Bayangkan Andai Asteroid Florence Nyungsep ke Bumi


Asteroid Florence nyaris nyungsep nabrak bumi. Andai benar terjadi, apa jadinya, benda berdiameter 4,4 Km jatuh di Indonesia (courtey Pic NASA/BBC)

Andai saja asteroid Didymos pada tahun 2015 lalu menerobos strastosfer dan kemudian nyungsep ke bumi entah apa jadinya. Itu baru asteroid berukuran kicil yang berputar menari Lenso sangat dekat dengan bumi.  Dan seperti biasanya, kalau pun asteroid itu nyungsep, tidak jadi masalah toh ukurannya sangat kecil dibandingkan dengan asteroid lain yang bikin heboh: Florence.

Bayangkan saja andai asteroid Florence yang berdiameter 4,4 kilometer kemudian benar nyungsep di pulau Jawa pada September 2018 lalu, yang pasti tak akan terhitung berapa banyak korban jatuh tertimpa Florence.  Kalau pun tidak jatuhin gedung dan seisinya, seumpama jatuhnya di laut, misalnya, berapa kubik banyu laut muncrat ke daratan.

Entah jatuh dimanakah gerangan asteroid Flourence tak terlacak oleh NASA (courtesy pic NASA)

Nah untungnya, asteroid terbesar sepanjang abad ini berdasar pemantauan NASA ndak jadi ngejatuhin daratan wilayah Indonesia. Entah jatuhnya ndek mana, masih dalam pantauan dan pencarian NASA (National Aeronautics and Space Administration). Bagi pengemar tataruang luar jagad, emang tampilan asteroid Florence saat berpapasan dengan bumi pada 13 September lalu mengasyikan. Siapa yang bisa ngebayangin kalau ujug-ujug, asteroid segede pulau Madura itu ngeblekin kota besar pas lagi ramai-ramainya kampanye, apa kagak cilaka. Horog piye jhal.

Menurut Avivah Yamani seperti dikutib BBC Indonesia, menuturkan asteroid Florence setelah 1 September masih bisa dilihat melalui teropong, tetapi tak lagi bersinar terang. “Setelah tanggal 1 September, publik masih bisa melihat asteroid Florence namun dengan kecerlangan yang semakin redup. Asteroid itu tidak terlalu terang karena dia sudah menjauh,” tutur dia.

Pantauan NASA kejatuhan asteroid Flourence diperkirakan jatuh di samodera Atlantis

Mestinya bagi yang ingin ngelihat asteroid Florence, ujar Avivah, sejak pukul 18.38 WIB hingga satu jam setelah tengah malem.  Lantaran asteroid mlayu semakin jauh, sehingga makin sempit buat mengintip kecepatan larinya. Makin dekat dengan tanggal 13 September, kesempatan ngeliatin semakin pendek. “Bentaran doing, lha wong larinya kenceng banget.”

Menurut Avivah, asteroid Florence meski sangat besar ukurannya, tetapi lantaran berada di jarak di luar bumi tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Paling tidak, ujar dia seperti dikutib BBC News, bila ingin mengamati asteroid Florence pakailah teropong atau teleskop. Apalagi, ujar dia, cahaya perkotaan akan menjadi salah satu penghalang agar bisa melihat dengan jelas asteroid Florence melintas di orbit luar jagat.

“Kalau mau lihat asteroid melintas pergilah ke gunung yang jauh dari sorot lampu perkotaan. Itu baru akan kelihatan cahaya yang ditimbulkan asteroid Florence yang sedang melintas,” ujar sarjana astronomi di ITB itu, “bisa dilihat di timur atau timur laut. Bergerak ke rasi Sagitta terus ke Vulpecula, Cygnus, Draco, dan hilang dari penglihatan dari pandangan pengamat di Indonesia.”

Saking cepatnya kejatuhan asteroid Florence acap tak terpantau Nasa di benua manakah (courtesy NASA)

Berdasar pantauan laboratorium luar angkasa milik Amerika Serikat, NASA, asteroid Florence mencapai jarak terdekat dengan bumi berada di posisi 7 juta kilometre atau setara dengan 18 kali jarak bumi dan bulan, baru kali ini terjadi kembali. Sebelumnya, NASA mencatat terakhir kali bumi berpapasan dengan asteroid sebesar itu pada tahun 1890 lampau.

“Kemungkinan melintas dengan jarak yang sangat dekat dengan bumi akan terjadi kembali pada tahun 2500 mendatang,” kata Paul Chodas manajer pusat kajian obyek dekat bumi di NASA, “Florence merupakan asteroid terbesar yang berpapasan dengan planet kita dalam jarak sangat dekat. Untungnya, meski melintas dekat dengan bumi, asteroid Florence tidak bersinggungan dengan orbit bumi, jadi tidak mengancam umat manusia.”

Tidak hanya negara-negara maju seperti Amerika, Ingris, Jerman, Perancis yang getol melakukan pemantauan orbit-orbit lintasan asteroid dilakukan, di negeri kita pun, ujar Avivah menambahkan, juga memantau lintasan luar angkasa. Apalagi ketika terdapat peringatan dari NASA bakal ada asteroid terbesar mendekati orbit bumi, mau tidak seluruh ahli ruang angkasa seluruh dunia gaduh.

Meski perubahan bentuk asteroid Florence sari detik-ke-detik setelah memasuki orbit bumi terpantau NASA, toh tak diketahui jatuh dimana

“Takutnya kalau asteroid Florence benar-benar nabrak bumi, dampak kerusakannya diperkirakan sangat dahsyat. Bahkan lebih besar disbanding ledakan bom atom yang dijatuhkan di Jepang,” kata peneliti ahli orbit benda luar angkasa NASA.

Meski nama Florence yang dibaptiskan Schelte J ‘Bobby’ Bus, sang penemu asteroid dari Siding Springs, Australia pada 1981 untuk menghormati sang pelopor pesawat modern Florence Nightinglae, toh tidak berarti tidak akan menimbulkan keonaran bila Florence benar-benar anjlog ke bumi.

Berdasar pantauan NASA, asteroid Florence memiliki daya pantul terhadap sinar matahari 20 persen sehingga dapat disaksikan dari bumi menggunakan teleskop yang mumpuni. Kalau Anda tertarik mengamati benda-benda luar angkasa, bergegaslah mencari teleskop dan camera super canggih yang dapat memotret benda-benda luar orbit bumi.

Ech siapa tahu dapat motrex Alien sedang cari gebetan. Atau barangkali Anda tertarik pindah ke Mars, planet merah yang saat ini sedang dipelajari dan diincar ilmuwan NASA, Chris McKay bertahun-tahun. Siapa tahu juga, diajak pindah ke Mars, mumpung belum ada kampanye pemilihan presiden.

“Saya dulu terobsesi mencari tahu apakah ada kehidupan di Mars. Obsesi ini menahun,” aku ilmuan planet NASA yang menghabiskan hampir sepanjang karirnya memenuhi obsesi itu. “Sekarang saya sudah putuskan untuk meninggalkan cinta pertama saya itu, dan beralih ke yang baru. Mengamati kampanya di negara berkembang, lebih menarik kampanye Pilpres.” (Nicole dari Jerman/eddy je soe dari Solo)

Previous Menggarap Peluang Biznis Permainan Anak di CFD
Next Pansus DPRD Solo Selesaikan 18 Raperda Jadi Perda

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *