Namanya juga super model. Kalau ndak pakai pakaian wah, jelas bukan super. Jadi jangan kaget kalau harga sayak dibandrol ratusan juta hingga triliunan rupiah. Horog
Salah satu ciri khas kehidupan glamour artis, dapat dilihat dari penampilan pakaian yang dikenakan. Bukan hanya baju resmi berpesta-ria, tetapi juga diukur dari pernak-pernik perhiasan di sekujur tubuh molek para pesohor itu. Lihat saja pakaian bintang film Holliwood yang dikenakan saat menghadiri pesta penobatan artis dan aktor terbaik piala Oscar, pemberiaan Golden Globe Award, dan pesta nominasi jagoan musik Grammy Award.
Jangan kaget kalau klambi yang nempel di badan berharga miliaran rupiah. Baju yang dikenakan artis termahal Holiwood misalnya, kalau mbayarnya pakai rupiah, bisa dijejer dari Bunderan Gladag sampai ke Bunderan Solo Baru.
Belum dihitung bayaran ndadake model pakaian yang harus disisihkan sebagai upah designer terkemuka dunia atas kepiawaian profesional. Satu baju rancangan designer seusai pameran di catwalk, misalnya di Paris Fashion Week, Milan Fashion Week atau ndek Amerika Fashion Week 2014, regonya bisa semilyard.
Ndak percaya? Lihat saja Baju yang dikenakan, super model perancang adi busana Debbie Wingham, harga 3.5 ribu pound atau setara dengan 500 jutaan. Coba Itu baru baju, belon lagi sapaitu hak tinggi alias high-hill yang dipakai berjingkat-jingkat di atas catwalk memanjang ditonton ribuan selebritis lain.
Memang terasa mahal untuk sebuah penampilan glamour para selebritas papan atas dunia. Bagaimana dengan kondisi pakaian pesohor di Indonesia. Bisa jadi, nyaris sama dengan penampil bintang tenar manca negara. Paling beda tipis.
Setidaknya, pakaian yang nemplek di badan artis terkenal Indonesia, bila memakai karya perancang busana top, dibandrol tak kurang 200 jutaan. Belum termasuk pernik untaian mutiara tergantung memesona di gulu, jam tangan, tas kempit dan sapaitu hak tinggi. Dipastikan duit yang melompat dari dompet bisa saja mencapai atusan juta.
Sayangnya duit segepok itu, tidak dibelanjakan di Pasar Klewer Solo. Andai saja, para selebritas Indonesia itu berbelanja di pasar pakaian terbesar se Asia, jelas pedagang akan jingkrak-jingkrak seneng banget. Mungkin, mereka, para selebritas Jakarta belum suka blusukan ke Pasar Klewer, seperti Jokowi.
“Mbok iyao sekali-kali para designer Indonesia blonjo bahan batik di Solo dan ditawar-tawarin ke luar negeri,” kata mbokmase Sroepijah semengit, “biar pedagang seneng.” (Budi Rahayu/Eddy J Soetopo)
No Comment