Bagi pengemar film seri Harry Porter, tentu tak asing dengan Emma Wattson bersama konconya Daniel Radcliffe dan Rupert Grint dalam film box office sejagat karya fiksi Joanne Rowling. Tampaknya dewi fortuna, berpihak pada Wattson, namanya melesat meninggalkan teman bermain dalam film Harry Porter. Bahkan Watson juga dianugerahi gelar sebagai pemeran muda utama terbaik.
Setelah namanya muncar dan mengantongi pundi-pundi miliaran, sebagian duitnya disumbangkan 16 miliar ke lembaga nirlaba pembela kesetaraan gender. Meski Watson seorang artis, dia pun mengeluti –yang sebagian orang menyebut dunia tak jelas– sebagai aktivis lingkungan dan pembela kaum perempuan.
Meski kesibukannya sebagai artis sekaligus aktivis lingkungan, Watson dapat membagi waktu antara bekerja dan studinya di Brown University dan Worcester College, Oxford. Ketepatan waktu dengan memilah studi dan pekerjaannya sebagai artis, tidaklah sia-sia. Watson menyabet gelar sarjana sastra Inggris diperolehnya dari Brown University pada Mei 2014. Selain dia masih meluangkan waktu menjadi foto model dan berkampanye buat Burbery maupun Lancome sebagai konsultan fashion People Tree.
Tidak mengherankan bila Watson memperoleh kehormatan dari British Academy of Film dan Television Art pada tahun 2014 atas kepeduliannya terhadap masalah lingkungan dan kesamaan gender. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjuk Emma Charlotte Duerre Watson atau yang lebih dikenal sebagai Emma Watson sebagai duta besar Perempuan PBB dalam mengkampanyekan HeForShe, yang meminta laki-laki untuk mengadvokasi kesetaraan gender.
Aktingnya sangat memukau ketika ia memainkan peran sebagai Hermione Granger dalam serial film Hary Potter selama membintangi delapan film Hary Potter dari tahun 2001 sampai 2011, Watson mengantongi bayaran $ 60 juta. Di luar film Harry Potter, Watson tetap bermain dalam mini seri televisi Noveter Ballet Shoes pada tahun 2007 dan nyambi dubing di the Tale of Despereaux pada tahun 2008. Tidaklah mengherankan bila pundi-pundi Emma Watson semakin bejibun duit halal dari hasil kerja kerasnya.
Tidak hanya itu, pada pertengahan 2017, Emma Watson dipercaya membintangi Belle dalam film laga fatasi roman musical Beauty and the Beast. Peran lain yang dibintanginya pada tahun yang sama “The Circle” dua tahun sebelumnya pada 2015, Watson membintangi 2 film sekaligus yakni Regresi dan Colonia.
Watson lahir di Paris, Prancis, putri pengacara Inggris Jacqueline Luesby dan Chris Watson. Ia tinggal di Paris hingga usia lima tahun, meski kedua orang tuanya berpisah ketika Emma Watson masih sangat muda. Lantas bersama ibunya Watson tinggal Oxfordshire di Inggris; dan acap menghabiskan akhir pecan bersama ayahnya di London.
Keinginannya menekuni dunia acting ia peroleh di Oxford Stagecoach Theatre Arts sejak Watson berumur enam tahun dan mempelajari teater, menari dan music. Tidaklah mengherankan bila pada usia sepuluh tahun ia dipercaya tampil di pelbagai pertunjukan bermain teater di sekolah maupun The Young Years dan The Happy Prince. Namun Watson belum benar-benar bersikap professional sebelum ia kemudian terpilih bermain dalam serial Hary Poter. Salah satu alasannya, ia belum fokus menjalani dunia acting lantaran ingin menyelesaikan ujian sekolah, dengan mata pelajaran utama yang diharuskan diikutinya. Hasilnya sepuluh mata pelajaran diraihnya dengan nilai A plus!
Setelah memperoleh sertifikat kelayakan sekolah Watson ingin tetap meneruskan kuliah di Inggris sembari tetap menjalani dunia acting. Bersama Daniel Radcliffe dan Rupert Grint, Emma Watson terpilih memerankan squel film Hary Poter setelah delapan kali audisi di hadapan produser David Heyman maupun novelis JK Rowling yang menguji mereka.
Kepiawaiannya beracting dalam film serial Hary Poter, mendapat pujian dari kritikus. Emma Watson menduduki peringkat 6 dalam daftar Forbes sebagai bintang muda paling berharga. Bahkan pada Februari 2010 Watson dinobatkan sebagai bintang perempuan papan atas di Hollywood setelah namanya melejit dengan bayaran 19 juta poundsterling pada tahun 2009. Tidak mengherankan bila Emma Watson nyah-nyoh dalam menyumbangkan duit 16 miliar honornya bagi kegiatan lingkungan dan pemberdayaan perempuan di negara lain.
“Saya akan tetap berusaha menjadi duta PBB dan berkampanye bagi Hefor She dan menolak dominasi kaum laki-laki. Saya dan dunia menginginkan kesetaraan jender dan menentang eksploitasi sexual. Media seharusnya berani membela hak-hak perempuan, bukan sebaliknya.” (Nicole dari Jerman/eddy je soe)
No Comment