Jangan sembarangan membuat guyonan tak lucu dengan memlesetkan kosakata, bisa berbahaya. Apalagi kosakata dimaksud memiliki arti sakral bagi penyandang nama musisi tenar The Beatles, John Lenon. Siapa yang kagak sewot kalau nama musisi tenar, suami Yoko Ono, dipelesetkan menjadi John Lemon!
Lebih cilaka nama nama musisi tenar itu dipelesetkan menjadi produk minuman Lemon. Tentu saja Yoko Ono berang dan mengajukan keberatan pada perusahaan pembuat minuman yang menempelkan brand plesetan John Lenon.
Pleset-memlesetkan ujaran-kata nama tenar tampaknya berujung petaka dan diajukan ke meja pengadilan, lantaran sang isteri legendaris John Lenon tidak dapat menerima brand minuman yang telanjur beredar di masyarakat uni eropa dengan memakai nama John Lemon.
Lebih cilaka lagi, sang isteri legendaris The Beatles itu tidak bisa menerima nama suaminya John Lenon dijadikan brand yang diplesetkan menjadi John Lemon. Sang interi pun mencak-mencak dan melabrak perusahaan minuman lemon di Polandia yang memlesetkan nama suami John Lenon itu.
Menurut pengacara Yoko Ono, seperti dikutib The Guardian, produk minuman lemon dengan memelesetkan nama John Lenon, jelas melanggar hukum dengan mencatut nama musisi legendaris yang dikenal sejagat itu. Setelah diprotes keras, pabrik Lemonade Alternative Drinks, setuju akan mengganti nama menjadi On Lemon setelah Ono menulis surat pada perusahaan dan distributor di seluruh Eropa.
“Apabila tidak diindahkan, bila pelanggaran tersebut terus berlanjut, bisa berakibat melanggar hak ahli waris dengan menganti 5000 euro ($ 5.998) per hari dan 500 euro ($ 600.20) per botol terjual,” kata pengacara Yoko Ono seperti dikutip The Guardian.
Menurut Guardian, perusahaan yang mencomot dan memelesetkan nama John Lenon, jelas melecehkan musisi kondang the Beatle. Apalagi dalam kampanye iklan lemonade itu, juga menyertakan tulisan “biarlah” salah satu judul lagu Beatles tahun 1970, dan meletakkan sepasang kacamata bundar.
“Perusahaan tersebut dilaporkan memasukkan alusi yang jelas ke mantan Beatle dalam materi pemasaran mereka, dengan menggunakan ungkapan “biarlah” – judul dari lagu LP Beatles tahun 1970 dan judul lagu – dan sepasang kacamata bundar seperti yang dikenakan Lennon,” katanya.
Meski demikian, pengacara perusahaan pembuat Lemonade menolak tuduhan mengeksploitasi musisi demi keuntungan finansial. Namun pengacara Yoko Ono tetap ngotot berpendapat perusahaan Mr Lemonade tersebut tetap menganggap hal itu pelecehan nama musisi John Lenon dan menuntut perusahaan. Apalagi poster di Irlandia yang menampilkan gambar Lennon memegang lemon di atas logo perusahaan.
Lawyers representing Mr Lemonade denied exploiting the musician for financial gain, but Ono’s attorneys highlighted a Facebook post from John Lemon Ireland featuring an image of Lennon holding lemons above the company logo.
“They were abusing and misusing the legacy of John Lennon to sell their soda,” Joris Van Manen of Ono’s legal team, Dutch law firm Hoyng Rokh Monegier, told the East London Advertiser. Through a rep, Ono declined to comment.
Kasus pelecehan nama, menurut istilah dalam UU ITE, seperti yang sedang dihadapi pada kasus Yoko Ono, bisa dikategorikan sebagai pelecehan nama baik. Bisa menjadi pelajaran berharga di negeri kita bukan? (eddy je soetopo/Nicole Sacarovic/berbagai sumber)
No Comment