Motor Modivikasi Nyentrik


Memodifikasi cat seluruh body speda motor dengan pelbagai gambar bukan lagi tabu dan dilarang, asal BPKB sama

Barangkali generasi sekarang, khususnya anak muda Solo, tidak mengenal almarhum paranormal top-markotop seantero kota Bengawan, Nyopit. Paranormal, berdarah ‘biru’ dan meninggal tahun 70-an ini kemana-mana gemar naik motor Docati yang dipreteli dan diubah catnya, keliling keraton, cuek-bebek.

Entah kegemaran memreteli dan mengecat motor terinspirasi sang paranormal eksentrik Nyopit atau ikut-ikutan mendorong generasi muda biar berinovasi mengecat speda motor gede (moge) seperti anjuran Presiden Jokowi, yang jelas ABG (anak baru geblek) di Solo suka pamer motor modifikasi di jalan Slamet Riyadi.

Tidak puas dengan warna cat dari pabrik, pengemar airbrush mulai dilirik Abg Solo mengecat bodi motor

Coba Anda melintas di jalan protokol Slamet Riyadi, Solo setiap Sabtu malam. Jangan kaget bila Anda mendapati speda motor, berbagai jenis merek, yang telah diubah total hingga tak lagi mirip bentuk aslinya. Ada speda motor bebek, yang tidak lagi terlihat seperti bebek aslinya. Ada pula merek lain yang dipreteli dan dicat ulang hingga tak menyerupai lagi bentuk motor keluaran dealer.

Meminjam istilah gaul, jenis speda motor yang diubah bentuk hingga tak karu-karuan itu, disebut Mo-2-Div. Meski bentuknya kemudian menjadi aneh, Mo-2-Div alias motor modivikasi, saat ini sedang ngetrend. Entah karena apa, anak-anak muda dibuatnya kepencut —terpikat— setengah mati dengan penampilan Mo-2Div. Bahkan, tak jarang Motdiv dilombakan. Pemenangnya bisa dapetin speda motor baru, bila memenangkan kontes.

Urusan memodifikasi bodi motor bukan hal gampang dilakoni airbrusher di Solo

Itulah salah satu alasan para seniman, pengubah ornamen tampilan warna tangki kebanjiran order mempermak motor biasa menjadi tidak biasa, dicari pengemar Mo-2-Div. Jangan tanya berapa bayaran seniman Mo-2-div di pasaran. ”Bisa bermacam-macam,” ujar Mbah Wito seniman serba bisa ’pesulap’ motor di bengkelnya. Menurut Wito, 35, honor yang diterimanya terkadang membuat orang tercengang. Bahkan, ada yang memberi imbalan seharga speda motor baru. ”Tergantung tingkat kesulitan ketika mengganti kerangka dan tingkat kerumitan ornamen pengecatan tangki dan bodi motor.”

Menurut Wito, mempermak speda motor terbilang gampang-gampang susah. Kalau hanya melakukan airbrush di tanki atau body tidaklah terlalu sulit. ”Tetapi kalau mempermak sampai ke bodi motor, itu yang membuat mahal,” katanya. Oleh sebab itu, ketekunan mengarap detail seperti keinginan pemesan perlu diperhatikan dengan serius. Sebab, lanjut Wito, pelangan adalah raja yang memiliki kewenangan penuh memerintah. ”Kalau konsumen puas, pasti akan kembali dengan mengajak teman untuk memodivikasi motornya,” ujarnya.

Bentuk dan gambar cat bisa dipilih sesuka pengemar asal bayar

Kegemarannya mengecat, menjadi modal awal menekuni seni cat tangki speda motor dengan menggunakan teknik airbrush. Tidak sembarang orang bisa melakukan teknik penyemprotan airbrush dengan ciamik, cantik-menawan. Memerlukan kesabaran, ketekunan dan penguasaan teknik pencampuran warna prima. Selain harus pula mengerti pelbagai jenis dan produk cat bagus. Selain itu, yang tidak kalah penting juga, terang Wito, kontur tanki juga memiliki andil menambah keindahan sepeda motor modivikasi. ”Semua harus diperhitungkan dengan baik sebelum dimulai penyemprotan.”

Menurut Wito, mula-mula yang menjadi sasaran teknik menyemprot, atau istilahnya ngebrush, helm bonyok miliknya. Ia cat dengan semprotan cat tembok seadanya. ”Setelah helm dilepas, dan dipanasin, lhoh rambut saya koq bahu seperti cat di tembok,” ujarnya sambil ketawa ”Mungkin banyak orang yang mengira saya kuli panggul cat, habis setiap kali melepas helm rambut saya bahu sekali.”

Mengubah bentuk bodi motor kalau tak punya duit, mending digambar sendiri

Kerja keras Wito bukanlah sia-sia.Ia mempelajari secara seksama teknik pengecatan merata pada sesama teman yang lebih berpengalaman. Tidak jarang ia mendatangi ke berbagai tempat yang pernah menerima banyak order. Berlama-lama ia acapkali nongkrong di tempat bengkel penyemprotan mobil. ”Ada yang senang saya tanyain, tapi banyak juga melengos —memalingkan muka— ketika ditanya ini-itu,” ujar Wito di bengkel kerjanya.

Bermodal Rp.750 ribu sisa tabungan menjadi pegawai swasta itu, ia menekuni dunia baru sebagai salah satu seniman aribrush handal. Kepiawaiannya menyapu spoiler pengecat, tidaklah datang seketika. Ia rela berlama-lama membaca buku desing grafis di toko buku di kotanya. Setelah itu dengan sigap ia mempraktikannya di bengkel merangkap tempat tinggal keluarganya.

Setelah belajar ngecat kiri-kanan dan melengkapi pengetahuan dari bermacam buku, Wito nekat terjun ke dalam bisnis yang tidak lazim: penyemprot helm bergambar. Bertahun-tahun ia tekuni keahliannya itu sembari menjalankan promosi gratis mengecat helm. Modal Rp.750 ribu hasil tabungan sewaktu di PHK ludes sudah. ”Modal saya amblas. Padahal uang itu hasil pesangon sewaktu saya di PHK usai obong-obongan peristiwa Mei di Solo tahun lalu. Habis buat ngembangin bakat dan promosi ngecat airbrush helm,” ujarnya seraya menyerigai.

Ketekunan, keuletan dan jalinan relasi anak-anak muda di club-club motor, membuat nama Mbah Wito kini moncer se-Solo sebagai salah satu kreator seni teknik airbrush. Meski penampilannya tidak senyentrik hasil karya motor modivikasi yang telah dipermaknya, toh ia telah membuktikan tesis: kerja keras akan membuahkan hasil gemilang.

Previous Demi Lovato Aktivis HAM Pembela LGBT
Next Mengejar Mimpi

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *