10 Tahun SBC Tak Menarik Turis Asing


Solo Batik Carnival X
Solo Batik Carnival X (dok. eddyjsoe)

Tak terasa ajang pamer design mode busana di arak menyusuri jalanan Slamet Riyadi, Solo Batik Carnival (SBC) telah berlangsung selama 10 tahun, sejak 2008 lalu. Pesertanya pun tak surut, mencapai 400 perangcang mode ‘ngomahan’ yang dirancang gaya bebas oleh warga masyarakat Kota Bengawan.

Parade arak-arakan SBC yang melintas di atas catwalk jalanan aspal sepanjang 7 km dari Stadion Sriwedar menuju benteng Vastenburg. Solo Batik Carnival kali ini mengangkat tema Astamurti Kawijayan, mengedepankan keagungan batik sebagai salah satu pewaris budaya adiluhung Solo.

Karnaval SBC juga diikuti peserta Jember Fashion Carnaval (JFC) dan Caruban Carnival yang dihelat sejak 14-16 Juli. Dengan demikian, ujar Iin salah satu panitia penyelenggara, jumlah peserta secara keseluruhan 230 peserta.

“Sebenarnya yang mendaftar lebih dari itu. Tapi setelah terseleksi dengan sendirinya yang bisa ikut sebanyak 230 peserta. Termasuk yang dari Jember dan Caruban,” katanya di lokasi SBC

Peserta SBC X
Peserta SBC X (dok. eddyjsoe)

Menurut dia, peserta yang mengikuti karnaval sebelumnya dibekali workshop selama 2 bulan untuk membuat sendiri kostum, make-up dan koreografi sendiri. Para peserta diberi kesempatan mengembangkan bakat mengeksplorasi dalam pembuatan kostum.

“Hanya saja mengikuti tema dan sub tema yakni wayang, topeng, sekar jagad, legenda dan jathayu,” ujar dia

Lebih lanjut Iin menambahkan, selama tiga hari SBC juga mengadakan serangkaian acara exhibition dan grand carnival. Sedang grand carnival berlangsung 15 Juli 2017 dengan menampilkan special performers seperti Jember Fashion Carnaval, Caruban Carnival, Peni Candra Rini dan Gilang Ramadhan Studio Band.

Peserta SBC
Peserta SBC yang diadakan di solo (dok. eddyjsoe)

“Penutupan exhibition SBC X pada 16 Juli dengan pemberian penghargaan kostum terbaik oleh walikota.”

Sayangnya, menteri pariwisata yang digadang-gadang nyambangi ke Solo, membuka gelaran SBC ndak tahunya malah nglencer sendiri. Alhasil hanya Asisten deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintahan, Tazbir yang cuap-cuap membuka gelaran SBC. Menurut Tazbir, acara tahunan SBC diharapkan mempu memberi andil terhadap kunjungan wisata.

“Sebab yang diukur berapa banyak tamu yang datang ke sini,” katanya, “jadi begitu masuk hotel, tamu sudah tahu SBC dapat menjadi event ikon karnaval yang diperhitungkan wisatawan.”

Lha cilokonya, di beberapa hotel di Kota Solo yang ditakoki jurnalis Sarklewer, mengaku tidak banyak tamu yang bobok saat acara SBC 2017 digelar. “Gak ada kenaikan jumlah pengunjung yang nginep secara signifikan di hotel tuh,” ujar salah satu CS hotel yang dilalui arak-arakan karnaval SBC.  Horog, piye jhal? (eddy j soetopo)

Previous Jolie Mau Ngiras Tengkleng di Sarklewer
Next Taylor Swift Cuek Bebek Dibullying Sampai Njengking

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *