Sulitnya Belajar Bahasa ‘Keriting’ Rusia


Siapa Bisa Ngapalin Bahasa 'Keriting' Rusia, Paling Banter Kelibet Lidah

Susahnya belajar bahasa keriting Rusia. Lebih sulit dari bahasa Alien di rasi bintang Mars. Bagaimana kagak sulit, mau mengeja huruf keriting itu perlu belajar seribu jam atau setidaknya 44 minggu pelajaran biar fasih benul bahasa negeri kiminis enthu. Mangkanya kalau situ bisa bahasa Rusia, sapa tahu jadi pilot pesat jet tempur bikinan negri beruang merah.

Setidaknya dialami Mayu Okamoto, seperti dikutib RBTH (Rusia Beyound The Headline) penerjemah bahasa Jepang, merasakan lidahnya kelibet-libet lantaran begitu banyak huruf asing dalam bahasa Rusia. Tak hanya wong Jepang yang ingin belajar bahasa Rusia, banyak mahasiswa asing yang terbiasa dengan abjad Latin, dan fasih berbahasa Inggris, juga kelabakan. “Bahasa Rusia emang bener-bener berbeda.”

Susahnya Seperti bosho Jowo Kromo Inggil (courtesy Penerbit GPU)

Kesulitan orang asing yang ingin belajar bahasa Rusia itu juga dirasakan Natalya Blinova, pengajar bahasa Rusia di Russian as Foreign Language. Bagaimana menjelaskan pada murid-muridnya soal 33 huruf dalam abjad Rusia alias alfabet Kiril. Dan cilakanya bunyi and cara ngucapinnya pun berbeda dari apa yang ditulis. Bandingkan dengan huruf Palawa lawasan!

“Misale, orang Rusia bilang kata хорошо (khorosho, ‘bagus’) seolah-olah kata itu ditulis ‘kharasho’. Coba apa Eloe kagak koplax, “perhatiin aja tulisan dan cara ngucapinnya pan berbeda,” katanya. Selain itu, katanya menambahin, ada beberapa huruf dan bunyi huruf yang hanya dapat ditemukan dalam bahasa Rusia.

Mengucapkan huruf ы (y, atau seperti “euy” dalam logat Sunda) adalah tantangan terbesar bagi kebanyakan pelajar bahasa Rusia. Salah satu siswa berbahasa Inggris, ujar pengajar bahasa Rusia, menggambarkan perjuangannya mengeja huruf ы dalam sebuah diskusi online. “Teman Rusia saya menyarankan untuk melafalkan kata ‘table’ (meja), tapi dengan menghilangkan bunyi huruf ‘b’ dan ‘l’. Namun, hal itu sia-sia.”

Belum lagi cara mengucap huruf ы, masih ada banyak tantangan lainnya yang membuat orang ogah belajar bahasa Rusia. Misalnya cara mbedain huruf ш (sha) dan щ (shcha), bikin perut mules. Menurut Blinova, pada umumnya murid-muridnya tidak bisa membedakan dua huruf ini dari bunyinya. “Salah satu penanda mereka acap membedakan cara bicara tergantung dengan ‘ekor’ di huruf щ biar kagak sama ucap,” ujar dia

Tidak hanya itu, pelajar asing juga acap menemui kesulitan dalam memahami tekanan atau aksen pada kata-kata dalam bahasa Rusia. Dalam bahasa Rusia, tekanan atau keras lembutnya pengucapan bagian ujaran dapat jatuh pada setiap suku kata dan tidak ada pola yang jelas untuk menentukan mana yang mendapat penekananan.

“Sementara dalam bahasa Indonesia, tekanan biasanya terletak pada suku kata terakhir,” katanya sembari menambahkan, “entah kalau boso Jowo alusan and boso ngoko beda.”

Coba Aja Kalau Lidah Eloe Kagak Kelibet

Dalam beberapa kasus, ujar dia tekanan juga dapat berubah tergantung pada bentuk kata. “Tekanan dalam bahasa Rusia tidak bisa ditebak,” kata Anna Solovyova, seorang guru di Institut Bahasa dan Budaya Rusia Universitas Negeri Moskow (MGU). “Hampir mustahil untuk memahami mengapa kita mengatakan стол — стол Ы (stol — stolY; meja), tapi di sisi lain, телефон — телефОны (telefon — telefOny; telepon).”

“Di Rusia, hampir semua tata bahasa ‘yang mengerikan’ berakhir di Level А2,” kata Blinova. “Setelah Anda berhasil mencapai tingkat itu, Anda baru benar-benar bisa dengan bebas menggunakan dan menikmati bahasa Rusia yang indah,” katanya berdeplomasi gaya Rusia. And kalau eLoe bisa baca, jelas buku Marx mudah dipahami. (sumber RBTH/Oleg Egorov – eddy je soe).

Previous Jangan Maem Daging Mentah
Next Wedangan Jadul di Omah Lawas

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *