Siapa Mau Halan-Halan ke Gereja Orthodok di Negri Komunis Rusia


Kompleks bangunan gereja ortodok di negeri komunis Rusia (Getty Images)

Bukan lantaran negri beruang merah Rusia dimusuhin negara-negara lain, media berpengaruh RBTH, mengulirkan artikel tentang bangunan gereja ortodok. Entah apa maksudnya, mereka menyebar gambar photo menarik, 7 bangunan gereja lawas di beberapa tempat. Yang jelas penulisnya, Alexandra Guzeva, pernah guabrusan dengan contributor tetap Sarklewer.Com di Moscow. Meski keduanya, sama-sama wong Rusia, dan tidak penganut mahzab perang-bubat Rusia vs Ukraina, toh jurnalis kami Nicole, tetap bersahabat.

Itulah sebabnya, kantor pusat di Jakarta dan Solo memberi tempat pada contributor yang senang kelayapan di bekas negaranya mengusulkan naskah tujuh gereja ortodok Rusia. (Olya Solodenko/Getty Images). Menurut dia, sejak akhir tahun 1980-an, warga dari beberapa tempat menginginkan agar biara dan gereja yang hancur akibat perang di seluruh negri, di bangun atau dan dipugar kembali. Alasannya sederhana, sebab tujuh puluh tahun ateisme tak bisa merobohkan mahzab kekristenan ortodok Rusia, kenapa tidak dipulihkan kembali biar bisa dipakai buat ndongo.

Inilah bangunan gereja tempat biarawati Tritunggal St. Sergius yang banyak didatangi pelancong mancanegara (courtesy Getty Images)

“Weh memangnya orang di negri beruang abang itu beragama apa,” tanya Nicole pura-pura bego tanya sama orang AS yang mbludus ke bangunan gereja Lavra, St Sergius. Entah karena iseng, namanya juga jurnalis kenthir, pertanyaan Nicole tak mendapat tanggapan sama pengunjung yang mengaku bojo staf dari kedubes Indonesia di AS yang ingin halan-halan.

Meski demikian, lewat ekor matanya, Nicole melirik orang asal ndeso pinggiran Betawi dekat kantor sarklewer.com, melihat orang yang ditanya mlongo agak keudik-udikan facenya, jadi ingat tetangga desanya.

“Saya mau jadi gaet nonya kalau mau halan-halan masuk ke greja-greja ortodok,” kata Nicole menawarkan diri sembari ingin mencari tahu background bekas selebrity yang jadi simpanan di kedubes AS. “Namanya juga iseng, kata dia lewat WA di kantor pusat sarklewer Solo.” Wong edang. Sambil prengas-prenges, Nicole ngecepret menjadi gaet pejabat asal Indonesia yang digaet bule AS itu dan menerangkan makai Bahasa gado-gado, Ingris-Rusia dan Jawa.

Biara Tritunggal itu jaraknya 70 kilometer dari Moscow, tutur Nicole pada nonya Chigret yang menyimak penjelasannya. Dulunya greja itu dibangun dan didirikan Santo Sergius dari Radonezh, salah satu santo Rusia yang dihormati. “Nonya Chigret jangan nanya yang aneh-aneh soal nasionalisme dan ateisme yach, biar tidak nambah mumet ngejelasinnya,” kata Nicole

Kompleks bangunan dua gereja Seraphim of Sarov, menarik banyak pendatang buat selfie bukan berdoa (courtesy Getty Images)

Lebih lanjut dia menjelaskan secara detail soal gereja dengan pelbagai ritual doa di gereja khuno. Salah satu benda yang dianggap suci utama di gereja Rusia, seperti ritual Trinitas karya Andrei Rublev, patung khusus laiknya biara-biara gereja di luar negri beruang abang. Menurut sejarah yang menjadi patokan para gait wisatawan sejagad, di Rusia sebagai monastisisme fundamentalis baru.

Bagi pendatang dari lain benua, seperti di negara mbak Chigret kata Nicole menambahkan, sebaiknya berkunjung ke Lavra di Rusia. “Emangnya kenapa? Tanya nonya Chigret penasaran. Selain Lavra merupakan biara katholik terbesar, juga tidak ditutup sejak negri Uni Soviet berkuasa mutlak. Selain itu, wong lawas yang hidup di Rusia menjadikan Lavra sebagai etalase kekristenan Ortodok menarik. Bahkan pada tahun 1993, bangunan biara Trinitas St Sergius dinyatakan sebagai situs warisan dunia oleh Unesco.

Bukan hanya biara katolik di Lavra, dan St Sergius yang dianggap tempat wisata paling banyak dikunjungi di Rusia selain Lapangan Merah, Peterhof dan Kremlin Kazan, kata Nicole ngecepret mempromosikan bekas negri mbahnya pada pengunjung udik dari Betawi, “lebih dari 2 jut orang berkunjung ke Rusia, setiap tahun. Entah setelah perang dengan Ukraina.”

Komplek gereja Seraphim of Sarov yang dikunjungi ribuan pengunjung dari mancanegara (courtesy Getty Images)

Pada akhir abad ke-18, kata Nicole sembari menceritakan sejarah greja, di desa Diveyevo, sekarang Nizhny Novgorod, kejadian mentakjubkan muncul di hadapan biarawati Alexandra dan memerintahkan untuk mendirikan biara di sana. Makanya berdirilah biarawati perempuan Diveyevo dan Seraphim diyakini sebagai pelindong di masa depan. “Nama biarawati Saint Seraphim-Diveyevo. Kalau mbak Chigret ingin ngelihat tak anterin ke Ambarawa di Indonesia saja. Ntar kalau mau saya beliin tiket Aeroflot pesawat terbang ulang-alik,” katanya

Soale sampai masa pemerintahan Soviet ditutup, biarawati ditutup pada tahun 1988. Tetapi suster-suster boleh melanjutkan cara hidup dan kebaktian suci rahasia. Meski peninggalan biarawati Seraphim dari Sarov dipindahkan di situ dan anehnya malah disimpan di museum atheism. Meski demikian penghunjung yang datang ke biara untuk menghormati suster Serapim, justru semakin banyak 400.000 orang berdoa di gua yang dibangun jaman unisoviet.

Gereja Transfigurasi Kizhi di Danau Onega (Getty Images)
Previous Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ngebelain Nyopir Truk Sampah
Next HP Penyebab Kuping Berdengung Jangan Anggap Enteng

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *