Jejak Langkah Rosa-Verstegen Berkarya di Papua

Read More

Dr Sudanto: “Dibayar Rp.2000 Di Papua Tra Masalah”

Read More

Wanita bertubuh mungil ini memang pantas dikenang. Jasa dan semangatnya mendobrak keterbelakangan penghidupan rakyat Papua, pantas diacungi jempol. Rosa Isabel Millan Rueda, 78 tahun, kelahiran Mexico tiba di Papua pada 1971 ketika ia ditugaskan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melihat dari dekat kehidupan di tanah Cenderawasih. Sebagai antropolog, yang mempelajari asal-muasal interaksi sesama mahluk, membuat Rosa semakin …

Pagi itu disebuah ruangan berukuran 2,5 x 2,5 m, duduk seorang pria berwajah tirus, rambutnya makin putih dimakan usia sedang memeriksa ibu setengah baya. Tanya jawab antara dokter dan pasien berlangsung kira-kira 2 menitan mengenai penyakit yang dideritanya. Resep pun kemudian diserahkan pada pasien sambil berkata, “Dua ribu rupiah mama.” Sembari menyodorkan resep yang telah …

Payung yang terbuat dari bahan campuran kertas dan plastik, tak membuat mama-mama penjual pinang beringsut dari tempat duduk mengelar dagangannya. Di sepanjang ruas jalan Waena-Abepura, mereka tetap bertahan dari sengatan matahari dan terpaan angin malam sepanjang hari. Para pedagang pinang itu ada yang memulai usahanya sejak lima, atau bahkan puluhan tahun silam. Berbentuk lonjong pipih, …

Wanita setengah abad ini memang luar biasa. Dengan keterbatasannya, ia berani melawan ketidakadilan dan kekerasan yang terjadi di Papua. Yosepha Alomang, wanita asal Amungme, Timika, Papua, dikenal masyarakat luas sebagai pahlawan pejuang Hak Asasi Manusia di kampung asalnya, Agimuga. Semasa kecilnya, Yosepha, yang lahir di Tsinga tahun 1959 ini sudah hidup mandiri. Ibunya meninggal sejak …