Bila setiap malam hari sering kebelet pipis, istilah kedokterannya Poliuria, meminjam ucapan yang sering disampaikan Presiden Joko Widodo: Hati-hati. Mengapa harus berhati-hati, salah satu penyebabnya, gejala mengidap penyakit diabetes. Kenapa hal itu bisa terjadi? Menurut penelitian kedokteran, lantaran organ pankreas tidak memproduksi hormone insulin, sehingga mengakibatkan gangguan dalam tubuh.
Gejala sekresi dan ekskresi urine dalam jumlah banyak menandakan produksi hormone insulin dalam pankreas memang bermasalah, dan wajib diwaspadai secara seksama. Ada baiknya gejala-gejala ‘ngadatnya’ pankreas akibat produksi hormon insulin tidak lancar, cuma terkadang macet, atau samasekali mogok istilahnya dalam dunia kesehatan juvinille. Kesalahan mendasar yang sering ditemui, yakni banyak warga enggan berkonsultasi ke dokter ahli indokrinologi agar mengatahui gangguan yang dialami dalam tubuhnya.
Padahal pengetahuan sebab dan gejala diabetes satu dengan lain tipe sangat berbeda bila dirasakan, tetapi anehnya jarang dihiraukan khalayak. Seperti diketahui terdapat tiga jenis tipe diabetes, dengan gejala berlainan satu dengan yang lainnya. Agar paling kurang, setiap penderita pengidap diabetes mengetahui tanda-tandanya. Seperti polyphagia alias banyak makan, polydipsia (banyak minum) dan sering kencing di malam hari (polyuria). Nah gejala seperti itulah yang mesti diperhatikan dengan lebih serius, selain kesemutan —baca bukan disemuti— lemas, luka sulit sembuh, mripat kabur dan, ini yang perlu diseriusi dan dipantau lebih jauh yakni gangguan perilaku.
Banyak orang bertanya-tanya apakah mungkin gejala diabetes bisa disembuhkan? Menurut hasil penelitian peneliti dan penulis buku, Aman B Pulungan, dalam “Diabetus Melitus Tipe 1 pada Anak: Situasi di Indonesia dan Tata Laksana” merupakan jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Menakutkan bukan? Tidak juga sih, tipe diabetes ini pun bisa dikendalikan dengan mengatur pola makan agar sesuai dengan asupan kebutuhan kalori tubuh.
Makanan yang sebaiknya dianjurkan, jenis-jenis kabohidrat berasal dari zat tepung, tidak berlemak, tidak mengandung bahan pemanis berlebihan. Bukankah si penderita juga sudah manis? Nah tak banyak yang mengetahui kalau tipe diabetes melitus tipe1 merupakan penyakit yang tidak menular. Lantaran memang merupakan kelainan sistemik gangguan metabolism glukosa yang ditandai hiperglikemia kronis. Sehingga bisa dimengerti, asupan insulin dari luar tubuh, sangat diperlukan.
Bisa dimengerti dan dipahami, umumnya penderita perlu menubuhkan asupan insulin dari luar tubuh, meski asupan tersebut berbeda terjadi kerusakan organ sel-sel β pancreasnya. Berdasar penelitian patofisiologi, penyebab kerusakan tersebut terjadi akibat reaksi autoimun. Meski demikian, kerusakan autoimun dalam tubuh penderita diabetes, terutama tipe 1, bisa disebabkan pelbagai macam virus, seperti cocksakie, rubella, maupun CMvirus dan herpes.
Biar lengkap tidak ada salahnya bila Anda juga memahami gejala diabetes tipe lain yang banyak menyerang justru pada anak muda. Menurut penulis buku Telomer, Membalik Proses Penuaan, diabetes tersebut digolongkan diabetes tipa 3 yang diidap anakmuda atau disebut youth diabetes, bisa dibilang sebagai diabetes baru. Minimnya suplay insulin ke dalam otak, menjadikan jenis diabetes jenis ini menjadi Alzheimer alias pikun. Salah satu cara mengatasi, kepikunan berkaryalah agar sistem saraf Anda tetap aktif, entah bergiat diri melukis, membatik, membuat kaligrafi dengan memfungsikan jari-jemari tangan, dapat membantu memfungsikan sistem saraf. Siapa tahu, karya-karya kalian menarik minat orang lain yang melihatnya dan dapat penghargaan (eddy je soe)
No Comment