Namanya melambung ketika ia berperan dalam film Titanic sebagai Rose yang sedang berpesiar dengan keluarganya mengelilingi daratan eropa. Kate Winslet baru berusia 21 tahun ketika memerankan Rose kecantol seniman muda pelukis yang mbludus ke dalam desk kapal pesiar dan bertemu dengannya. Meski sebenarnya, peran yang dilakoni Kate Winslet dalam Titanic, tak sebagus film-film lain yang pernah dibintanginya, toh Namanya tetap jadi pembicaraan kritikus film layer lebar.
Bahkan ia merasa diintimidasi oleh kritikan pers yang merilis film Titanic. Apalagi pose-posenya menantang buka-bukaan wudho tanpa sensor. Menjadi terkenal, ujar Kate Winslet, laiknya seperti sian dan malam. Dari satu hari ke hari berikutnya, menjadi sasaran kritik dan bully secara fisik dari khalayak ramai. Pers Inggris sebenarnya sungguh sangat tidak bersahabat dan baik pada diri saya,” katanya pada podcast WTF Marc Maron baru-baru ini, “but it okay.”
Meski dirinya, mendapat nominasi Oscar untuk aktris terbaik di film Titanic, toh dirinya merasa masgul dengan sikap kritikus film. Kalau boleh jujur, ujar dia seperti dikutib Lindsay Lowe jurnalis sesama perempuan, dirinya merasa cukup diintimidasi. Dirinya mengaku cibiran dan bulyan pers sungguh sangat mengerikan. Harapannya cepat berlalu. “Saya merasa cukup diintimidasi jika saya jujur,” lanjutnya. “Saya ingat hanya berpikir, ‘Oke, ini mengerikan dan saya harap ini berlalu.’ Itu pasti berlalu tetapi itu juga membuat saya sadar bahwa, jika itu yang menjadi terkenal, saya belum siap untuk menjadi terkenal, terima kasih . Tidak, pasti tidak kapok”
Lebih celaka lagi, media yang suka menguntit kemanapun dirinya bepergian setelah film Titanic meledak menjadi tontonan box office di hampir semua benua, kala itu. Bukan hanya itu, dirinya sampai-sampai mengaku perlu mencari Lembaga perlindungan diri terhadap kenyincyiran pers yang invasive kemana-mana diikuti mobil dengan photographer tabloid Inggris menunggu kesempatan bisa memotret dirinya. Dia juga mengatakan dia masuk ke “mode perlindungan diri” setelah film itu keluar saat dia berurusan dengan perhatian pers yang invasif, mengingat, acapkali banyak mobil yang penuh dengan fotografer tabloid Inggris yang memotret saya, kemudian pergi begitu saja sambil menunggu, mereka membeli segelas susu dan melihat gambarnya dimuat atau tidak di koran. Sebenarnya juga kasihan, tapi kadang menyebalkan.”
Memang, ujar Winslet sehabis berperan dalam film Titanic, ia sebenarnya lebih senang bermain di film-film indie seperti dalam film blockbuster tahun 1997an. Pengakuannya yang merendah, meski namanya udah mulai moncer memerankan Rose dalam Titanic, toh Winslet mengaku masih baru belajar berakting. “Saya masih belajar banyak bagaimana berakting. Saya baru melakukannya sejak saya berusia 17 tahun, jadi saya masih merasa seperti belum benar-benar siap untuk melakukan banyak pekerjaan besar Hollywood, ”katanya. “Saya tidak ingin membuat kesalahan, saya tidak ingin merusaknya,” katanya merendah.
Ketika dia masih muda, berusia 14 tahun, dan berbadan tidak terlalu nikmat dipandang, dia diberitahu seorang guru drama, tidak masalah dengan postur tubuh gemuk dan tidak sedap dipandang. Jangan berpikir secara fisik semata, tapi bermainlah bagus dan ingin terkenal sebagai bintang film,” kata Winslet saat menerima penghargaan BAFTA pada tahun 2016, seperti dikutib The Guardian.
“Jadi apa yang selalu saya rasakan pada saat-saat ini adalah bahwa setiap wanita muda yang pernah direndahkan oleh seorang guru, oleh seorang teman, bahkan oleh orang tua, tidak perlu didengarkan dengan serius. Itulah yang saya lakukan — saya terus berjalan dan saya mengatasi ketakutan saya dan mengatasi rasa tidak aman saya.” Kate Winslet lahir 5 Oktober 1975, pernah menikah dengan Jim Threapleton; Sam Mendes (2003-2011); dan Edward Abel Smith (2012 until now)
No Comment