Ketika Kim Young-un Mendhem di Diskotik


Film Lawas the Interview Menguliti Eksistensi Presiden Korut

Belum pernah terjadi film bergenre aksi-komedi diretas (baca: hack) para penggunduh film sebanyak 750 ribu kali dalam sehari. Tak jua film comedi Bing Crosby, tapi salinan film The Interview sebelum dirilis pada Natal tahun lalu, telah dibajak hampir seluruh tangan-tangan jail sejagat.

Selain menjadi trending topic terpanas, film yang berkisah tentang pembunuhan Presiden Korea Utara Kim Joung-un yang diproduksi Sony Picture, juga mengundang debat berkepanjangan lantaran situs produser film The Interview, Soni Picture, ditengarai dihabisin oleh hacker resmi dari Korea Utara.

Bahkan dikabarkan Biro Investigasi Amerika (FBI) menuduh Korea utara di balik penyerangan situs pribadi Sony, lantaran film The Interview nekat dirilis di seluruh gedung bioskop di Amerika Serikat. Presiden AS Barak Obama, mengaku senang lantaran film ini akhirnya layak edar di negaranya.

His spokesman, Eric Schultz, said in a statement that the president applauded the change of mind. “As the president made clear, we are a country that believes in free speech, and the right of artistic expression,” the statement said.

Meski tak mengeber nama-nama aktor terkenal, akting para pelakon The Interview cukup lumayan menyenangkan dan menggelitik dari segi standing acting sinematografi. James Franco yang memerani Dave Skylark, Seth Rogen sebagai Aaron Rapaport, Lizzy Caplan berperan sebagai Agent Lacey  CIA dan Randall Park didapuk sebagai Presiden Kim.

Entah kenapa setting film The Interview pilihan dunia jurnalistik. Tak hanya film The Interview yang mengambil background kehidupan jurnalis diangkat ke layar lebar, file seperti Shattered Glass, State of Play the Movie, The All President’s Men, The Insider dan bahkan film documeary seperti War Photographer jelas menggambarkan kehidupan para pemburu berita difilmkan.

Sukses sebagai pembawa berita sekaligus interviewer handal, pada program televisi Skylark, membawa Dave melancarkan ide gila mewawancarai presiden Korea Utara, Kim Joung-un di musuh negeri kelahirannya, AS. Imajinasi Dave Skylark yang diutarakan pada sohib sekaligus teman homonya, Aaron Rpaport, membuat dia kaget setengah mampus.

“Apa eloe udah gila. Bagaimana mungkin kita bisa masuk ke negara musuh Amerika. Apalagi bermimpi mewawancarai presiden Kim Joung-un,” katanya nyolot.

Lantaran memang Dave ditakdirkan memiliki kepiawaian berceloteh meyakinkan orang yang diajak bicara, akhirnya Aaron menyerah. Disusunlah strategi yang membuat pemirsa berdecak kagum dan ngembel omongan Dave Skylark dalam breaking news.

“Kami berencana akan mewawancarai Presiden Kim Joung-un secara eksklusif. Nantikan di Skylark dalam primetime news mendatang,” kata Dave dalam siaran live event

Tayangan breaking news Skylark tentu mendapat perhatian langsung dinas intelegent CIA (Central Intelegent of America) dan langsung mengutus agent Agent Lacey diperankan Lizzy Caplan, sang penggoda bertubuh sintal nan montok yang membuat Dave ngiler.

Cerita bergulir dari tawaran terbang gratis dan terlindungi ke Korea Utara, Agent Lacey mendesak kedua jurnalist yang akan mewawancarai Kim Joung-un agar membunuhnya. Ketegangan konyol pun terasa saat Agent Lacey di markas CIA mempraktikkan cara membunuh menggunakan metode mutakhir yaitu menggunakan poison alias racun melalui telapak tangan.

Courtesy Sony Picture Film

“Kamu enggak perlu kawatir racun ini dirancang agar tak mudah terdeteksi melalui alat apapun. Cukup dioleskan di telapak tangan. Nah saat kamu bersalaman dengan presiden, disitulah racun tersebut menjalar menyebar ke urat nadi presiden,” kata Lacey.

Entah lantaran memperoleh tekanan dan telah tercuci otak lewat agen Lacey yang semolay, tentu tawaran penebar pesona nan personal aproach nudy itulah kemudian kedua jurnalis itu mengiyakan scenario CIA. Singkat cerita sesampai di Korea Utara, namanya juga film fiksi satir gaya Amerika, bumbu heroisme pun tentu tak lupa dilekatkan hampir separoh tayangan.

Pemeran Randall Park Didapuk Sebagai Presiden Korut

Tak hanya melalui model heroistik gaya Sony Picture, penampilan tokoh Korea Utara, Kim Joung-un cukup meyakinkan sebagai orang Korut. Hanya saja aksyen ngomong gaya republik ginseng tak bisa dibilang persis seperti gaya wong Korea. Malah bisa dibilang, bergaya cina Nglodok! Meski tampang Randall Park yang telah dipermak mirip Presiden Kim Joung-un, toh masih belum bisa dikatakan beracting pas-pasan. (Nicole Sacarovic dari Moscow)

 

 

Previous Menebar Cinta dengan Tari Bali
Next Mural Seni Kaum Pembangkang

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *