Plesir Nyelam Motrex Ikan Paus Purba


Ikan Paus Purba
Ikan Paus Purba (dok. national geographic)

Inilah plesir paling menantang, berbahaya, sekaligus asyik, motret paus di bawah laut lepas. Meski demikian, plesir gaya photographer profesional seperti Paul Nicklen saat memotret hiu di bawah laut, justru mengasikkan. Kali ini tantangan memotret hiu bukan sekedar di bawah laut lepas, tapi di bawah air laut bersalju. Dinginnya tak tanggung-tanggung di bawah nol derajat!  Beerr…

Tentu pekerjaan paling menantang dan tohnyowo sebagai photograper selama hidupnya, baru kali ini disanggupi Paul memotret paus di bawah lautan Es kutub Utara. Saking dinginnya, hampir 3 jam Paul darahnya juga ikut membeku. Andai saja tim ekspedisi, National Geographic, tidak mengalirkan udara panas dan mengencerkan darahnya, bisa jadi Paul tewas.

Paul Nicklen
Paul Nicklen (dok. national Geographic)

“Saya hampir 3 jam tidak sadarkan diri. Untungnya pas sadar, karena pertolongan udara panas dari tim ekspedisi di atas kapal, saya sudah mati. Ndilalahnya, pas darah saya bisa mengalir dan membuat saya siuman, di sebelah saya muncul Hiu sebesar lapangan bola. Saya kira tembok. Tidak tahunya badan ikan hiu terbesar selama saya pernah lihat,” katanya, “berenangnya sangat lamban. Mungkin itu hiu purba yang hidupnya 2000 tahun lalu.”

Menurut perkiraan Paul Nicklen, hiu purba itu barangkali tinggal satu-satunya di dunia. Selain bentuknya aneh, gerakannya juga tidak mencerminkan pemakan binatang laut lainnya. Mungkin paus purba itu, ujar Paul dalam paparan ilmiah yang diadakan National Geographic, satu-satunya yang masih tersisa di kedalaman tak lebih dari 3000 meter bawah laut.

“Saya menduga itu satu-satunya peninggalan hewan laut masa lalu. Species paus purba, yang mendiami kedalaman bawah laut sampai 3000 meter, memang hanya terdapat di sekitar kutub Utara. Saya tidak tahu apakah populasi paus purba di tempat lain juga masih ada,” katanya.

Paul menceritakan pengalamannya ketika njegur segoro yang dinginnya sampai di bawah minus nol derajat. Meski pun dirinya dibekali peralatan pengatur suhu panas dari base-came kapal di atas laut, toh tidak ada yang tahu pasti, kejadian di dalam laut. Meski demikian, katanya dirinya tentu telah memperhitungkan segala kemungkinan yang bisa terjadi ketika telah berada di dalam laut yang dingin membeku.

“Bayangkan di lapis atas, air laut telah membeku dan bisa dibuat main rugby, tapi di dalam sebenarnynya tidak terlalu dingin dan membeku. Sakjannya, getih gwe juga udah agak sulit bersirkulasi,” katanya menambahkan

 

Menurut Paul Nicklen, di kedalaman bawah laut justru terlihat seperti kaca terang, tenang dan sangat bersih. “Saya tidak heran bila hal itu terjadi. Sebab semua kotoran selain telah tersapu ke daratan, juga busuk terurai sendiri. Jadi memang itulah keindahan bawah laut,” jare Paul, “jadi kalau kamu ingin plesir njegur’o ke dalam laut di kutub, pasti asyik. Siapa tahu bisa ketemu sama ikan paus purba yang pernah hidup 2000 tahun lalu,” (Eddy Je Soe/National Geographic)

Previous Maestro Pengrajin Topeng Klasik Asal Ndeso
Next Trend Mode Kathok Amoh Mendunia

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *