Tampaknya dunia wewangian di jagad bisnis, kini makin merebak. Lihat saja, counter resmi penjual minyak wangi alias parfum pelbagai penyandang merk dagang asli terkenal seperti Giorgio Armani, Bvlgari, Lacoste, Calvin Klein, Versace Eau Fraiche, Eitienne Aigner atau pun Chanel No.5 mulai banyak dilirik. Tidak hanya kaum hawa penyuka wewangian, tetapi juga para lelaki mulai gatel kalau enggak memakai parfum.
Lihat saja di berbagai mal di kota-kota besar, hampir separuh lantai dapat dipastikan dijajah para penjual merk parfum terkenal. Harganya pun jangan kaget, bila Anda melihat isi botol minyak wangi dipatok di atas satu rupiah per 100 ml, seperti Channel misalnya.
“Namanya juga aroma. Ada yang sangat mahal. Tetapi ada juga yang menengah. Kelas ratusan ribu pun juga banyak dijajakan di mal-mal,” ujar Vera salah satu SPG (Sales Promotion Girl) di salah satu counter parfum di mall Solo.
Menurut Vera, dari wewangian yang dipakai seseorang, ia dapat menduga parfum yang disemprotkan di badannya. Parfum yang mahal, ujar dia menambahkan, bisa bertahan sampai seharian penuh. “Jarak lebih dari satu meter pun tetap akan tercium jenis parfum apa yang dipakai,” katanya.
Biasanya parfum yang menebarkan aroma lembut banyak disenangi kaum perempuan usia di atas 25 tahunan. Terutama mereka senang memakai bau melati atau campuran bunga sari melati dan mawar.
“Tapi kalau anak remaja, kesenangnya memakai parfume yang sedikit agak menyengat dan memiliki daya rangsang,” ujar Vera, 36, yang telah menekuni dunia parfum 10 tahun.
Lain Vera, lain pula pendapat Ajeng, SPG (Sales Promotion Girl) di gerai parfum Solo Squer, kalau ngecap berpromosi. Parfum yang kini digandrungi ABG (Anak Baru Gede) bukan disebabkan aromanya, tapi lebih dari itu. Selain bau sebagai faktor penentu calon pembeli, juga tampang dan kecantikan sang model yang dipakai sebagai icon pemakai fanatik parfum beraroma asli. Sebut saja super model Kasia Smutniak, bintang tenar berkampanye memakai semprotan wewangian berharga jutaan sekelas Giorgio Armani.
“Entah benar atau tidak, yang jelas harga parfum seperti dipakai Kasia di atas 500 ribu. Harum, lembut dengan campuran rempah-rempah, wangi manis dan seksi,” katanya berpromosi.
Ada juga jenis parfum yang sering disukai ABG muda di malam hari waktu ngeband, ujar dia, atau hang out dan having fung sering memakai nama merk Rock Me. Memang agak aneh kedengarannya nama parfum yang satu ini. Lihat saja kemasan botol yang dipakai sebagai wadah minyak wangi berbentuk gitar.
“Biasanya banyak yang nyanyain. Mungkin mereka tertarik dengan sang roker Anna Sui. Katanya sih, biar jadi bintang rock kalau pakai parfume yang sama dengan dia,” ujar dia sembari tersenyum
Harga ratusan dan jutaan parfum, menurutnya, bukan menjadi halangan membeli parfum. Paling kurang, menurutnya, menghilangkan bau badan yang tidak sedap bila sedang pacaran. Menurut dia, sebaiknya jangan membeli biang parfum dari toko bahan kimia kemudian dicampur dengan alkohol.
“Sering orang mengambil jalan pintas dengan mencari ‘biang’ parfum bukan asli dari pabrik. Ujung-ujungnya, sering terjadi iritasi kult. Bahkan bisa jadi kulit akan terbakar. Nglodoki –kulit mengelupas (red) – dan berwarna hitam, kalau salah pakai. Untungnya di ketiak. Enggak kelihatan,” pungkas dia (eddy j soetopo)
No Comment