Bahaya Mentato Tubuh


Kegemaran Mentato Tubuh Bisa Menjadi Masalah Kesehatan (courtesy: Rusinov Shutterstock)

Sebaiknya kegemaran mentato tubuh dihentikan kalau takut duitmu terkuras di rumah sakit. Pasalnya, mentato tubuh dengan tinta warna-warni bisa menyeret Anda ke penderitaan berkelanjutan, lantaran tato dapat menjadi penyebab pelbagai penyakit seperti kanker dan kerusakan kelenjar getah bening.

Paling apes, setiap kulitmu terpapar srengege, terjadi pembengkakan di sekitar gambar tatoo yang ditorehkan menggunakan tinta warna-warni. Sebab, pertikel tinta yang ditusukkan ke jaringan dermis, lapisan di bawah epidermis yang terdapat jaringan sel-sel saraf. Cilakanya, begitu tinta di tusukkan ke dalam dermis, tidak semua tetap bertahan dan disantlap oleh sel-sel makrofag, tapi sisa-sianya justru diglondorkan melalui jaringan pembuluh darah ke berbagai organ tubuh lain.

Infeksi Pada Jaringan Epidermis Terkontaminasi Bakteri (Ist)

Begitu tinta dimasukkan ke dalam dermis, tidak semua tetap bertahan, penelitian ditemukan. Beberapa partikel tinta bermigrasi melalui sistem limfatik dan aliran darah dan dikirim ke kelenjar getah bening. Penelitian pada tikus menunjukkan beberapa partikel tinta juga bisa berakhir di hati. Horog. Nah sisa pigmen tinta itulah yang kemudian memicu sel kanker melalui kelenjar getah bening dalam beberapa menit.

“Ketika Anda menyuntikkan partikel ke dalam kulit, beberapa perjalanan ke kelenjar getah bening dalam beberapa menit,” kata Ines Schreiver, seorang ahli kimia dengan Institut Penilaian Resiko Jerman di Berlin, kepada Live Science.

Menurut Dr Arisa Ortiz ahli dermatolog sekaligus direktur Dermatologi Laser dan Kosmetik di U.C San Diego Health, sebagian besar pigmen tato tetap melekat di kelenjar kulit dalam dan cilakanya tidak bisa dibersihkan oleh sel-sel makrofag di sel fibroblas. “Biasanya, tinta tidak bermigrasi terlalu jauh dari tempat disuntikkan,” ujar dia, “sebagian besar dilalap dan kemudian diikat di dermis.”

Hasil penelitian ilmuwan ahli patologi Prancis yang mengalisis efek tato di dalam kelenjar betah bening manusia mengejutkan. Ternyata kelenjar betah bening berpigmen pada orang yang ditato berpigmen sangat pekat dan membesar dibanding kelompok kontrol. Laporan tersebut mencermati pewarnaan yang tidak biasa pada biopsi kelenjar betah bening yang diambil pasien bertato dan kelompok kontrol tak bertato.

Bila Anda Tak Ingin Mengalami Hal Sama, Hapus Tatoo di Tubuhmu

“Kelenjar getah bening berpigmen dan membesar telah terlihat pada individu bertato selama beberapa dekade,” tulis laporan yang dipublikasi pada jurnal berpengaruh di Perancis.

Penelitian lain dipubikasi pada tahun 2015 di jurnal Obstetrics and Gynecology menggambarkan bagaimana dokter pada awalnya mengira kanker serviks seorang wanita telah menyebar ke kelenjar getah beningnya. Setelah secara operasi mengeluarkan nodus, para dokter menyadari bahwa apa yang tampak sebagai sel ganas sebenarnya adalah partikel tinta tato.

“Saya sangat penasaran dengan efek samping bahan kimia dari tato,” kata Schreiver. “Saya pikir orang sadar bahwa Anda bisa mendapatkan infeksi kulit dari tato, tapi menurut saya sebagian besar tidak sadar bahwa mungkin juga ada risiko dari tinta.”

Untuk menyelidiki efek samping ini, Schreiver dan rekan-rekannya menggunakan beberapa tes berbeda, untuk menganalisis bentuk tinta tato yang dikumpulkan di kelenjar getah bening dan kerusakan yang mungkin terjadi. Di antara temuan mereka adalah partikel nanopartikel –partikel berukuran kurang dari 100 nanometer- kemungkinan besar telah bermigrasi ke kelenjar getah bening. Karbon hitam, yang merupakan salah satu bahan yang paling umum digunakan dalam tinta tato, tampaknya mudah terurai menjadi nanopartikel dan berakhir di kelenjar getah bening, studi tersebut menemukan.

“Tim juga melihat titanium dioksida (TiO2), yang merupakan ramuan umum pigmen putih yang biasanya dikombinasikan dengan warna lain untuk menciptakan nuansa tertentu. Tinta jenis ini tampaknya tidak pecah menjadi partikel sekecil yang ditemukan dengan karbon hitam, namun beberapa partikel TiO2 yang lebih besar masih terdeteksi di nodus limfa mayat bayi,” tulis hasil research di jurnal ilmiah itu.

Penelitian lain menunjukkan bahwa pigmen tato bisa mendarat di tempat lain di tubuh. Untuk penelitian Mei 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Dermatology, para periset menato punggung tikus dengan tinta hitam dan merah. Kira-kira setahun kemudian, tim menemukan pigmen tinta di kelenjar getah bening tikus, seperti yang ditemukan pada penelitian manusia, tetapi juga di dalam sel hati.

“Itu adalah temuan yang cukup menarik dan sangat mengejutkan,” kata Mitra Sepehri, penulis utama penelitian pada tikus di Pusat Penyembuhan Luka Rumah Sakit Universitas Bispebjerg di Kopenhagen, Denmark. (eddy j soetopo/berbagai sumber)

Previous Rendam Air Es Kalau Kesemutan Terus
Next Jangan Bandingkan Biennale dan Seni di Solo

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *