Usai Maem Mie Ongklok, Tenggaklah Purwaceng Biar Terus Ngaceng-Greng


Bagi penggemar wisata kuliner sesekali cobalah masakan Mie-Ongklok di Wonosobo (courtesy detik-Ist)

Bagi pengemar piknik ke daerah pegunungan berhawa dingin, tak ada salahnya bela sesekali Anda mencoba, Mie Ongklok, makanan khas di daerah Wonosobo , sebelum halan-halan ke telaga sribu warna di Dieng. Apalagi buat pasangan pengantin gress, yang lagi gencar-gencarnya hanimoen di hawa dingin, gak perlu kawatir bila hasrat sexualnya melempem. Para sesepuh juga telah menyediakan ramuan penyedap minuman sore sebelum kelon: Purwatjeng.

Entah mengapa makanan khas Wonosobo, Mie Ongklok dan racikan minuman Purwaceng itu kemudian diburu para ‘pengabdi’ keharmonisan berkeluarga di tempat wisata di Dieng. Konon kabarnya, setelah berjalan naik-turun lembah dan bukit di Dieng, banyak orang mengatakan persendian –baca dengkul– terasa ongklak-ongklok seperti mlengse lantaran kecapaian berjalan menjadi penyebab tak lagi gagah perkasa saat di atas dipan mau kelon.

Minuman yang terbuat dari daun purwaceng layak diminum untuk stamina keperkasaan di wilayah yang dingin Dieng, Wonosobo (pic-Ist)

Itulah sebabnya, para pinisepuh mencarikan solusi obat tradisional dari tanaman Purwaceng, yang hanya tubuh subur di daerah Dieng. Disajikanlah minuman penghangat dan ‘pemompa’ kenjantanan kaum pria setelah makan Mie Ongklok. Entah benar atau tidak, yang jelas hidangan makanan mie dan ramuan minum penghangat Purwaceng, pantas ditawarkan.

Barangkali tak ada salahnya bila hidangan setelah maem Mie Ongklok dan meminum ramuan Purwaceng, ketika Anda ingin berguling-guling di atas dipan empuk di hotel-hotel yang kian menjamur di Dieng. Sembari bercanda dengan pasanganmu mencoba kasiat minuman penghangat sekaligus pemicu kejantanan Purwaceng.

Nah bagi para pelancong, sebaiknya mencoba dulu seperti apa Mie Ongklok dan Minuman Purwoceng di tempat asalnya Wonosobo. Disarankan, sebaiknya bila ingin halan-halan ke Dieng, pastikan bukan waktu hujan lebat. Selain lunyu alias licing, di beberapa tempat, meski bisa saja Anda mengendarai kendaraan roda opat atau dua, sebaiknya sebelum musim hujan lebat. Kalau pun nekat, halan-halan lantaran ingin mencoba kasiat minuman Purwoceng, gak masalah, mau sedang lebat-lebatnya hujan atawa tidak, nyang penting bisa njengat terus.

Pemandangan yang sangat indah bila Anda ingin melihat matahari njedul pagi hari di ketinggian dataran tinggi Perau (cortesy gunungid)

Mie Ongklok pada prinsipnya campuran bakmie kuning berkuah agak kental dengan campuran kobis atawa koln, dan beberapa bumbu, kunyit, bawang putih, bawang merah, diuleg bersama kacang. Biasanya juga kuah dicampur dengan ebi, tumis dan campur irisan daging sapi plus kaldu sapi. Irisan daging sapi, tipis-tipis, tambahkan kecap asin-manis, tepung kanji, campurkan. Tambahkan kobis dan mie kuning maupun kucai yang telah direbus, ongklok-ongklok rebusan tadi, tambahkan bila perlu pemanis lain, tomat. Jadi deh.

Sembari menunggu, matang, siapkan satu piring sate ayam, sebagai pelengkap menyantap Mie Ongklok Wonosobo, dan bila perlu tempe kemul khas daerah Wonosobo sekalian pesen minuman Purwaceng. Biar tambah hangat dan asyik bila Anda ingin buru-buru hengkang ke tempat tidur mentul-mentul di penginapan.

Persoalannya, menurut salah satu pejabat di dinas tatakota, yang namanya Kota Kabupaten Wonosobo itu letaknya agak merkengkong. Tidak dilewati transportasi kereta api. Tapi jangan patah arang, Anda tidak perlu mengusulkan pada pemerintah untuk membelokkan rel kereta api ke Wonosobo. Cukup naik kereta turun di stasiun terdekat seperti stasiun Kutoarjo dengan jarak cuma 60 Km menuju Wonosobo. Selain jalanan lenggang bila naik bus, juga tak memakan waktu lama

Jangan heran bila Dieng menjadi jujugan para turis mancanegri asing klayapan ingin mencoba makanan Mie Ongklok dan nyeruput Purwaceng

Selain itu Anda juga bisa mengambil rute lain, naik kereta api turun di stasiun Purwokerto entah berangkat dari stasiun Gambir atau Surabaya dipastikan di stasiun ini berhenti. Jarak antara stasiun Purwokerto ke Wonosobo lumayan jauh 102 kilometer. Meski demikian, pihak KAI Daop V kini telah menyediakan tiket terusan yang ingin bepergian menuju Wonosobo, Banjar Negara dan ke Purbalingga. (Indro-Gembong dari Dieng/Eddy Je Soe-Solo)

Previous Operasi Mata Katarak VS Obat Tetes Mata Pelarut Kristal
Next Orbitrary Sang Legenda: Soeprapto Surjodarmo

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *