Namanya tak hanya diperbincangkan dalam komunitas selibritas papan atas Hollywood, tetapi juga mendapat pujian kritikus film dan acungan jempol pemerintah. Selain bintang film ternama penyabet penghargaan bergengsi, Academy Award, Golden Globe Award, dan Screen Actors Guild Awards; juga tiga penghargaan sekaligus Critics’ Choice Movie Award. Siapa dia? Sandra Annette Bullock.
Tidaklah mengherankan bila Bullock dinobatkan sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia, versi Time. Jangan heran pula, kalau aktris terlaris dengan bayaran tertinggi di dunia pada 2010 dan 2014 itu tak segan-segan merogoh koceknya menyumbangkan miliaran duitnya buat aksi social palang merah internasional. Kiprahnya melebur dalam aksi-aksi social membantu rakyat kecil bukan hanya di lingkungan komunitas warga AS yang menjadi korbannya, tetapi juga membantu korban Tsunami di beberapa negara, termasuk di Aceh.
Bullock memang tidak memandang korban dari satu sisi yang akan mendongkrak ketenarannya, tetapi memang niatnya membantu sesama warga dunia tak perlu disangsikan. Perannya sebagai Leigh Anne Tuohy dalam drama biografi The Blind Side (2009) jelas menggambarkan kepiawaiannya beracting hingga ia memenangi Academy Award untuk aktris terbaik. Bukan hanya itu saja prestasi Bullock memperoleh pengghargaan bergensi, Bullock juga dinominasikan untuk menerima penghargaan sebagai pemeran astronot yang terdampar di luar angkasa dalam film thriller fiksi ilmiah Gravity (2013).
Nama memang emang agak aneh, Sandra Annette Bullock, lahir di Washington DC, pinggiran kota Arlington, Virginia 26 Juli 1964. Si mboke Helga Mathillde Meyer, seorang penyanyi opera dan guru suara dari Jerman, dan bokapnya John Wilson Bullock karyawan tantara. Ayahnya bekerja sebagai kontraktor yang dipercaya mengerjakan proyek strategis di Pentagon. Bullock memiliki adik perempuan Gesine Bullock Prado, yang menjabat presiden perusahaan Bullock, Fortis Film
Selama 12 tahun, Bullock dibesarkan di Nuremberg, Jerman dan Wina dan Salzburg, Austria, dan tumbuh dengan berbahasa Jerman. Menempuh pendidikan Waldorf di Nuremberg. Meski acapkali ditinggal keluarg mommynya bepergian tur opera ke Eropa, Bullock tetap tinggal Bersama bibinya Christ dan sepupunya Susanne. Selain aktivitas di sekolah, Bullock belajar menari balet dan olah vocal bersama teman-teman sebayanya Ketika itu memproduksi opera di gereja-gereja.
Di Nuremberg, dia bernyanyi di paduan suara anak-anak opera. Saking aktifnya pecicilan, si bengal Bullock tak jarang mengalami kecelakaan. Itulah sebabnya di atas mata kirinya agak cacat tergores batu. Saking jengkelnya, keluarganya berinisiatif pindah dari Amerika mengajukan kewarganegaraan ke Jerman pada tahun 2009. Dari situlah karirnya mulai berkibar setelah menamatkan sekolah di Washington-Lee High School dan menjadi pemandu sorak dan tampil dalam produksi teater sekolah.
Setelah lulus pada tahun 1982, ia kuliah di East Carolina University (ECU) di Greenville, North Carolina, di mana ia menerima BFA dalam Drama pada tahun 1987. Sementara di ECU, dia tampil di beberapa produksi teater termasuk Peter Pan dan Three Sisters. Dia kemudian pindah ke Manhattan, New York, di mana dia mendukung dirinya sendiri sebagai bartender, pelayan koktail, dan pemeriksa mantel saat mengikuti audisi untuk peran.
Sementara di New York, Bullock mengambil kelas akting dengan Sanford Meisner. Dia muncul di beberapa film mahasiswa, dan kemudian mendapat peran dalam drama Off-Broadway No Time Flat. Sutradara Alan J. Levi terkesan dengan penampilan Bullock dan menawarinya peran dalam film yang dibuat untuk televisi Bionic Showdown: The Six Million Dollar Man and the Bionic Woman (1989).
Serangkaian peran kecil di beberapa film independen serta dalam peran utama dari versi televisi NBC berumur pendek dari film Working Girl (1990). Dia kemudian muncul di beberapa film, seperti Love Potion No. 9 (1992), The Thing Called Love (1993) dan Fire on the Amazon (1993), sebelum menjadi terkenal lebih awal dengan peran pendukungnya dalam sci-fi. film aksi Demolition Man
Terobosan Bullock datang pada tahun 1994, ketika ia berperan sebagai Annie Porter, seorang penumpang yang akhirnya mengemudikan bus dalam film laris Speed bersama Keanu Reeves. Dia diharuskan membaca untuk Speed untuk memastikan bahwa ada chemistry yang tepat antara dia dan Reeves. Dia ingat mereka harus melakukan “semua adegan fisik ini bersama-sama, berguling-guling di lantai dan sebagainya.” Speed menerima pujian kritis, dengan Rotten Tomatoes menyebutnya “thriller popcorn yang hebat [dengan] penampilan luar biasa dari Keanu Reeves, Dennis Hopper, dan Sandra Bullock”.
Ini meraup $350 juta di seluruh dunia. Menyusul kesuksesan Speed, Bullock memantapkan dirinya sebagai wanita terkemuka Hollywood. Dalam komedi romantis While You Were Sleeping (1995), dia memerankan seorang kolektor token Chicago Transit Authority yang kesepian yang menyelamatkan nyawa seorang pria. Sementara film ini menghasilkan $ 182 juta secara global, film ini menerima ulasan positif, dengan konsensus kritis Rotten Tomatoes membaca: “While You Were Sleeping dibangun sepenuhnya dari bahan-bahan yang sudah dikenal, tetapi dirakit dengan keterampilan seperti itu — dan dengan kinerja yang begitu menawan dari Sandra Bullock — itu itu memberi formula nama yang bagus.” Dia menerima nominasi Golden Globe Award pertamanya untuk Aktris Terbaik – Film Musikal atau Komedi.
Pada tahun 1995, Bullock membintangi film thriller The Net (1995) sebagai programmer komputer yang menemukan konspirasi yang menempatkan hidupnya dan kehidupan orang-orang di sekitarnya dalam bahaya besar. Owen Gleiberman, menulis untuk Entertainment Weekly, memuji penampilannya dengan mengatakan “Bullock menarikmu ke dalam film. Senyumnya yang terlalu matang dan matanya yang jernih dan memohon terkadang menggugah Julia Roberts”. Net menghasilkan $110,6 juta.[37] Dalam drama kriminal A Time to Kill (1996), Bullock berperan sebagai anggota tim pembela, dalam persidangan atas pembunuhan dua pria yang memperkosa seorang gadis muda, berlawanan dengan Samuel L. Jackson, Matthew McConaughey dan Kevin Spacey. Dia menerima nominasi MTV Movie Award untuk Best Breakthrough Performance.
Film ini meraup $ 152 juta di seluruh dunia. Bullock kemudian menerima $11 juta untuk Speed 2: Cruise Control (1997), yang dia setujui untuk membintangi untuk dukungan finansial untuk proyek berikutnya, Hope Floats (1998). Dia kemudian menyesal membuat sekuelnya. Dalam Hope Floats dia berperan sebagai ibu rumah tangga sederhana yang hidupnya terganggu ketika suaminya (diperankan oleh Michael Paré) mengungkapkan perselingkuhannya kepadanya di sebuah acara bincang-bincang. Sementara film tersebut menghasilkan $81,4 juta, kritikus James Berardinelli mengatakan bahwa “kekuatannya yang tak terbantahkan terletak pada perpaduan antara drama ringan dan komedi”.
Tidaklah mengherankan bila pundi-pundi yang tercatat dalam rekening milyiartan itu acapkali disishkan untuk disumbangkan pada tragedy kemanusiaan. Bahkan dalam tragedy Bullock tak menggelontorkan dana untuk membantu warga masyarakat yang terkena imbas menenggelamkan hunian warga Aceh akibat gempa bumi Tsunami tahun lalu di negri ini melalui palang merah internasional (nicole dari AS / eddy je soe – Solo)
No Comment