Nyedhot Balung Tengkleng Biar Sehat dan Asyik


Bagi pendatang luar kota Solo, tentu asing mengartikan makanan tengkleng. Tidak banyak yang mengetahui arti kata sebenarnya tengkleng, soup khas Solo terbuat dari kaldu asli tetelan kambing muda, kesukaan mantan walikota Solo yang kini telah lengser dari menjadi presiden.

Bukan hanya mantan presiden Jokowi yang gemar menyeruput tengkleng sembari kongkow dengan tamunya,  Ketika masih mejabat sebagai walikota Solo di Lodji Gandrung, mantan presiden Megawati pernah mencicipi Tengkleng khas dijamu walikota Solo kala itu, dahar Tengkleng masakan kokie terpilih. Mengacungi jempol tanda nyamleng. Itu dahulu, entah saat ini.

Nah kalau Anda mengaku wong Solo asli, dan belum pernah maem tengkleng, itu namanya keterlaluan. Menurut budayawan sejarah perkulineran asli Solo, Johanes ‘Geblek” Soetopo, menandaskan mantan presiden pertama Soekarno, kemudian disusul Soeharto, Megawati, Habibie sampai ke Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo, mereka pernah merasakan nikmatnya makanan khas Solo: Tengkleng.

“Semua mantan presiden setahu saya, juga suka maem soup tengkleng,” katanya dihubungi usai nyeruput kuah tengkleng sehabis tahun baru, Sabtu (4/1/25) lalu,

Entah siapa yang menamakan kuah berkaldu -santan bening, bercampur daging dan tetelan balung kambing muda, dinamakan tengkleng, taka da yang tahu. Itulah uniknya, makeman khas Solo, saat ini ngehit diburu pecinta kuliner monconegoro. Pasalnya, nama tengkleng di telinga wong bule, terdengar aneh dan agak sulit dilafalkan lidah mereka. Jangan heran bila turis kebingungan cara makan sop tengkleng menggunakan pincuk godhong gedang, bukan piring beling.

“Habis asyik juga rasanya. Selain aneh di lidah gwe dibanding dengan soup ala Eropa dan Amerika, tapi nikmat. Enggak ngerti gimana cara menterjemahkan kenikmatan maem nasi lauk Tengkleng,” ujar freelance journalist lawas Reynata Mandova, yang keblasuk di Solo, dari Moscow, saat ditemui sebelum kampanye Pilkada di Sriwedari beberapa waktu lalu.

Bukan hanya sekali Reynata Mandova, kalau lapar mampir maem di samping gapura Pasar Klewer tempat jualan tengkleng Ibu Edi yang melegenda itu. Kegemarannya blusukan ke berbagai tempat penjual makanan khas Solo telah lama ia dalami. Bisa dimengerti, Reynata selain mengaku sebagai penulis lepas kuliner di Venice juga seneng klayapan cari makanan yang tidak dijual di negara jujugan turis ke Solo.

Lantaran itulah, Reynata menyarankan wong bule-bule, kalua ke Solo disuruh mampir makan tengkleng, biar tambah roso. Selain mbrakoti balung itu, katanya dalam Bahasa Ingris-Rusia dan diterjemahkan lewat smart phone canggihnya, dia mengaku asyik. “Enaknya maem tengkleng, kalau nyerupus balung, di dalam tulang itu menyenangkan dan enak. Nyeruput yang lain juga enak, sambal prengas-prengas, nyebelin.

Previous Jejak Perjuangan di Masa lalu Koran Sin Po dan Haluannya
Next Pertemuan Tokoh di Jogya Tak Bawa Perbaikan Politik Bagi Bocah

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *