Lukisan Hiper Realis Serge Marshennikov


Inilah karya hiperealis karya seni lukis di negeri Komunis, Serge Marshennikov tanpa takut disensor (Ist-SM)

Bagi pemburu karya lukisan hiper realis di Moscow, Rusia, jangan mencoba-coba membeli karya seni Serge Marshennikov, dan membawa pulang ke negara yang memberlakukan UU antipornografi, dapat dipastikan akan disita. Bisa saja pembeli seni lukis dari negeri Komunis dituduh ingin menyebarluaskan gambar pornografi yang dapat menimbulkan syahwat birahi tak terkendali. Bayangkan saja, hampir semua lukisan Serge, memamerkan lekuk-liku wanita wudho blejet dan membuat ‘kolomenjing’ alias jakun, anda dipastikan naik-turun, tergiur rangsangan sebuah lukisan itu.

Bagaimanapun karya Serge Marshennikov di jagad seni lukis tak bisa dipandang sebelah mata para kolektor dan apresiator

Bagaimana anda tidak tergiur kalau tubuh kaum perempuan digambar persis seperti karya potrex digital, dan anehnya detail lekuk tubuh kaum hawa itu tak mungkin luput tertangkap mata sang seniman, Serge Marshennikov. Konon kabarnya, Serge terpengaruh guru gambar pelukis ndek ndeso di Amerika pada pertengahan abad ke-20 Andrew Wyeth. Padahal orang Soviet anti-pati dengan wong Amerika, lantaran perbedaan mahzab politik. Namanya juga pengagum, Serge Marshennikov, tak mempedulikan larangan berhubungan dengan seniman dari kelompok borjouis kapitalistik murni di AS.

Serge Marshennikov bahkan nekat minggat beberapa waktu dan belajar pada sang seniman Wyeth ketika sedang melukis komunitas pedesaan di kampung halamannya saat sedang wudho mencuci baju di kali. Tak bisa dibayangkan, ketika lukisan Andrew Wyeth justru banyak dicari sekaligus dicaci-maki lantaran menggambarkan lekuk tubuh kaum hawa persis seperti ciptaan sang penguasa alam. Warna kulit dan rambut maupun detail garis-garis bayangan sang model tertumpah dalam kanvas sang pelukis jempolan Andrew Wyeth. Tak pelak melambungkan nama seniman Andrew Wyeth menjadi sangat popular di masanya.

Adalah Serge Marshennikov, seniman di lini melenial, meniru cara kerja pelukis yang dikaguminya Andrew Wyeth. Awalnya Serge sulit memperoleh model yang mau digambar berjam-jam wudho di ruang tanpa penghangat udara di pinggiran kota Moscow. Entah apa yang ada di benak model ketika diminta membuka pakaiannya dan dilukis Serge Marshennikov pertama kali berkarya menuangkan cat di atas kanvas. Awalanya memang sulit mencari model di musim mbedhiding temperatus di bawah angka 5 derajat celcius tanpa pemanas ruang. Untungnya, perawat sekaligus pengasuh ayah Serge Marshennikov, tidak menolak ketika ditawari menjadi model lukisannya.

Karya pertama Serge Marshennikov, bahkan mencatat sebagai karya seni lukis di abad modern pertama yang pernah dilelang melalui Christie dan Boham di museum seni modern El Paso maupun di The Grace museum Abilne. Laku terjual jutaan $ AS membuat karya seniman Russia mringgis gigit jari. Tidak hanya itu, karya koleksi pribadi Parshennikov terpenting di Rusia, Inggris, Denmark dan Jepang ngejogrok terpajang di ruang-ruang tamu para kolektor terhormat di kota-kota itu. Jangan ditanya berapa juta dollar karya Serge Marshennikov laku terbeli kolektor itu.

Karya Serge Marshennikov jelas karya yang menciptakan image keindahan di balik baju kaum hawa ketika mereka pantas menjadi model lukisannya (courtesy Serge)

Serge Marshennikov, jelas seorang seniman Rusia terbilang muda belia dengan mata tajam melihat detail model yang akan dilukisnya. Ia lahir di Ufa pada tahun 1971 lulusan akademi seni paling bergengsi di dunia, Akademi Seni Rupa Repin di St. Petersburg, Rusia. Bukan tanggung-tanggung, ia belajar dari sang maestro menjadi salah satu asuhan rector akademi seni, professor Milnikov di studionya.

Cara menggambarkan sosok model yang akan menjadi daya pikat dalam cat yang tertuang pada kanvas Serge Marshennikov, jelas meniru cara seniman AS Andrew Wyeth ketika melukis: kasih sayang. Kalau Wyeth melukis Helga saudaranya menjadi model dengan ketelitian dan sangat detail meliuk-liukkan palet maupun sapuan kwuas, demikian pula Serge Marshennikov meminta kakak perempuannya ngaplah-aplah wudho dilukis dengan detail penuh kesabaran dan cinta kasih. Hasilnya, jangan ditanya: sangat prima.

Tidaklah mengherankan bila, banyak pengamat berdecak kagum melihat kedetailan karya lukis Serge Marshennikov ketika menuangkan cat-minyak ke atas kanvas. Karya-karya Serge jelas bukan tandingan para pelukis realis di negara manapun, termasuk melambungkan harga pasaran lelang seni lukis paling bergengsi di abad milenial. Tidak ada seni yang dapat diperdebatkan ketika karya itu menjadi sebuah karya apresiasi. Tak ada pula alasan untuk mengadili sang seniman ketika ia menorehkan karya cat-minyak di atas kanvas. Jadi enggak usah munafiklah menjadi penikmat seni dan mencoba menebar kebencian dengan dalih pornografi. Okay (Nikole dari Jerman/eddy je Soe Solo)

Previous Apa Salahnya Valentine Maem Coklat Gak Boleh?
Next Melacak Jejak Awal Tahun Baru Kapan Dimulai

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *