Waspadai Gejala Awal Cerebral Palsy Sikecil Buah Hati Anda


Andaikan otot gerak dalam tubuh kagak bisa berkoordinasi dengan central pemrograman cel-cel otak, terjadi ketidaksinkronan perintah dan gerakan tubuh. Ketidaksinkronan itulah, dalam dunia kedokteran disebut cerebral palsy. Kondisi ketidak tersebut bisa saja terjadi ketika masa kehamilan, atau proses persalinan saat pertama setelah kelahiran. Orang bilang gejala cerebral palsy atau lumpuh otak memang tidak sama seseorang dengan orang lain beragam

Pada tingkatan paling parah, cerebral palsy bisa saja menjadi salah satu penyebab kelumpuhan organ tubuh. Sehingga penderita perlu menggunakan peralatan khusus untuk dapat beraktivitas. Nah penyakit ini, kalau boleh dikatakan sebagai penyakit, menyebabkan penderita tidak mampu berjalan dan memerlukan perawatan seumur hidup. Awam acap menyebutnya lumpuh. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya hal itu bisa terjadi. Tentu banyak hal seseorang bisa dikatakan lumpuh yang disebabkan kerusakan otak pada cerebral palsy bisa saja bersifat permanen dan tidak bisa disembuhkan.

Meski demikian, ada pula upaya melalui perawatan untuk membantu meningkatkanfungsi saraf yang mengatur pergerakan otot tubuh, sehinga tidak akan bertambah buruk. Setidaknya beberapa gejala kelumpuhan, sebelum total permanen tentu, dapat berubah seiring waktu. Hal utama yang perlu diperhatikan dan dicermati penyebab cerebral palsy yang menjadi penyebab gangguan pergerakan dan postur tubuh, yakni gangguan otak pada anak sedapat mungkin dimonitor sejak usia dini. Sehingga ketahuan gangguan pergerakan dan postur tubuh diketahui, termasuk gangguan kecerdasan bisa dilihat secara visual, sulit diajak bicara dan berjalan tertatih-tatih sejak usia balita.

Meski hingga kini dunia teknologi kedokteran modern belum mengindikasikan penyebab pasti gangguan perkembangan cerebral palsy, pantas diduga disebabkan karena: gangguan genetic sel otak saat janin masih di dalam kandungan. Bisa juga lantaran terjadi infeksi saat hamil yang menular pada janin, seperti cacar air, rubella, sifilis, herpes, zika, toksoplasmaosis, dan infeksi cymegalovirus. Gangguan aliran darah ke otak janin maupun perbedaangolongan darah rhesus antara ibu dan bayi, bisa pula menjadi salah satu penyebab cerebral palsy.

Nah agar semua tumbuh kembang anak, terutama bila telah terlihat tanda-tanda kemungkinan penyebab cerebral palsy, peran penting yang harus dilakukan orang tua yakni memperhatikan secara seksama pertumbuhan anak dari hari ke hari. Tujuannya agar kelainan tumbuh kembang dapat dimonitor dengan baik dan segera mungkin mencari pertolongan medis. Jangan mengabaikan anak Anda ketika terlihat aneh dibandingakan dengan anak pada umumnya, segera bawak si kecil ke dokter. Sebenarnya tidak sulit untuk mendiagnosis cerebral palsy pada anak, bila Anda care dengan tumbuh kembang si kecil. Perhatikan secara seksama pola sikecil

Pergerakan lengan dan kaki yang abnormal, bentuk otot terlihat tidak bagus pada awal kelahiran, sulit menelan (diasfagia), lambat perkembangan jalan dan berbicara, postur tubuh tidak normal, acap mengalami kejang otot, tubuh kaku, mata terlihat marah, dan koordinasi tubuh buruk. Itu semua merupakan gejala umum. Pertanyaan yang sering telontar yakni apa yang seharusnya dilakukan.  Bila dokter anak mencurigai anak mengidap cerebral palsy, selain memantau juga akan terus mengawasi riwayat pertumbuhan si kecil dan melakukan pemeriksaan fisik anak. Biasanya dirujuk ke spesialis anak dan masalah gangguan otak dan disarankan ke rehabilitasi pediatrik.

Serangkaian tindakan medis seperti pemindaian otak, atau pencitraaan scan otak agar diketahui lokasi terjadi kerusakan dan bisa menentukan abnormalitas cel-cel syaraf otak si anak. Tidak ada salahnya bila juga dilakukantes pemindaian MRI dengan menggunakan gelombang radiodan medan magnet agar ketahuan gambar 3D (tiga dimensi) melintang otak si kecil, bisa jadi terlihat lesi atau kelainandi otak.

Tes ini tidak menyakitkan, tetapi membutuhkan waktu yang lama hingga satu jam. Si Kecil kemungkinan juga akan diberikan anestesi umum sedatif atau ringan sebelum menjalani pemeriksaan ini. Bila perlu juga lakukan pemeriksaan ultrasonografi kranial maupun elektroencephalogram (EEG) dan tes laboratori

Previous Saya Bopong Overste Slamet RIyadi Saat Meninggal di Ambon
Next Korban 1965: "Kebenaran Itu Ditutupi Hingga Kini Tak Terkuak"

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *