Nama sebenarnya artis sekaligus pemusik centhil yang lagi ngehit lumayan panjang, ‘Stefani Joanne Angelina Germanotta’. Lantaran ia pengemar berat band ngetop ‘Queen’ yang sering nyanyiin ‘Radio Ga-Ga’, namanya mlengse dibancaki beralih menjadi Lady Gaga. Biar ikut ngetop katanya. Entah simboke Stefani yang nyuruh kagak perlu banyakan ganti nama ataukah atas saran gereja ikut-ikutan ngelarang, tak semua orang tahu. ‘Kagak ada yang ngelarang bancakan ganti nama gwe dari Stefani jadi Lady Gaga,’’ katanya cuek.
Stefani ‘Lady Gaga’ lahir di New York, 28 Maret 86 dari pasangan Cynthia dan Joseph Germanotta. Kelahirannya, menurut primbon ia emang ditakdirkan sebagai selebrity dan penyanyi kondang –aneh kadang exsentrik itu– dan akan bertemu dengan tokoh dunia yang banyak dielu-elukan orang. Benar saja setelah Stefani-Gaga beranjak dewasa namanya melejit gara-gara suka ngepoin presiden AS sembari bermain piano. Tidaklah mengherankan bila permainan pianonya membuat tiga mantan presiden Amerika seperti George J Bush, Bill Clinthon, Barac Obama tak canggung memberi standing applause usai Gaga memainkan piano dengan cekatan, and nulis ceqeu buat donasi korban bencana badai-banjir bandang di Florida dan tempat lain.
Bisa dimaklumi kalau para mantan presiden AS itu memberi sambutan hormat pada Gaga lantaran permainan pianonya memukau, meski Gaga senang guyon saat memencet tuth piano sambel cengegesan. Bagaimana tidak memukau presiden amerika, lha wong Gaga main piano sejak umur empat tahun dan meneruskan kuliah di bidang seni drama-musikal konservatif, meski njuk keluar gak dapat izasah.
‘’Kalau saya ikut mendonasikan sumbangan duit pada korban badai di beberapa tempat di Amerika, mosok ketiga presiden AS kagak ikut-ikutan menyumbang buat program kemanusiaan,’’ kata dia berceloteh sambil melantunkan lagu ‘Shallow’ yang tengah ngehit itu, ‘’saya nyumbang 500 ribu $ AS lho pak presiden, kami berharap bapak menyumbang lebih dibandingkan saya.’’
Apa mau dikata, dalam konser amal di Texas ketiga mantan presiden AS itu pun merogoh kocek menuliskan ceque buat donasi amal kemanusiaan korban badai. Itulah sosok singer handal ketika ‘merayu’ orang-orang top mengumpulkan donasi untuk kemanusiaan. Bukan hanya ngerayu mantan presiden saja yang dilakukan Lady Gaga ketika berusaha mengumpulkan donasi untuk korban badai di Florida dan beberapa tempat di negara bagian AS. Rekan seniman maupun artis di berbagai negara bagian AS pun, diminta menyumbang dana kemanusiaan yang dikumpulkannya.
Actor film kenamaan Bradley Cooper tak urang kena todong Lady Gaga agar menyumbangkan sebagian duitnya buat program kemanusiaan. Apa mau dikata Cooper menyetujuinya asal Lady Gaga tidak berkeberatan bermain musik dengan dirinya dalam sound track film romantic ‘A Star is Born’ dan ‘Look What I Found’
‘’Gwe tidak bisa bermain film, dan baru pertama kali ini diajak Bradley bermain film. Saya bisanya nyanyi dan sedikit agak ‘urakan’, mosok main film,’’ kata dia di berbagai wawancara dengan stasiun televisi terpandang. ‘’Sebaliknya Bradley juga gitu, dia gak bisa nyanyi, bagaimana mungkin dia mengajak gwe duet nyanyi. Tapi suara dia lumayan bagus. Bukan karena Bradley mau nyumbangin buat korban bencana, saya puji suaranya bagus.’’
Bila dibandingkan dengan reputasi Cooper, memang bukan tandingan acting ketika bermain film, meskipun Gaga di usia 17 tahun pernah belajar di Institute perfilman dan teater Lee Strasberg yang boleh dibilang prestisius. Bahkan Gaga pernah pula bermain teater musikalitas di campus bergengsi di New York di luar Broadway, toh dia acap merendah di hadapan Bradley Cooper.
Dengar dan lihat saja sound track film yang digarap Bradley Cooper bersama Sam Elliott dan comedian Dave Chappelle maupun Andrew Dice Clay, sungguh sangat menawan. Film yang disutradari sendiri oleh Cooper tak bisa dibilang produk sineas ecek-ecek, mengingat namanya sebagai actor sangat disegani di Hollywood. Bagi pengemar film Sniper, tentu ingat Bradley Cooper sebagai petembak jitu membuat banyak orang jengkel sekaligus mengacungi jempol.
Kali ini Cooper mengajak main film remake dengan judul sama ‘star is born’ yang dulu pernah dibintangi bintang Hollywood tenar sejak 1937, 1967 dan kini ingin diulang dengan sutradara muda Bradley Cooper. Membandingkan acting Gaga tentu takan ada apa-apanya dengan Cooper, tetapi film yang mengisahkan bintang tenar dengan latar pemabok lantas sadar ketika dapat gebetan ABG (anak baru geblek) unyu-unyu, tentu cukup menarik.
Namanya juga sutradara sekaligus actor tenar yang sedang naik daun, tentu Cooper tak mau kehilangan kesempatan pedekate ingin gebet Gaga. Jadilah Bradley Cooper manggung bersama sebagai Jackson Maine penyanyi veteran dewa mabuk dan guabrusan ngajakin mendem dengan Ally, yang dipierankan Lady Gaga, di sebuah bar, tetapi ditolak.
Setelah melihat dia tampil di festival Desert Trip, Cooper mendekati Lukas Nelson –putra penyanyi musik country Willie Nelson– membantu mengerjakan film. Kemudian Nelson dan Gaga setuju dan menulis beberapa lagu, yang dia kirim ke produser mendapat pujian di album. Soundtrack, yang dikerjakan keroyokan bersama Gaga dan Cooper maupun Nelson kemudian dirilis pada tanggal 5 Oktober 2018 oleh Interscope Records. 19 lagu berbagai genre musik ditambah dialog antara Gaga dan Cooper, tentu akan membawa kuping mengikuti kisah sukses dewa mabok yang sadar dalam trailer film “Star is Born”
Sepertinya tidaklah rugi bila Anda menyimak fil dan sound track dibintangi actor yang pernah menerima nominasi Academy Award dalam tiga tahun berturut-turut, sekelas Bradley Cooper. Jadi menontonlah “A Star is Born” setelah di tayangkan pada Festival Film Internasional Venice ke-75 Agustus 2018 lalu. Kalau beredar di Indonesia. Film teatrikal dirilis di Amerika Serikat 5 Oktober 2018 oleh Warner Bros Picture, meraup duit $ 156 juta lantaran penampilan Cooper dan Gaga. (thomas / eddy je soe)
No Comment