Ngadem di Bawah Pohon Ratusan Tahun di Taman Balekambang Gratis


Patung penanda taman Balekambang yang dibangun Mangkunegara untuk putrinya

Setidaknya kalau kalian ingin melihat sejarah taman kota tertua di kota bengawan Solo, datang dan berkunjunglah ke Balekambang. Meski saat ini hanya tersisa satu patung yang didedikasikan saat KGPAA Mangkunegara VII, untuk kedua putrinya GRAy Partini dan GRAy Partinah, tidak masalah’kan. Nah bila ingin ngelihat patung dan ornament lain yang menakjubkan, berkunjunglah ke Istana Mangkunegara

Taman hutan kota di jantung Kota Solo, tentu tak akan semoncer taman Botani Bogor yang ditanami tumbuhan berbagai jenis, nyaris ditanam sejaman dengan taman Partinah Bosch. Berbeda dengan botanical garden, yang berada di samping belakang istana, Bogor, tempat pejabat belanda berkuasa dulu, taman Balekambang justru agak jauh dengan pura Mangkunegara.

Patung di area pemandian taman balekambang saat ini tidak ada lagi

Alkisah, konon kabarnya, tidak lengkap bila saat belanda membangun taman tidak disertai kolam, yang membedakan dengan taman botani Bogor, pemandian buat bercengkerama para putri-putri kerajaan. Itulah sebabnya di Balekambang selain dibangun patung Partini Tuin juga dibuat kolam ciblon pemandian. Menempati area 9,8 Ha di Jl Ahmad Yani, Solo taman Balekambang, tampaknya belum pernah dijamah pengelola untuk direnovasi hingga menarik. Selain takut merombak, tatanan landscape tanaman langka yang ditanam seratusan tahun lalu, pemerintah kota Solo, nampaknya enggan merenovasi taman balekambang.

Namanya juga taman kota, pemerintah sejak dahulu tidak pernah menarik tiket masuk pada pengunjung. Padahal bila mau, bisa jadi akan menambah pemasukan keuangan kas daerah. Bisa dibayangkan, pengunjung yang datang untuk melepas penat dengan ngadem di bawah pohon besar, betapa nyamannya digratiskan pemerintah tanpa bayar tiket masuk berleha-leha. Meski demikian, pengunjung tetap dibatasi buat berteduh di dalam kawasan taman hingga pukul 18.00 Wib setiap hari.

“Kalau tidak dibatasi, ujar Sumeh, pejabat pengelola taman balekambang di dinas kebudayaan dan pariwisata, takut terjadi sesuatu di dalam taman,” katanya, “pendatang dari berbagai kota bisa sampai seratusan orang, setiap harinya. Kalau liburan bisa lebih yang ingin ngadem di dalam area taman.”

Taman terbuka hijau di Balekambang dapat dimanfaatkan warga gratis (courtesy pic Jes)

Menurutnya taman balekambang kedepannya akan menjadi area distinasi andalan kota Solo. Selain kini sedang dibangun prasaranana dan sarana gedung perkantoran dan tempat pertunjukan, juga tetap zonder bayar alias gratis masuknya. Bangunan lawas, yang dulunya dipakai untuk pertunjukan ketoprak, dirobohkan diganti bangunan baru di pinggir selatan dalam taman. “Tanaman hutan pohon ratusan tahun yang ditanam itu, tidak akan dirobohkan. Tetap lestari, biar tetap adem terus.” Nah apa salahnya ngadem di taman balekambang kalau ke Solo.

Selain distinasi lain yang berdekatan dengan taman balekambang, Anda bisa berkunjung ke pasar burung Depok. Mau mencari berbagai jenis burung di pasar ini, dijamin tidak akan kecewa. Selain burung, juga dijual unggas, pitiek-pietk langka, pelung dan ayam ketawa-haha-hihi pun bisa ditemui. Asal duit di dalam dompet kalian cukup untuk membawa pukang ayam haha-hihi yang bisa ketawa-ketiwi. Jangan salah faham dulu, yang dimaksudkan ayam beneran, ayam pelung. Bukan ayam yang lain. “Kalau mau cari ayam jenis lain, kalian bisa jalan-jalan di keramaian, atau pesan lewat hand phone, bisa juga,” kata salah satu penjual burung cengegesan.

Previous Mengenang Sang Photograper Kemerdekaan Negara Republik Indonesia
Next Mana Mungkin ABG Bengal Membawa Minyak Rambut Dalam Tas Ranselnya