Rolling Stone & Lambe Ndower Mick Jagger


Rolling Stone Grup Band Cadas yang Berani Manggung di Havana (courtesay Money CNN.Com

Tak ada yang mengira, grup band cadas berkeinginan membawa ‘mati’ music Rock & Roll, ternyata kesampaian hingga kini. Nama grup musik yang satu ini, Rolling Stone, hingga saksekarang tak tergoyahkan dalam blantika dunia music sejagat. Pembawa musik bikin gerah pendengar, nyatanya digemari remaja koplax sedunia. Jangankan bertahan lima puluhan tahun, ujar Kieth Richards sambil cengegesan, bisa lima tahuan saja kami akan bersukur and tetap mengelinding nabrak bangunan, bebatuan dan menghancurkan apapun yang ditemui.

“Saya taidak berharap untuk bertahan sampai lima puluh tahun, apalagi bisa mengelinding terus,” ujar Keith, “sungguh luar biasa dan kita masih hidup dapat pinjaman waktu panjang. Memang absurd.”

Daya tarik Stone ada di Mick Jagger Si Lambe Ndower (courtesy publict media web)

Entah apa yang menjadi daya tarik grup band bergenre rock & roll and urakan puol hingga kini masih bertahan sejak pertama kali main di London pada tahun 1962 lalu, tak bisa dipastikan jawabannya. Apakah simbul mulut ndower dengan lidah menjulur, ataukah pekikan Mick Jagger dengan gaya kemayu nggilani, menjadikan Rolling Stone dieloe-eloekan kids jaman Old, entahlah. Yang jelas, penampilan para punggawa Stone seperti Mick Jagger, Keith Richards, Brian Jones dan pemain keyboard Ian Sewart sangat menawan.

And jangan tanya berapa keping piringan platinum mereka kumpulkan sebagai pertanda grup band papan atas tak tertandingi, hingga sekarang.  Producer film terkemuka seperti Brett Morgen pun geleng-geleng ketika para penampilan punggawa Stone tetap tak berubah, ‘gerock-androll’ nancep. Sembari dibuatkan film documenter, Stone merilis album ter gress GRRR menyambut 50 tahun ulang tahun grup band koplax ini.

Meski Sampun Sepuh Keith Richard Tak Kalah Ganas dengan Jagger,

Meski tangan dan kakinya sudah tak lagi sanggup jingkrak-jingkrak, setelah 50 tahun tak manggung di hadapan public, Rolling Stone mengelar konser ke London, New York dan kota-kota di Amerika Utara dan Kanada. Tentu dhodolan album baru, dengan design sampul album dirancang sangat mentakjubkan oleh Walton Ford, jelas bukan lagu baru. Meski kompilasi hit Stone selama 50 tahun bertengger eksis dan mengoyak grup band ecek-ecek, album kompilasi itu pun laku keras.

Sepertinya grup band cadas Rolling Stone tak mau kehilangan memori ketika mereka pertama kali manggung culun di Glastonbury Festival Inggris dan Hyde Park London, seperti dalam film konser mereka kala itu Sweet Summer Sun – Hyde Park Live. Tahun berikutnya, The Stone melakukan tur penjualan bertajuk “14 On Fire” membawa mereka ke Asia, Australia dan Selandia Baru. Menyusul kemudian dilanjutkan tur ke negeri Amerika Serikat, pada 2015 mengeber “Zip Code” dalam album Sticky Fingers tergres Stone.

Nama Rolling Stone, Jaminan Grup Band Papan Atas di Jamannya

Tak puas dengan jempalitan mengelar konser di Amerika Serikat, Inggris, Belanda rock-star grup gaek Rolling Stone nekat manggung ke Amerika Tengah dan Selatan. Tak ketinggalan Stone tampil di Kuba untuk pertama kalinya, meski dikecam pemimpin negara-negara nonkomunis, mereka cuek bebek. Hasilnya lebih dari 1.2 juta penggemar di Havana ikut jingkrak-jingkrak mengikuti irama ngerock-and-roll yang dibawakan Jackger

Dalam pertunjukan live yang dianggap bersejarah dan fenomenal lain, Stone ‘ndagel’ ikut berpartisipasi pada Oktober di tahun berikutnya. Tak tanggung-tanggung panitia penyelenggara festival superstar juga mengundang Stone ikutan meramaikan panggung rock and roll tiga hari full di California bersama Bob Dylan, Paul McCartney, Neil Young dan Roger Waters.

Sebagai penutup tambahan konser, Exhibitionism band koplax Stone, ngocol melakukan pameran mengenang perjalanan sejarah band ndugal Rolling Stone bertempat di Saatchi London. Sambutan para pengemar band cadas, tidak hanya ditonton wong tuwek jaman Old, tapi juga dilihat milyaran Anak Baru geblek jaman now. Itulah keajaiban grup band cadas Rolling Stone yang acap digemari opha jaman old seperti presiden Jokowi and Obama. Eit jangan lupa, kalau Anda belum pernah mendengar hit lagu ngetop Stone, cari aja kaset atawa piringan item seperti

Atau pingin minta gambar potrex diri Mick Jagger lagi Stone, “Jangan kawatir kami membuat album foto yang disontrex fotographer terkenal, tentu sangat fantastis hasilnya. Jelas gambar itu sangat banyak gunanya dan enak dilihat dan pengint bagi siapa saja untuk menyampaikan siapa itu Rolling Stone pada public.” Lha apa minta kaset lagu-lagu lawas ke presiden Jokowi, siapa tahu misih menyimpan koleksi band rock papan atas sejagat.

Silakan tanya ke pak Jokowi, “bapak masih nyimpan lagu-lagu ‘Just Your Fool’, Commit A Crime’, ‘Blue and Lonesome’, ‘All of Your Love’ and ‘I Gotta Go atau ‘Little Rain’ kagak pak?” Pasti akan dijawab, “mau milih mana: saya kirimi speda atau kaset Rolling Stone.” (Indro ‘Gembong’ Nugrono/Eddy Je Soe)

Previous Waspadai Keropos Tulang
Next HUT Apollo Mendarat di Bulan

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *