Rambut Hitler Laku 130.000 Poundsterling


Sepak terjang sang diktator Adolf Hitler dengan pasukan SS menjadi legenda terburuk dunia

Apa yang terbersit dalam pikirk para pemburu harta masalalu alias pengoleksi memorabilia ketika jaman fasisme dan kapitalisme bertubrukan? Selain menjadikan tumpukan benda jaman baheula itu menjadi pajangan, tentu memiliki nilai jual jutaan dollar AS. Apalagi mengoleksi barang-barang langka, seseorang tokoh yang memiliki sejarah panjang teramat kelam dalam peradaban manusia di abad 19-20 lalu.

Jadi mulailah berpikir menjadi pemburu tumpukan benda bersejarah masa lalu, siapa tahu dapat merubah masa depan sejarah kelam menjadi lebih baik. Contohlah kebiasaan Kevin Wheatcroft, secara diam-diam mengumpulkan koleksi memorabilia Nazi Jerman sejak ia masih berumur belasan tahun. Padahal bokapnya, Tom Wheatcroft seperti ditulis Alex Preston dalam Guardian, menolak memebelikan helm yang tertembus peluru dan Mercedes G4 yang pernah dinaiki Hitler ke Sudentland pada 1938.

Bekas persenjataan yang digunakan pasukan SS Nazi, menjadi barang langka dan diburu kolektor

Penolakan ayahnya itulah, menjadi salah satu motivasi Kevin Wheatcroft berpetualang menjadi pemburu harta yang pernah digunakan Hitler dan tentara Nazi pada Perang Dunia (PD) II. Waktu luangnya setelah tak nyaman melanjutkan sekolah, Kevin berkeliling di lokasi pertempuran di daratan Eropa dan Afrika Utara memburu sempalan tank yang dulu pernah dipakai tentara Nazi dan dibawanya pulang untuk diperbaikinya.

Hasilnya tak tanggung-tanggung kekayaan Wheatcroft, menurut Sunday Times, tercatat £ 120 m dan tinggal di Leicestershire. Di usianya yang tidak muda lagi, Wheatcroft kini tinggal ongkang-ongkang sembari merawat peninggalan property almarhum ayahnya dan mengelola arena pacuan kuda di Donington Park, selain merawat museum motor.

Boleh dibilang koleksi langka Wheatcroft menyimpan barang-barang berharga milyiaran, dan tentu ada yang suka dan tidak, kendaraan militer sewaktu kendaraan militer Jerma saat gegeran perang dunia kedua menjadikan keluarganya sugih tenan. Jelas koleksi berharga Wheatcroft secara pribadi tersimpan di bawah pengawalan sangat ketat.

Harta karun Eva Brauns’s ditemukan inteljen AS pada 15 November (courtesy mail)

Menurut laporan Alex Preston di Guardian, bangunan industry yang dimiliki Wheatcroft di dekat Harborough dan di rumahnya di Leicestershire, Charente barat daya Prancis dan Lembah Mosel di barat daya Jerman tak terhitung. “Tidak ada catatan resmi tentang nilai koleksi Wheatcroft, namun beberapa perkiraan nilainya lebih dari £ 100 juta.”

Entah apa yang mengubah pikiran Wheatcroft hingga mau mempublikasikan seluruh arsip artefak Nazi hasil buru ke beberapa negara dan tempat terjadi pertempuran PD II dulu. Tentu pertimbangan Wheatcroft membuka kekayaan berupa potongan kendaraan tank, topi baja, multialiur dan motor Harley perang yang digunakan Hitler disambut khalak luas. Sejak helm stromtrooper yang pernah dibelikan ayahnya semasa kecil dulu, obsesinya untuk memamerkan memorabilia militer Jerman, semakin memuncak.

Tank penghancur pasukan Nazi di bawah komando Hitler menjadi objek buruan

“Dengan sangat hati-hati Wheatcroft membuka tumpukan benda-benda berharga dan langka ke khalayak lebih luas. Termasuk meluncurkan situs dengan memamerkan kendaraan di depan museum motornya,” tulis Alex Preston di Guardian, “dia telah berkeliling dunia melacak dan menambah koleksinya dan terbang hingga lapangan terpencil yang tak mungkin terjangkau, membuktikan obsesinya aneh mengumpulkan jejak pemimpin Nazi, Hitler.”

Jangan heran bila Wheatcroft dengan santai mengelola pacuan kuda di Donington Park dan bersahabat dengan pembalap Ayrton Senna maupun Jean Manuel Fagio sebagai partner tim Wheatcroft Racing. Tidak hanya itu, Wheatcroft juga memiliki koleksi mobil balap terbesar di dunia. Sukses Wheatcroft  tentu saja tak bisa dilepaskan dari ayahnya Tom Wheatcroft yang memiliki karakter rumit dan agak aneh.

In his autobiography, Thunder in the Park, Tom Wheatcroft comes across as a tricky character, a cut-throat haggler and difficult husband. During the 1970s, Lenchen moved out of the family home for eight years after a period when Tom, in the bantery brogue of his memoir, “had not been quite so single-minded as far as my own family life was concerned”.

Wheatcroft sang pemburu harta perang pasukan Nazi (courtesy Guardian)

Lenchen membawa Kevin dan dua saudaranya untuk tinggal di dekat Market Harborough. Sementara pada akhirnya, ada rekonsiliasi, Kevin menghabiskan sebagian besar masa remajanya selain ayah yang telah membesarkannya dan dianggap sebagai pahlawan perang dalam keluarga Wheatcroft. “Ia bukan hanya seorang ayah yang baik, tetapi juga sahabat terbaik saya,” katanya ketika Tom Wheatcroft meninggal dunia pada tahun 2009.

Meski kekayaannya tak terhitung dari hasil perburuan artefak pemimpin Nazi, Hitler tak bisa habis dalam jangka waktu pendek, Wheatcroft tetap menekuni bisniz sebagai pengepul barang antik bernilai sejarah tinggi. Meski barang yang dikumpulkan sebagai barang antik bernilai tinggi, tapi banyak pula Negara lain yang mulai membatasi perdagangan barang memoriabilia Nazi.

Padahal perdagangan barang-barang antik Third Reich dilarang dan diatur secara ketat di Jerman, Prancis, Austria, Israel dan Hungaria. Tak satu pun dari rumah lelang besar mau mengurusi barang memorabilia Nazi, termasuk situs eBay pun latah melarang penjualan barang ‘haram’ peninggalan Hitler sang dictator kondang se jagat itu.  Meski demikian, yang namanya juga biznis barang antik, walau dilarang di beberapa negara toh di Rusia, Amerika dan Timur Tengah tetap menjadi pasar menjanjikan buat perdagangan misterius ini.

Diperkirakan, menurut Alex Preston dalam Guardian, omset yang didapat dalam pasar global diperkirakan mencapai £ 30 juta. Salah satu situs yang paling banyak dikunjungi dikelola oleh Holocaust denier David Irving, yang pada tahun 2009 menjual tongkat pemukul Hitler –yang sebelumnya milik Friedrich Nietzsche– dibandrol seharga $ 5.750 tahun lalu. “Rambut Hitler dilelang seharga 130.000 poundsteriling.”  Menarik ditiru bukan. Makanya carilah potongan rambut bekas diktator di Manila dan di Indonesia, siapa tahu Anda bisa kaya raya. (eddy je soe/berbagai sumber)

Previous Awas Bahaya Bakteri Corynebacterium
Next Letter to President Jokowi on Beneficial Ownership Transparency

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *