Perhelatan tahunan music dan tari Solo Internasional Performing Art (SIPA) yang akan digelar 13 Agustus sampai 2 September 2003, tanpa jeda sejak pertama kali diadakan pada tahun 2009, kembali dipanggungkan di Benteng Vastenburg, Solo. Seperti tahun-tahun lalu, para seniman dari luar dan dalam negeri tampaknya antusias ingin mementaskan kebolehannya manggung yang ditonton ribuan mata pengunjung di kota budaya. Inilah agenda tahunan Kota Solo yang mengandeng Kerjasama SIPA Community dan Semarak Candrakirana Aft Center, dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Seratusan lebih musisi dan seniman dalam dan luar negeri, tentu saja antusias menanggapi kegiatan olah senibudaya kota bengawan. Setidaknya, para aktivis seni dari delegasi luar berjanji akan unjuk gigi memperlihatkan ‘kedigdayaannya’ dalam art perform di Solo. Tujuh negara yang sanggup pentas antara lain Korea Selatan, Maysia, Singapura, Lithuania, Jepang dan Taiwan. Meski para penampil dari luar negeri yang akan manggung di stage SIPA tak banyak diketahui penikmat seni, toh mereka ketujuh delegasi dari luar negeri itu tetap ngeyel berdatangan.
Dari Lithuania, misalnya seniman yang tergabung dalam “Aura Dance Teatre”, bahkan telah pula menikmati panasnya udara di kota Solo sembari jalan-jalan ke berbagai tempat wisata. Bukan hanya dari Lithuania mengaku gemar dan kagum atas sambutan warga masyarakat yang hendak melihat grup “Maya Dance Teatre” dari Singapura manggung di Vastenburg. Delegasi dari Jepang, dengan 3 personil yang tergabung dalam “Miray Kawashima & Yuuka Koyama” datang ingin berbaur dengan para seniman negara lain di kota Solo.

Rasanya tidaklah berlebih bila Solo International Performing Arts 2023, tak menampilkan para seniman dan koreografer dari daerah negri sendiri. Empat belas penampil dari berbagai daerah, tumplek blek akan manggung di stage Benteng Vastenburg. Seniman dan koreograf dari Riau menampilkan Sanggar Menjulang Budaya Meskom Bengkalis, terjadwal pentas di hari pertama. Disusul kemudian dari daerah Sumatera diwakili seniman dari Medan, akan menampilkan “De Tradisi” entah tari seperti apa nantinya yang akan ditampilkan. Yang jelas penampil lain dari kota yang sama, Medan, juga ngocol menampilkan tari bernuansa Sumatera Ethnic. Menarik bukan?
Jangan lupa pula, ikuti perhelatan para seniman tari dari daerah-daerah lain, seperti sanggar seni budaya sengah batuah tewah dari Kalimantan Tengah; kemudian Sanggar Seni 8 Art Sutra asal Kendari; tak komplit bila dari wilayah Kalimantan Kutai Kartanegara tidak ditampilkan, lihat saja nanti olah gerak tubuh Terminal Olah Seni Kutai Kartanegara (TOS) dan penampil lain Gubang Art Community juga akan berlenggang-lenggok sembari nyanyi dan menari. Selamat menonton dan menikmati dari dekat di kota Solo
No Comment