Bunker yang terdapat di bawah bangunan baru gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surakarta, usai direstorasi dan diresmikan walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo. Menurut sejarah, banker yang dulu digunakan sebagai tempat menyimpan senjata di jaman penjajah Belanda menguasai Solo, nantinya akan menjadi tempat distinasi baru di Kota Bengawan.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Taufan Basuki, diperkirakan pembangunan bunker dilakukan Belanda, berumur ratusan tahun. Hal itu terlihat dari ketebalan dan bentuk bangunan sangat kokoh. Bisa dimengerti, bunker yang ditemukan pada 2012 sewaktu membuat fondasi bangunan baru Balai Kota (Balkot) Solo, kini bisa menjadi obyek distinasi wisata baru.
“Kami menemukan sewaktu pembangunan gedung baru tahun 2012. Sekarang telah direnovasi. Nantinya akan dimanfaatkan sebagai kantor pencatatan sipil, seperti arahan pak walikota,” ujar Taufan, “bangunannya bisa dilihat sendiri sangat kokoh, memang dibangun Belanda sebagai tempat penyimpan senjata.”
Sebelum dilakukan renovasi, ujar Taufan, banker di Balaikota Solo kondisinya sangat memprihatinkan. Di dalam banker terdapat genangan air hingga setinggi 1.5 meter, dan tidak bisa dimasuki orang. Pemerintah menyediakan anggaran APBD Kota Solo sebesar Rp.747.8 juta untuk melakukan renovasi peninggalan zaman kolonial Belanda.
“Kami melibatkan tim arkeologi dari Jogya untuk melakukan renovasi banker. Selain memiliki nilai historis, bunker di dalam komplek Balaikota juga merupakan masuk ke dalam bangunan cagar budaya (BCB) yang perlu dilindungi,” katanya.
Meski termasuk kategori BCB, ujar Taufan lebih lanjut, menurut rencana, pemerintah Kota Solo akan memberi keleluasaan pada warga masyarakat untuk selfie di dalam bunker. Siapa pun boleh berkunjung ke dalam bunker, tanpa harus membayar buat preweding atau sekedar ingin mengetahui isi bunker.
“Boleh seluruh warga yang ingin tahu isi bunker silakah. Buat foto prewed pun juga tidak dilarang. Bebas tidak dipungut biaya apapun,” ujar dia.
Menurut rencana, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo juga akan menyediakan tempat buat kongkow-kongkow di atas bunker, semacam bangunan gazebo dilengkapi diorama dan patung tentara belanda. Tujuannya, ujar Rudyatmo, agar generasi muda mengetahui seluk-beluk bangunan dan perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan.
“Nanti di atas bunker akan buat gazebo dan diorama buat ngobrol. Lha’kan jadi enak bisa belajar dari sejarah juga menjaga agar bangunan banker tidak dicorat-coret vandalisme. Kalau ada yang kongkow-kongkow kan tidak berani,” ujar Rudyatmo, “tentu ada petugas yang jaga.” (larasati reyma/eddy je soe)
No Comment