Perdebatan soal kehadiran Alien ke dunia akhir-akhir ini menjadi perbincangan menarik di banyak jurnal ilmiah kalangan intelektual luar negri. Mereka mempertanyakan benarkah Alien, menurut pengertian para pengamat dikategorikan sebagai UFO benar telah merangsek ke planet yang kita tempati. Tak satupun orang bisa memastikan kehadiran benda terbang pembawa penumpang Alien ke beberapa benua di jagat bumi.
Meski para ahli memperkirakan kedatangan, bila bisa diandaikan Unidentified Aerial Phenomena (UAP) atau Unidentified Flying Object (UFO) itu acap membuat kegaduhan diantara pengamat, terutama pengendali pertahanan tercanggih yang dimonitor pejabat tinggi militer, toh masih saja tak jua tertangkap. Pasalnya, kecepatan melintas di udara terbuka negara dengan peralatan termodern canggih pun, piring terbang itu —bila disamakan bentuknya seperti mangkok— tak tertangkap.
Bisa jadi anggapan UFO memang benar-benar suka iseng melintas di beberapa tempat di benua Amerika dan Eropa, sebenarnya hanya sekedar ujicoba perangkat pesawat supersonic dari negara-negara yang memiliki pesawat tempur canggih. “Meski disebutkan pula, pesawat canggih militer AS pernah memburu di atas udara di benua Afrika, ketika diminta memonitor bakal kedatangan tamu tak diundang UFO dengan pasukannya Alien, toh tak terkejar,” ujar peneliti UFO di NASA
Kebenaran piring terbang juga diamini Anthony Bragaglia, direktur Defense Intelligence Agency (DIA) AS ketika ditaanya peneliti NASA maupun FOIA pada tanggal 8 Januari 2021. Untuk diketahui, FOIA alias Freedom of Information Act, merupakan hak warga negara AS menyoal apapun mendapatkan informasi dari pemerintah terkait dengan piring terbang dan Alien. Mereka menjawab kebenaran fenomena piring terbang yang disebut UFO telah melintas di wilayah udara AS.
“Memang betul, Unidentified Aerial Phenomena (UAP) atau Unidentified Flying Object (UFO) telah jatuh dan diteliti oleh perusahaan swasta yang berkontrak dengan pemerintah Amerika Serikat (AS),” kata deputi bidang keamanan nasional AS
Meskipun surat balasan itu ditujukan kepada Anthony Bragaglia dan merupakan jawaban dari surat yang dia kirimkan kepada DIA AS pada tahun 2017. Informasi yang diminta oleh Anthony B. cukup aneh jika dibaca oleh orang yang tidak mengikuti perkembangan UFO di Amerika Serikat. Nah loe coba gimana kagak ribet, kalau menyangkut system pertahanan udara di AS.
Ketidak puasan atas sanggahan dari departemen pertahanan AS, pertama surat permintaan dari Anthony B yang menyebutkan keberadaan suatu unit khusus di bawah Pentagon yang sedan menyelidiki UAP atau UFO di AS. Unit tersebut bernama Advanced Aerospace Threat Identification Program atau AATIP itu baru terungkap ke publik pada tahun 2017, jauh lama setelah program tersebut berakhir, yaitu tahun 2012.
Apalagi, lanjut sanggahan atas jawaban itu, ia menyebutkan bahwa AATIP memiliki Gudang penyimpanan di Las Vegas yang digunakan menimpan bahan material perpaduan, serupa logam metal-like alloy, yang diambil dari UAP. “Material yang dimaksud itu berupa serpihan residu, serpihan tersebut jelas mengapung di laut, material yang lepas atau material dari UAP/UFO yang jatuh,” katanya ngeyel, “jadi dimana fakta kebenarannya, apakah benar UFO nyungsep di wilayah AS?”
Saking ngeyelnya Anthony B kemudian menyebutkan secara spesifik informasi yang dia minta berupa dokumentasi terkait dengan: 1) diskripsi fisik, 2) sumber material, 3) peristiwa dan metode mendapatkan material, 4) Lembaga di pemerintahan AS yang menjaga material tersebut, 5) bentuk laporan analitik dan teknis tentang material,6) nama kontraktor swasta pemerintah AS yang terlibat dalam penyimpanan material, 6) hasil pengujian material UAP yang jatuh, termasuk sifat fisika, kimia dan komposisi unsur dan penentuan material, apakah berasal dari bumi atau luar bumi.
Saking judegnya, departemen pertahanan AS barulah membalas setelah tiga tahun kemudian. Isi surat menyebutkan hasil pencarian pada system DIA menghasilkan lima dokumen antara lain, 1) metallic glasses, status and prospects for Aerospace Applications (isinya detail penjelasan sebanyak 30 halaman), 2) biomaterials (32 halaman), 3) materials for Advanced Aerospace Platforms (27 halaman), 4) metallic spintronics (27 halaman) dan 5) metamaterials for Aerospace Applications (38 halaman)
Jawaban detail tersebut mengidentifikasikan seperti yang diminta menyebutkan bahwa DIA mengungkap temuan teknologi UFO yang nyungsep ke bumi menjadi semakin jelas adanya. Memang benar terdapat benda terbang yang njungkel ke bumi. Persoalannya, mengapa kedatangannya sampai tidak terdeteksi oleh perangkat supercanggih negara-negara adidaya dibidang teknologi kedirgantaraan seperti AS, Rusia maupun China.
Judul dokumen hasil penelitian material UAP tersebut mengisyaratkan prospek pemanfaatan teknologi canggih yang akan mengubah dunia. Bisa saja terjadi dalam waktu pendek. Meskipun demikian ada kenyataan menghebohkan: DIA memiliki material UAP/UFO yang jatuh di AS! Dan ini disebutkan dalam surat resmi mereka! Sampai di sini, mari kita berhenti sejenak dan mencerna apa yang baru saja terjadi. Seperti yang telah ramai diberitakan oleh media AS dan media-media lain di dunia, bahwa AS melalui DIA, pada tahun 2020 lalu merilis tiga video UAP hasil rekaman kamera inframerah di pesawat tempur Angkatan Laut AS.
Jangan bingung, menyikapinya fenomena UFO dan Alien halan-halan ke bumi. Siapa tahu justru departemen pertahanan Indonesia bisa menelusuri kehadiran UFO sekaligus bisa menghitung seberapa banyak piring terbang yang berterbangan di warung Padang, menghadapi resesi dunia. Anda tertarik, menikmati piring terbang dan tari-tarian piring, Datanglah, pasti akan ketemu dan dibawain makanan lewat piring terbang. Mbuh (nicole di Moscow / Jesoe Solo)
No Comment