Jangan anggap enteng, Sifilis tidak bisa meregut nyawa penderita, bila tidak segera diobati dengan seksama. Bisa jadi, bukan hanya penyakit akibat hubungan sexual pembawa penyakit sifilis dan atau gonone, bagaimana kalau terdapat juga dihajar virus HIV Aid, kan jadi runyam urusannya. “Pemerintah harus mengandeng tenaga medis terkait hal itu dengan rumah sakit dan lembaga-lembaga lain yang konsernt terhadap kehidupan generasi mendatang.”
No Comment