Merah Milenial Membalut New York


Sepanas apapun warna merah New York tetap adem, meski Trump mengoyang matauang dunia, toh New York Fashion tetap ditunggu (courtesy pic Cherri Hill)

Meski tahun 2018 masih lama ditutup, trend mode musim panas 2019 di belahan dunia yang menjadi pusat pergunjingan pakaian, mulai ancang-ancang merancang gaun bernuansa tipis simple meski terkesan berwarna-warni. Pagelaran Fashion Weeks di Milan, New York Fashion Weeks atau di Paris seperti peragawati tenar Bella Hadid atau si nudies Kendall Jenner, dapat dipastikan akan berlenggang-lenggok memamerkan rancangan rumah mode terkenal dunia banyak ditunggu-tunggu selebriti.

Bahkan galeri rumah mode tenar seperti Chanel, Dior, Gucci, Giorgio Armani atau Prada dapat dipastikan berlomba ngotot akan mengelontorkan rancangan termodern buat jalan-jalan di musim panas 2019 nanti. Tak ketinggalan Cherii Hill rumah mode yang kini menjadi incaran para selebritas di Amerika, telah mendahului rumah mode di negara yang menjadi icon para perancang mode, mengelar New York Fashion duluan.

Meski berkutat dengan gaun panjang dan warna-warni orange mendominir di musim panas 2019

Trend gaun rok berjenjang nan lipit-lipit panjang tahun ini, bisa jadi akan mendominir pada tahun politik 2019 nanti. Yang jelas pagelaran ajang pamer hasil karya cipta mode di New York Fashion Week, kagak ada urusan dengan pemilihan presiden Indonesia. Lihat saja karya designer Dior dan rumah mode Sheril Hill nyaris memamerkan warna mencolok mata di musim panas nanti.

Meski didominir warna merah, toh masih ada pula yang tetap mempertahankan ciri khas, entah meniru genre asal perajin Chimahi di Indonesinesia atau bukan, yang jelas broklat coklat-biru langit cerah tetap dipertahankan rumah mode top seperti Gucci. Termasuk pula model style bronderis anglaise yang menjadi simbul feminitas, namun romantic ditampilkan Rendi, Rochas dan Stella McCartney. Jangan heran bila pengamat mode Selene Oliva, memuji kenekatan para designer di rumah mode, tanpa canggung ngotot menyajikan genre broklat.

Pergantian tahun tak mengubah selera lawas 2017-an gaun sliwir-sliwir tetap diminati (courtesy Sherry Hill)

Menurut Stella McCartney, bertahan di jalur pilihan seorang designer tentu memiliki alasan sendiri agar nama dan trade mark icon mereka tetap melekat di hati pemburu mode. Setidaknya bila Anda mengikuti penampilan terbaik dari pagelaran fashion weeks, apalagi di berbagai pusat mode dunia, trend resort 2019 dapat membantu eLoe berbelanja dengan cerdas di musim panas atau semi di pergantian tahun nanti.

Setidaknya ketika memilih mode yang sesuai dengan postur tubuh dapat dilihat di ‘badan’ manekin berbagai ukuran. Dari gaun berleher bunga, ala Gucci, atau lebih suka memilih gaya leher nyekik gaya Dior namun maskulin, sembari nyangking tas mungil hitam kebiru-biruan, tak mungkin akan didemo pengunjuk rasa. Bila kurang sreg, pilihan lain model pure white meniru gaya Bella Hadid pun tak jadi masalah.

Atau ingin kembali ke masa tahun 80-an versi monokromatik gaya Giorgio Armani, yang kembali mencuatkan gaya finimim dengan blazer power, gak jadi soal.  Siapa tahu Anda pun tertarik dengan ciri khas model berpotongan bahu gaya Armani, kenapa tidak. Sah-sah saja, namanya juga demokrasi perwujudan mimpi bebas berekspresi.

Bila eLoe tidak puas dengan penampilan sederhana gaya Armani, boleh juga memilih gaun Valentino, berselimut wol ringan dan berbahan baku dari kulit tipis lentur khas Prada, gaya aristokrat blazer hitam tipis lazim dipajang di rumah mode dan diburu pengemar yang keranjingan dengan Emrata, tak jadi masalah. Yang penting, nyaman dipakai dan menebar exotisme sexy menawan.

Model baju Dhaiki bergaya Afrika mulai digemari anak muda milenial di negeri ini

Nah bila ingin berpenampilan mode milenial bergaya anak muda Afrika, pakailah genre yang lagi ngetrend Dhasiki. Meski corak berwarna-warni aneh, toh saat ini lagi ngehit meniru penampilan selebritas papan atas Beyonce, Rihanna dan Chris Brown. Paling tidak, seperti ujaran para pengemar mode milenial, memakai baju ala afrikanan dianggap lebih exotic –meminjam istilah anak muda masa kini, anti-mainstream– nan sexy habis!

Selain biar telihat lebih exsentrik-exsist, apalagi dandanan warna-warni rambut dan celana pendek nanketat, mengenakan baju gaya Dhasiki, jelas mengundang mata pejalan kaki di mall. Nah kenapa tidak dicoba, kalau tidak risih berdandan ala penampil mode Afrika yang acap dicap sebagai anti-mainstream berdhasiki ria.

Nah bila ingin berpenampilan milenial gaya anak muda Afrika yang langi ngehit, pakailai Dhasiki. Meski berwarna-warni aneh toh saat ini sedang ngetrend, diburu selebritas papan atas Beyonce, Rihanna dan Chris Brown. Paling tidak, seperti ujaran para pengemar mode milenial, memakai baju ala afrikanan dianggap exotic –meminjam istilah anak muda masa kini, anti-mainstream– nan sexy.

Selain biar lebih exsentrix-exsist, dengan dandanan warna-warni rambut dan celana sangat pendek, ketika mengenakan Dhasiki, biar keliatan sexy dan exist. Nah kenapa tidak mencoba, memilih warna merah dan atau bergaya Afrika yang anti mainstream berbusana Dhasiki, terserah Anda (aryani/eddy je soe)

Previous Penderita Alzheimer Sulit Sembuh Total
Next Antisipasi Ledakan Penduduk Melalui Perda Kependudukan

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *