Putri imigran Kosovo-Albania, Dua Lipa, namanya meroket sejak ia melantunkan lagu dengan genit di album “Be the One” dalam konser di New York. Sejak itu, serangkaian single melesatkan namanya yang agak aneh, ‘Dua Lipa’ seaneh penampilannya ketika manggung di album provokatif mengenai dirinya “Hotter Than Hell”. Meski demikian, banyak koleganya sesama artis mengatakan Dua Lipa memang panas saat manggung. Lihat saja penampilannya ketika manggung dalam beberapa pertunjukan semenjak tahun 2015-an lalu.
Dewi fortuna nampaknya memihak artis kelahiran London 22 Agustus 1995, hasil gemblengan autodidag ngedengerin ayahnya Dukagjin Lipa yang juga seorang seniman penyanyi tenar di Kosovo. Entah lantaran arti nama Dua Lipa dalam bahasa Albania berarti Cinta atau memang hoki; yang jelas lagu-lagu yang dibawakannya nangkring di anak tangga teratas di AS dan Ingris. Pada tahun 2015, Lipa mulai mengerjakan album bersama pebisnis label ternama Warner Music Group.
Tak lama kemudian Lipa meluncurkan single pertamanya “New Love” yang diproduksi oleh Emile Haynie dan Andrew Wyatt. Tak puas dengan single album pertama, si ceweq sexy dengan suara melengking, merelis singke keduanya “Be the One” pada bulan Oktober 2015. Hasilnya tak tanggung-tanggung, “Be the One” meraih sukses di seluruh Eropa, dan menempati nomor satu di Belgia, Polandia dan Slovakia. Tidak hanya di daratan Eropa, album “Be the One” juga menyapu bersih musisi perempuan di gelombang radio FM di seluruh Australia dengan genre music kekinian musik jedhag-jedhug: Darknes pop music!
Entah lantaran gaya anak muda milenial sejagat lagi gandrung pada musik jedhag-jedhug atau suara dia yang melengking-agak disember-semberkan, toh Dua Lipa tetap dinyatakan sebagai pemenang dalam EBBA Public Choice Award pada Januari 2017. Album yang diberi judul Self-Title dirilis pada 2 Juni 2017 termasuk kedua single Lipa yang menempati anak tangga top-10 Inggris, “Be the One” dan “IDGAF” maupun “New Rules”
Meski lagu IDGAF yang dinyanyikan Dua Lipa berkonotasi jorok, “I Do not Give a Fuck” toh album yang dirilis ke beberapa radio kontemporer di Ingris pada Januari 2018 menempati nomor satu di Irish Singles Chart dan nomor empat di UK Singles Chart. Perkara album debutnya diklaim sebagai tidak asli oleh pengamat Ingris, itu soal lain.
Tahun sebelumnya, November 2016, bersama Sean Paul, si bibir sexy Dua Liipa nekat merilis single “No Lie” meski hasilnya menurut Lipa masih belum memuaskan menempati anak tangga nomor 10 di Inggris. Untungnya pada bulan Desember 2016, Lipa diwawancarai majalah The Fader, dan menyebutnya “See in Blue”. Bersama Martin Garrix pada Januari 2017, Lipa merilis single “Scared to Be Lonely” masih menempati urutan anak tangga nomor 14 di Inggris.
Barangkali pantas ditiru ABG (anak baru geblek) di tanah air, yakni ketekunanan Dua Lipa memilih karir sebagai penyanyi sejak usia 14 tahun dan bertekat menjadi yang terbaik. Tidak mengherankan bila Lipa belajar dari artis-song writer Pink dan Nelly Furtado melalui media nirkabel YouTube.
Itulah sebabnya di usia 15 tahun Dua Lipa memutuskan kembali ke London dan ingin menjadi seorang penyanyi melegenda di ndesonya. Bukan hanya itu, ia pun memilih meniti sebagai model dan dipilih membintangi iklan The X Factor dalam tayangan televisi. “So apa yang bisa dipetik dari karir Dua Lipa, ketekunan dan kerja keras mewujudkan motivasi sebagai ABG milenial.” (nicole dari Jerman/eddy je soe)
No Comment