Sering Lupa Umur Bisa Jadi Kalian Menderita Penyakit Alzheimer


Jangan anggap enteng, penyakit Alzheimer, bila tidak bisa jadi lupa umur sebenarnya

Dalam persidangan hakim menanyakan, apakah tas jinjing yang diserahkan pada Anda di suatu restoran, tahu pasti jumlah yang diserahkan, apakah salah. Meskipun si pemberi, mengatakan jumlah duit dengan angka tertentu, dan Anda menerima tetapi tidak menghitungnya, apakah termasuk kategori yang dapat disalahkan? Bila sang penerima tas, entah berisi duit atau bukan, orang tersidang hanya mengatakan, ‘tidak tahu’ atau tidak ingat, apakah hal itu dapat menyeret yang bersangkutan ikutserta ke dalam prahara di persidangan? Semuanya perlu pembuktian, dan tidak bisa serta-merta Anda dituduh atau menuduh salah-tidaknya seseorang di dalam acara persidangan.

Nah bila hal tersebut, si tertuduh acap mengulang kata tidak tahu atau tidak ingat, bila ditanya majelis hakim, berulang-kali dengan pertanyaan hal sama, itu pertanda bahwa orang yang sedang disidang, bisa jadi pengidap penyakit Alzheimer. Kenyataan seperti itulah, jarang tersentuh dalam ruang persidangan, berbagai kasus tindak kejahatan. Nyatanya, sepanjang pengetahuan kami, saat sering mengikuti sidang di pengadilan, hal seperti itu seringkali terjadi di negeri ini.

Penyakit alzheimer mayoritas diidap mama-mama sepuh

Mengapa dan kenapa hal itu luput dari pengamatan ahli penyakit yang mengetahui duduk perkara menurunnya daya ingat. Tidak hanya itu, penurunnya daya ingat juga dibarengi dengan kemampuan berpikir dan berbicara, serta menunjukkan perubahan perilaku dalam persidangan. Terkecuali memang diskenariokan agar yang bersangkutan melakukan tindakan layaknya orang berpenyakit Alzheimer.

Apa sebenarnya penyebab Alzheimer sehingga mengkawatirkan banyak orang, lantaran sulit disembuhkan. Penyakit ini bisa jadi memburuk seiring waktu hingga membuat penderita tidak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari. Bila tidak diperhatikan secara serius, penyakit Alzheimer dapat merembet berpengaruh terhadap fungsi otak secara normal. Selain itu penyakit ini tergolong sebagai penyakit degenerative. Awalnya penderita, pada tahap awal, mengalami gejala gangguan daya ingat ringan, seperti tak dapat mengingat nama benda, percakapan, atau peristiwa yang belum lama terjadi. Nah hati-hati, berkonsultasilah ke dokter saraf sesegera mungkin.

Struktur cell saraf otak penderita Alzheimer dan susunan saraf otak sehat (mirror)

Seiring waktu, penyakit Alzheimer bila tidak diambil tindakan akan bertambah parah, penderita bisa saja mengalami linglung, atau cemas, serta menaruh curiga terhadap orang lain. Meskipun mayoritas Alzheimer umumnya terjadi pada seseorang yang telah berusia di atas 60 tahun. Penyakit penuaan, kata warga masyarakat awam, celakanya dianggap biasa bila mengalami hal-hal seperti itu. Padahal bila dilacak penyebab penyakit Alzheimer, terjadi lantaran penumpukan protein abnormal yang mengganggu kinerja sel-sel saraf di otak. Dalam jangka Panjang, otak akan kehilangan beragam fungsi, seperti mengontrol pikiran, memori, dan bahasa. Jadi segeralah dicegah dan pergi konsultasi ke dokter ahli saraf.

Berbagai penelitian menunjukkan penyebab penyakit Alzheimer disebabkan oleh pola hidup, lingkungan seseorang berada dan tidak sehat dan bisa juga lantaran genetik. Gejala penyakit Alzheimer setiap penderita menunjukkan bervariasi, namun umumnya tampak sulit mengenali wajah seseorang, meski dengan keluarga dan teman sekalipun, tak lancar berkomunikasi, dan kerap depresi atau bahkan mengalami delusi. Sampai saat ini belum diketahui metode penyembuhan penyakit Alzheimer, meskipun ilmu pengetahuan kedokteran telah menemukan obat-obatan seperti fivastigmine yang dapat memperlambat perburukan gejala penyakit Alzheimer.

Meski tubuh termakan uzur umur, tidak ada salahnya bila dapat menjaga kesehatan agar tidak korslet saraf otak

“Dokter acap menganjurkan agar pasien berpenyakit Alzheimer dianjurkan psikoterapi stimulasi kognitif.” Meski demikian, penyakit Alzheimer, dapat dijaga agar kesehatan jaringan saraf otak tidak ‘korslet’ kebangetan, disarankan tidak merokok dan mendem. “Disarankan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan olahraga.”

Menurut ahli di Harvard Medical Scholl menerbitkan laporan khusus yang mengungkapkan berita terbaru tentang penyakit menakutkan ini, dengan panduan untuk mengatasi, mengobati dan pengasuhan. “What are the best medications for Alzheimer’s?” While no medication has been developed to prevent or stop mental deterioration, you’ll discover the drugs that may help improve memory and cognitive function as well as anger and agitation.. Dalam temuan yang dimuat di jurnal-jurnal kedokteran, para ahli mewanti-wanti bahwa penyakit menakutkan, tentu bagi orang-orang lawas uzur, disarankan untuk menjaga kesehatan dengan menyeimbangkan kondisi kongnitif menyadari, bahwa waktunya telah usai. Tanpa harus memaksakan kehendak, hingga sel-sel saraf tetap sehat, lebih bagus kalau memikirkan hal-hal lain tanpa membuat depresi dan delusi orang lain. Taruhlah jam dinding di mejamu, agar kalian tak terlalu terkejut bila wktunya telah usai untuk memaksakan kehendak pribadi. Selow ajah

Previous Generasi Bunga Penentang Perang Lewat Festival Musik Woodstock
Next Sekar Trikus: “Penari Milenial Menonjok Jantung Kota Budaya Solo”

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *