“Drs Achmad Sapari MM Tak Goyah Menentukan Pilihan”


Perjalanan karir yang dipilihnya menjadi politisi yang mengabdi pada bangsa dan negara dijalaninya dengan sumarah. Meski berulangkali harus dihadapkan pada kenyataan menentukan mengambail putusan, tak mudah. Hampir lebih dari tiga periode dirinya mengabdi pada partai politik di negri ini. Memang tidak mudah menjalani berada diantara partai politik lainnya, dirinya tetap bersikukuh berada dalam lingkaran Partai Amanat Nasional (PAN) di kota kelahirannya, Solo.

Padahal sebelumnya, bila dipikir-pikir, karir yang diembannya cukup mapan melanjutkan kiprahnya mengabdi pada rakyat. Namun toh Drs Achmad Sapari, MM, tak goyah menentukan pilihan tetap pada pendiriannya mengabdi pada komunitas partai politik yang dipilihnya. Apalagi kedudukannya sebagai tokoh masyarakat dilingkungan jejaring komunitas keagamaan Muhammadiyah diperhitungkan warga masyarakat sejak dahulu baik di kota Solo maupun di Kabupaten Karanganyar

Drs Achmad Sapari, MM Wakil Ketua DPRD Kota Solo (Ist)

Bukan suatu hal aneh wasiat sang pendiri Gerakan Muhammadiyah KH Achmad Dahlan tertanam dalam nuraninya untuk tetap bersikukuh wajib dijalaninya. Tiga amanat yang diwarisi dari KH Achmad Dahlan agar mengabdi pada rakyat tanpa  memperhitungkan untung-rugi dijalaninya dengan iklas dan sadar. Menjadi politisi, apalagi bagi kepentingan yang lebih besar dan dirasakan bermanfaat bagi warga masyarakat pada umumnya. Achmad Sapari tidak tanggung-tanggung terjun ke dalam kancah perjuangannya membaur dengan rakyat.

“Apapun yang harus dihadapi saat berada di tengah masyarakat, yach harus dihadapi. Apalagi untuk membantu mereka. Enggak ada hitung-hitungan saat kami berada di tengah warga,” ujar dia ditemui di ruang kerjanya DPRD Kota Solo, “wasiat KH Achmad Dahlan itulah yang wajib diikuti oleh seluruh anggota partai di masing-masing wilayah.”

Meski demikian Achmad Sapari tetap bersikap menjaga toleransi dan simpati pada anggota partai politik yang lain ketika berada di tengah masyarakat tanpa harus menjaga jarak secara diametral. Menurutnya di era demokrasi seperti saat ini keseimbangan antar anggota partai lain wajib dijaga keutuhannya secara baik, bukan sekedar wacana. Yang terpenting menurut dirinya mengabdi dan berbuat lebih baik bagi kepentingan lebih besar. Tidaklah mustahil bila pertemanan antarsesama anggota partai lain, terjalin dengan baik.

Sebagai salah satu pengurus majelis ekonomi maupun di ranting Muhammadiyah, dirinya mengaku berada di perserikatan tidak ada sedikitpun kegiatan yang memberatkan bagi karirnya berkiprah dalam dunia politik. Hal itu dirasakannya sejak awal pada tahun 1980-an hingga saat ini, membuktikan pergaulan dan persahabatan dengan rekan partai lain justru meneguhkan pilihannya memilih Partai Amanat Nasional.

Bersama para pinisepuh Partai Amanat Nasional sarasehan calon pendaftar anggota dewan

Apalagi persinggungan dengan rekan politisi dari partai-partai lain hingga kini terjalin dengan erat dan baik tanpa cela saling bersikutan satusama lain. Menurutnya keliru bila beranggapan, satu partai dengan partai yang lain dianggap saling bermusuhan. Rasanya, tidak pas anggapan seperti itu dilekatkan pada partai kami. “Sepanjang patokan utama KH Achmad Dahlan kami junjung tinggi rasanya tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Hiduplah jangan menyimpang dan bekerjalah sesuai garis cita-cita perjuangan. Jangan berpikir mencari keuntungan pribadi, tapi berjuanglah untuk rakyat,” ujarnya menggarisbawahi ungkapan tersebut.

Achmad Sapari menekankan pentingnya larangan mencari keuntungan seperti wasiat wasiat pendiri Muhammadiyah itu bisa dimengerti sepenuhnya. Bisa dibayangkan seandainya terdapat kader dalam partainya berbuat menyimpang, berapa banyak terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Garis perjuangan anggota partai tidak mungkin terpengaruh suara-suara dari luar bila terdengar menyimpang, hal itu bisa jadi untuk mengadudomba dan merobohkan pilar demokrasi yang telah dibangun sejak lama.

Setelah pengesahan Raperda bersama walikota dan wakil walikota Solo

Menurut Achmad Sapari, penanaman karakter building pada calon anggota partai yang akan menduduki jabatan melalui saringan sangat ketat. Terutama bagi anggota baru dari tenaga pengajar dan dosen perguruan tinggi. Mereka menyadari pentingnya fatwa KH Achmad Dahlan, hidup jangan menyimpang dan berpikir mencari keuntungan pribadi. Tapi berjuanglah untuk kepentingan rakyat. “Kalau tidak ditanamkan pendidikan moral keutamaan yang bagus, kepada para pendidik, seperti guru dan dosen di perguruan tinggi, sungguh mengkawatirkan kita semua. Bisa dibayangkan asset total semuanya mencapai trilyunan. Kalau tidak bisa menjaga, bisa morat-marit. Rasanya tidak mungkin akan terjadi di partai kami.”

Perjalanan meniti karir dibidang politik tak membuat diri dan keluarganya menghalangi laju berkarya. Bahkan ketiga putrinya yang berprofesi dokter gigi pun ikut memompa semangat ayahandanya berkiprah menekuni sebagai politikus. Apalagi setelah Sapari rehat menikmati pensiun sebagai pegawai negri di lingkungan kabupaten Karanganyar. Meski kala itu dirinya menjalani pensiun, ia mengaku tidak merasa kawatir terhubung dengan rekan dan handai taulan dilingkungan Partai Amanat Nasional (PAN) maupun di jejaring syariat Muhammadiyah. Hubungan perkawanan tetap terjaga dan saling menghormati dan menjunjung tinggi adab yang diwariskan para pendiri partai. Tidaklah sulit terhubung dengan aktivis partai-partai lain diluar PAN, baik anggota senior maupun junior baik sewaktu bekerja sebagai anggota dewan di kabupaten Karanganyar maupun di DPRD Kota Solo. “Enggak ada batasan, kita seharusnya bergaul dengan partai lain. Semuanya sama, tujuannya sama untuk kepentingan masyarakat. Menjunjung tinggi asas kepatutan dan kejujuran berkawan secara demokratis,” ujar dia 

Penyerahan Surat Keputusan Pengurus DPW dan DPD PAN Se-Jawa Tengah

Bukan hanya itu, Achmad Sapari pun bahkan masih sempat menyelesaikan pendidikan strata magister managemen. Tidak sekedar gelar title MM yang ingin diraihnya untuk gagah-gagahan, tetapi untuk memberikan contoh pada ketiga putrinya agar mentuntaskan gelar tambahan sebagai spesisialisasi sebagai ahli bedah mulut dan gigi sehingga karirnya dapat menanjak di rumah sakit. “Ketiga putri saya dokter gigi. Yang paling kecil sekarang sedang menyelesaikan keahlian bedah gigi dan mulut,” ujarnya.

Lebih lanjut Achmad Sapari menyarankan agar generasi muda menuntut ilmu setinggi-tingginya untuk bekal dikemudian hari. Melalui partai dan Lembaga yang berada di bawah naungan Muhammadiyah sejak dulu hingga sekarang mendorong agar anak-anak muda mentuntaskan pendidikan setinggi-tingginya. Seingat kami, lembaga maupun perserikatan juga memberikan beasiswa pada generasi muda yang berbakat untuk menyelesaikan pendidikannya. Sudah sejak dahulu, di Lembaga kami memberi beasiswa pada anak-didik maupun pendidik untuk menyelesaikan Pendidikan hingga perguruan tinggi strata sarjana maupun menempuh jenjang pendidikan gelar doctor.

“Di Lembaga kemasyarakatan di bawah Muhammadiyah mapun di partai, kami secara konsisten dan berkelanjutan mendorong anak-anak muda untuk meneruskan pendidikan. Kami prihatin dengan angka putus sekolah, semakin tinggi dari tahun-ke tahun sungguh sangat mencemaskan. Oleh sebab itu kami akan tetap membantu agar mereka tetap menyelesaikan pendidikannya. Mengurangi penggangguran. Kami berikan pelatihan bagi mereka yang ingin bekerja dan bisa menerima manfaat untuk kebutuhan keluarganya. Dalam waktu dekat, kami akan upayakan memberi mereka sembako dan kebutuhan lain penunjang keluarga biar bisa melanjutkan pendidikan anak-anak mereka.”

Tetap menjalankan amanah membagi-bagikan sembako korban banjir dan keluarga tak mampu
Previous Kader Partai YF Sukasno SH, MH: “Jalani Amanat Marhenisme Bung Karno”
Next Jangan Larang Emak-Emak STW Makai Jeans Sewaktu Berbuka Puasa

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *