Miley Cyrus Pemuja Hipies, Pembela LGBT


Penampilan Eksentrik Penyanyi Kondang Miley Cyrus Pemuja Gaya Hidup Hipies dan LGBT

Nama penyanyi tenar sekaligus penulis lagu dan artis Amerika keliharan 23 November 1992, Miley Ray Cyrus, memang tak bisa dianggap sepele. Selain pernah berperan membintangi film Doc dan Big Fish, di jaringan Disney Channel, sebagai Hannah Montana, pada tahun 2006 bersama ayahnya Billy Ray Cyrus, ia kerap kebanjiran undangan manggung dan main film.

Meski ia mengaku pemeluk Kristen, Cyrus tak lantas menjadi fanatik militan. Bahkan dirinya sempat mempelajari Buddhisme dengan sangat serius di Tibet. Lagu yang diciptakannya “Milky..Milky..Milk” terilhami ketika ia mendalami Budhisme di Tibet. Tidaklah mengherankan bila pandangan-pandangannya acap membuat orang terkagum-kagum sekaligus juga dibenci sosialita lain di media sosial. Tapi Miley, begitu ia acap disapa, tak ambil peduli.

Meski tampil seronok, toh undangan manggung tak pernah berhenti (courtesy vevo)

Bukan hanya kelakuan eksentrik Miley yang menyimpang dari tatanan norma bermasyarakat, ia pun acap berujar laiknya bukan seorang penganut Kristiani. Ucapannya di media sosial, “Anda semua stardust, tidak bisa berada di sini, jika bintang itu tak meledak. Jadi lupakan bintang Yesus, sehingga bisa hidup,” katanya mencibir.

Ucapan Cyrus tentu menimbulkan tanda tanya besar, sebenarnya apa keyakinan Miley yang sebenarnya. Apalagi dia memplokamirkan diri sebagai salah satu pendukung gerakan emansipasi di kalangan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) dan bahkan Miley berucap sarkas dan cenderung melecehkan keyakinan, seperti dikutib Time, bahwa dirinya merupakan bagian dari cairan sperm tak berjenis kelamin.

“Tidak ada hubungan dengan jadi anak laki-laki atau perempuan, dan saya tidak perlu membuat pasangan saya berhubungan dengan anak laki-laki atau perempuan,” ujar dia seperti dikutib Time (Juni 2015)

Kecenderungan berpihak pada sesama, tanpa membedakan laki-laki atau perempuan atau terkategori LBGT, Mily Cyrus bahkan menciptakan lagu “My Heart Beats For Love” pada tahun 2010, khusus buat temannya gay. Bahkan, Ia memuji London sebai tempat favorit tampil lantaran banyak kaum gay pendukung gaya eksentrik Mily Cyrus.

Gaya berbusana ketika manggung menjadi idola remaja As

Tak tanggung-tanggung dukungan Mily Cyrus terhadap eksistensi kaum Gay di seluruh dunia. Dukungan itu ia tunjukkan pada jari manisnya yang Ia tato. Bahkan, Cyrus mendirikan yayasan Happy Hippie sebagai bentuk dukungan nyata melawan ketidakadilan yang dihadapi pemuda tunawisma, pemuda LGBT dan populasi rakyat miskin rentan lainnya.

“Saya termasuk aneh mungkin. Saya suka rumput liar dan saya suka dilempari batu,” katanya ngomyang kangak jelas, “tapi saya akan melawan ketidakadilan yang dihadapi para pemuda tunawisma, pemuda LGBT dan populasi rakyat miskin lainnya.”

Debut karirnya dibidang tarik suara dimulai ketika Hollywood Records mengkontrak Mily Cyrus menandatangani kontrak rekaman. Album perdana pada tahun 2007 ludes dicetak dalam disk ratusan juta keping. Tak ayal RIAA (Recording Industry Association of America) memberikan penghargaan triple-platinum kepada Miley Cyrus. Setelah album perdananya melesat, Cyrus merilis album kedua ‘Breakout’ dan mengantarkan karirnya kedunia perfilman sebagai aktris suara film animasi Bolt pada tahun 2008.

Namanya juga bintang tajir dan eksentrik yang menyukai kehidupan bebas layaknya kaum hipies, Cyrus memang sulit ditebak kemauannya. Apalagi setelah karirnya juga melesat sebagai bintang film, dia lebih senang berbuat sesuka hatinya. Namanya juga pemuja Hipies, Cyrus tak mau terikat pada siapapun. Termasuk perilakunya mengumbar tubuhnya tanpa disensor, menimbulkan kontroversi yang meluas tentang tindakannya.

Miley tak pernah berhenti membuat sensasi saat beraksi (courtesi vevo)

Meski demikian, Cyrus tetap cuek bebek. Ia bahkan memutuskan hubungan dengan Hollywood Records, label yang melejitkan namanya di dunia tarik suara. Setelah album keempatnya ‘Bangerz’ yang dirilis 2013 menuai kontroversi dan membuat jengah studio rekaman RCA Records.

Album studio kelima Cyrus dirilis secara independen bernaung dibawah bendera Miley Cyrus & Her Dead Petz pada tahun 2015, dinilai kritikus sebagai penyimpangan gaya pop yang selama ini ditekuni dan menangkringkan posisi teratas di atas tangga lagu-lagu Billboard Hot 200 di AS. Album lain yang membuat album keenamnya ‘Younger Now’ tahun 2017.

Lagu-lagu seperti “See Yo Again”, “7 Things”, “The Climb” dan “Party” gonta-ganti menduduki anak tangga teratas di Billboard Hot 100 di AS, dan digemari ABG yang kecanduan hidup bebas seperti Cyrus.

Cyrus has earned numerous awards and nominations, as Billboard ranked her as the fourth best-selling female artist of 2009. She was ranked number thirteen on Forbes‘ Celebrity 100 in 2010, and in 2013 was declared “Artist of the Year” by MTV. She has been included on the Time 100 list of most influential people in 2008 and 2014. (indronugroho/eddy je soe)

 

Previous Yoko Ono Gugat Pemilik Brand John Lemon
Next Mengenang Slamet Gundono, Ki Dalang Suket

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *