Jangan terlalu lama menengok bayangan jejak masalalu kalian, daripada strees berkepepanjangan malah dibilang ODGJ alias Orang Dengan Gangguan Jiwa; nyaris setengah kenthir akut. Meskipun pada waktu-waktu tertentu memang hal itu tak mungkin dilupakan, apalagi ujug-ujug alias tiba-tiba, bersimpangan dengan seseorang di suatu tempat tanpa disengaja, dan dengan angkuh bilang, “eLoe sekarang sama siapa? Jebul bekas gebetannya dulu ditinggal nikah.”
Bila hal itu terjadi, dan kemudian dirinya menawarkan sesuatu yang berangkali tak mungkin ditolak, ingin diantar pulang ke tempat tinggalmu. Bagaimanapun kalian pasti terombang-ambing menolaknya, agar tidak terperosok dikata-katain “Sie tajir itu sekarang sombong. Kagak ingat dulu, waktu mlarat kuliah bareng.”

Bayangan itu pasti terlintas, di benak kalian berdua yang pernah mengalaminya. Apalagi, pakaian yang dikenakannya persis seperti masalalu sewaktu gebetan berboncengan naik speda motor Honda CB Gelatik, hitam-putih 100 Cc. “Bagaimana mungkin ngelupain dirinya memakai celana “Cut-bray” dibalut jacket Levis lawasan, bisa menolaknya,” kata Prianka Naza Maeswati. Bang jangan ngebut yach, katanya sembari merangkul punggungnya dari belakang, “maaf yach kagak usah keGeEran yach yach gwe mau balikan lagi sama kamu.”
Entah apa yang menyebabkan dirinya jadi lengket ngerangkul ‘bekas’ gebetan 35 tahun lalu sekarang. Ujar Prianka N Maeswati, bersungut-sungut. Mendengar ledekan lelaki yang kini telah menjadi suami teman akrabnya waktu di Gajah Mada dahulu. Sambil klecam-klecem. “Seakarang saya sama orang teknisi, bekerja sebagai IT dan dinas intelgen pesawat ruang angkasa asal Moscow bang saya.” katanya memberi penjelasan, sambil merapatkan face-1/2 sepuh di punggung lelaki naik CB 100 lawas itu. “Hati-hati lho bang banyak police tidur, ntar saya menthal-mental seperti dulu.” katanya bernostalgila sambil teriak-teriak manja. “Saya turun di Malioboro saja yach bang. Jangan lupa makan Pecel Lele kenangan kita dulu.” Mbuh

Dengan berjingkat-jingkat, pura-pura melambaikan tangannya sembari cincing celana cutbray yang kedodoran nyampluk air hujan di genangan bata-baru yang dipasang itu. Memang asyik juga. Entah apa yang menjadikan nasib sial, ujug-ujug, outfit celana cutbray yand di kenakannya kesempyok, air yang terlindas mobil melaju kencang di sebelahnya. “Waduh. pasti itu pewales, mengenang masalalu. Coba mengenang pacaran jaman lawasan dahulu.” Coba tinggal di Gladimostock, kagak bakalan kena semprot aircomberan terlindas mobil. Itulah sebabnya para ABG di kota-kota besar lebih senang pamer tubuhnya nan sexy tur montox bila bepergian ke mall. Kalau di negara mbahmu, tentu dipelototi mata hingga sampai mripatnya mencelat. Lha weis karepnya gimana? Dibalut nanrapi or biar terlihat mengiurkan, Itu yang sebenarnya tak perlu dibuat gaduh dan dikumandangin UU Pornografi pamer susu or macam-macamnya. “Lha wong buah nandada mereka kowk kalian sewot. Kalau kagak suka, makai kacamat hitam biar kagak keliatan. Atau pergilah ke Patpong di nyebrang negri nansantun ini,” kata dia sewot. Atau kalau mau aman yach tinggal tidur tidak perlu halan-halan lihat buahnya dada, biar aman. perkara eLoe megap-megap, kata rekan Nicole di Rusia, yang mau pergi ke Pracimantoro lihat keindahan pantai di ndesa rekan di Indonesiah (by nicole-from Moscow / eddy Jez Solo)

No Comment