Namanya diakui musisi sejagat papan atas sebagai “The greatest instrumentalist in the history of rock music” dan menjadikan gitaris kidal taktertandingi hingga sekarang. Selain pemetik guitar elektrik jagoan, ia juga singer dan songwriter kelas wahid. James Marshall “Jimi” Hendrix lahir di Seattle, Washington, lebih dikenal dengan sebutan Jimi Hendrix mulai bermain gitar sejak usia 15 tahun. Meski hidupnya sangat singkat, 4 tahun, ketenarannya bermain gitar menggetarkan pemain lawas di tahun kejayaannya hingga sekarang.
Cabikan snar gitar melengking membawakan music rock dan blus membuat Hendrix pantas disebut sebagai sang pemula pencabik gitar menggunakan sound elektrik blus dan menginspirasi musisi Amerika bermain rock and roll dengan efek amplifier feedback. Dilahirkan pada 27 November 1942 di Seattle, Washington, namanya mencuat ketika Hendrix dinobatkan sebagai musisi papan atas, bahkan Rock and Roll Hall of Fame membaptis kepiawaiannya bermain guitar “arguably the greatest instrumentalist in the history of rock music”.
Dengan pawakan ceking, Hendrix terdaftar menjadi salah satu divisi lintas udara 101 Angkatan Darat AS pada tahun 1961 dan dilatih sebagai penerjun payung. Pada tahun berikutnya, Hendrix diberi izin khusus bermain music di Clarksville, Tennessee dan bermain di Isley Brothers bersama Little Richard sampai pertengahan 1965. Pada tahun 1966 Hendrix bermain bersama Curtis Knight sebelum ia memutuskan pindah ke England setelah ditemukan pemandu bakat Linda Keith bersma pemain bas jempolan Chas Chandler menjadi manajer pertamanya.
Tak lebih dari tiga bulan, Hendrix menapak sebagai gitaris yang langsung menyodok tangga lagu menempati tiga hits di Inggris dengan album “Hey Joe”, “Purple Haze” dan “The Wind Cries Mary”. Sepulang mengemparkan musisi di Inggris, Hendrix mudik ke AS ketika ia tampil dalam festival di Monterey Pop Festival pada tahun 1967. Album tergres sebelum ia meninggal, “Electric Ladyland” menduduki anak tangga nomor wahid di AS dan dianggap paling sukses secara komersial satu-satunya di Amerika Serikat.
Ketenarannya bermain gitar elektrik yang khas, membawanya sebagai pemain dengan bayaran tertinggi di duni saat itu. Apalagi setelah ia ikut menjadi salah satu leader dalam Festival Woodstock pada tahun 1969 dan merajai sebagai penampil terkeren di festival Isle of Wight Festival pada tahun 1970. Sayangnya pada usia 27 tahun Hendrix meninggal akibat asfiksia pada 18 September 1970. Banyak musisi mengakui penggunaan amplifier yang overdriven dan mampu melengking dan meliuk-liuk petikan gitar dipopularkan oleh Hendrix.
Holly George-Warren dari Rolling Stone berkomentar: “Hendrix mempelopori penggunaan alat ini sebagai sumber suara elektronik. Pemain sebelumnya telah bereksperimen dengan umpan balik dan distorsi, namun Hendrix mengubah efek tersebut dan yang lainnya menjadi kosa kata yang terkontrol dan setiap bit sebagai pribadi.”
Selama masa hidupnya Jimi Hendrix memperoleh penghargaan dari berbagai musisi, pengamat music dan media massa mengakui sebagai Rock Guitarist of the Year. In 1967, readers of Melody Maker voted him the Pop Musician of the Year, and in 1968, Rolling Stone declared him the Performer of the Year. Disc and Music Echo honored him with the World Top Musician of 1969 and in 1970.
Tidak mengherankan bila Hendrix memperoleh penghargaan dari berbagai kalangan, lantaran ia dengan sungguh-sungguh berlatih memetik gitar akustik murahan yang dibelinya $5 pertama kali dan berlatih mencabik snar gitar setiap jamnya.
“Saya belajar bermain gitar setiap jam dan mendengarkan permainan blues artis seperti Muddy Waters, B.B. King, Howlin Wolf dan Robert Johnson,” tulis RollingStone, “saya bertemu dengan gitaris grup Billy Davis dan dia mengajari bermain gitar secara singkat.”
Dengarkan lagu dan petikan dawai guitar yang ngeblues banget Jimi Hendrix seperti album “Solo Little Wing”, “Machine Gun” atau “”12 String Blues” jelas menawarkan ritme gaya khas si gitaris kidal Hendrix. Apalagi ngeliatin permainan gitarnya yang sangat ciamik dengan tingkah rocker khas gitaris lawasan. Tak belebihan bila Hendrix dinobatkan sebagai gitaris rock-blues melegenda sepanjang masa. “When the power of love overcomes the love of power the world will know peace,” kata dia (eddy j soe/nicole dari Jerman)
No Comment