Entah mengapa, jarang dijumpai emak unyu-unyu cakar-cakaran lantaran ketahuan antar sesama sedang meradang lantaran ketahuan berselingkuh terbongkar. Bisa jadi keduanya, emak-emak yang sedang bertengkar itu, memiliki kuku panjang dan habis merias diri ke salon khusus menggambar kuku mereka dengan sentuhan seni. Itulah sebabnya, ujar Nicole Sacarovic, dari Seatle mengabarkan, konon selebrity papan atas di belahan rumah mode Paris dan Italia tidak pernah cekcok dan cakar-cakaran.
Bisa jadi lantaran kuku-kuku panjang yang mereka rawat dan pelihara tidak mungkin dibuat berantem hanya skedar ingin ngetop berebut posisi sebagai modeling terbaik. Meski pun dalam kehidupan warga masyarakat yang tinggal di sekitar beutiq rumah-rumah mode tidak merawat dan memanjangkan kuku-kuku mereka, toh tak banyak rumah warga yang tinggal di apartemen-flat mereka, yang berdekatan dengan rumah mode taka da yang cakar-cakaran
Apakah nilai budaya dalam masyarakat, modern dan maju fashion berdampak terhadap perilaku wargamasyarakat setempat, tak banyak penelitian yang membongkar gaya hidup fesyen dan kisruh cakar-cakaran di rumah mode Paris Prancis. Meski diyakini mengecat kuku, bisa diartikan sebagai mode fasyen kehidupan masyarakat berdandan modern, toh perilaku cakar-cakaran hampir dikatakan tidak pernah terjadi di kota-kota rumah mode dunia. Fesyen, dalam arti mode mengecat kuku berwarna-warni, bisa saja diartikan sebagai gaya berkomunikasi modernitas dalam mengkomunikasikan eksistensi diri
“Makanya jarang terlihat orang-orang dengan dandanan caktik berperilaku aneh bawaannya ngajak berantem, cakar-cakaran. Kan sayang kuku panjang nan lentik dan telah dihias bergambar ciamik buat tindakan bodoh,” ujar Karl Lagerfeld tokoh fasyen dunia internasional sebelum meninggal tahun lalu. Dalam dunia fesyen internasional, menurut Karl Lagerfeld, kiblat kedamaian yang semestinya perlu dipelihara antarpesohor. Dunia fesyen tidak memerlukan seseorang yang perlu menonjolkan diri memakai cara-cara tidak terhormat. Biarkan warga masyarakat yang akan menilai kiprah para designer dan catwalker berlenggang-lenggok di atas papan runway.
“Termasuk rebutan memperoleh job di arena fashion show tinggat internasional. Kalau memang perilakunya bagus, dan design karya ciptanya menarik, sudah pasti banyak digemari. Terasuk produk cat kuku. Sayang’kan kalau kukunya patah padahal cat buat ngelukis kuku tidak murah,” katanya seperti dikutib media bergengsi vouge.
Entah kematiannya lantaran jengkel dengan ulah para fashion walker atau karena emang sudah saatnya dia wafat, Karl Lagerfeld, tetap menjadi icon dalam dunia feshen internasional. Selain dia merupakan dedengkot dalam dunia fesyen internasional, Karl Lagerfeld juga menjabat sebagai Direktur Kreatif Chanel di Perancis. Kiblat Fesyen dunia telanjur lengket di negri Paris, pantas diacungi jempol kiprahnya membesarkan nama negaranya. Meski usianya tak bisa diperpanjang, mentok 85 tahun, para designer dan rumah mode di kalangan selebritas papan atas, banyak yang mengakui. Sayangnya dia tidak sempat menikmati mode ngecat kuku paling kontenporer di abad 22 nanti. Rest in peace pakde Karl Lagerfeld
Entah mengapa, jarang dijumpai emak unyu-unyu cakar-cakaran ketahuan antar sesama sedang meradang lantaran ketahuan berselingkuh terbongkar. Bisa jadi keduanya, emak-emak yang sedang bertengkar itu, memiliki kuku panjang dan habis merias diri ke salon khusus menggambar kuku mereka dengan sentuhan seni. Itulah sebabnya, ujar Nicole Sacarovic, dari Seatle mengabarkan, konon selebrity papan atas di belahan rumah mode Paris dan Italia tidak pernah cekcok dan cakar-cakaran. Bisa jadi lantaran kuku-kuku panjang yang mereka rawat dan pelihara tidak mungkin buat berantem hanya skedar ingin ngetop berebut posisi sebagai modeling terbaik.
Meski pun dalam kehidupan warga masyarakat yang tinggal di sekitar beutiq rumah-rumah mode tidak merawat dan memanjangkan kuku-kuku mereka, toh tak banyak rumah warga yang tinggal di apartemen-flat mereka, yang berdekatan dengan rumah mode yang cakar-cakaran. Apakah nilai budaya dalam masyarakat, modern dan maju fashion berdampak terhadap perilaku warga masyarakat setempat, tak banyak penelitian yang membongkar gaya hidup fesyen dan kisruh cakar-cakaran di rumah mode Paris Prancis.
Meski diyakini mengecat kuku, bisa diartikan sebagai mode fasyen kehidupan masyarakat berdandan modern, toh perilaku cakar-cakaran hampir dikatakan tidak pernah terjadi di kota-kota rumah mode dunia. Fesyen, dalam arti mode mengecat kuku berwarna-warni, bisa saja diartikan sebagai gaya berkomunikasi modernitas dalam mengkomunikasikan eksistensi diri. Sejarah pengecatan kuku juga kurang ada literasi yang menuliskannya, apakah itu hanya karena dilihat sebagai pilihan pribadi bagi penggemarnya maupun karena dianggap sah sah saja mengecat kuku untuk seni saja. Istilah nail art juga mungkin tak banyak yang paham termasuk esensi bagi pengetahuan untuk kesehatan jarang ditampilkan, tidak kelihatan, bahkan dikesampingkan. Rubrik gaya hidup sarklewer mengetengahkan ulasan detail pernak-pernik perkukuan, lantaran jarang dijadikan subyek sebagai hal menarik jadi kajian.
Meskipun demikian tetap diakui kuku sebagai ornamen seni gambar dan juga kesehatan, mengundang daya tarik sebagai biznis mengiurkan. Lantaran tak banyak terungkap, sebab kuku hanya dilihat sebagai bagian kecil issue jarang diperhatikan khalayak umum, kecuali bagi golongan the have. Berbeda dengan golongan ekonomi lower, pekerja kasar, kuku merupakan senjata dan tameng jejari lincah pengais rejeki. Dikalangan tertentu, beda lagi perlakuan atas kuku kuku itu. Perlakuan istimewa menggunakan jasa jasa mengulik kuku berbayar mahal, menstimulasi kuku agar terlihat cantik dan sempurna.
“Makanya jarang terlihat orang-orang dengan dandanan caktik berperilaku aneh bawaannya ngajak berantem, cakar-cakaran. Kan sayang kuku panjang nan lentik dan telah dihias bergambar ciamik buat tindakan bodoh,” ujar Karl Lagerfeld tokoh fasyen dunia internasional sebelum meninggal tahun lalu.
Dalam dunia fesyen internasional, menurut Karl Lagerfeld, kiblat kedamaian yang semestinya perlu dipelihara antarpesohor. Dunia fesyen tidak memerlukan seseorang yang perlu menonjolkan diri memakai cara-cara tidak terhormat. Biarkan warga masyarakat yang akan menilai kiprah para designer dan catwalker berlenggang-lenggok di atas papan runway. “Termasuk rebutan memperoleh job di arena fashion show tinggat internasional. Kalau memang perilakunya bagus, dan design karya ciptanya menarik, sudah pasti banyak digemari. Termasuk produk cat kuku. Sayang’kan kalau kukunya patah padahal cat buat ngelukis kuku tidak murah,” katanya seperti dikutib media bergengsi vouge.
Entah kematiannya lantaran jengkel dengan ulah para fashion walker atau karena emang sudah saatnya dia wafat, Karl Lagerfeld, tetap menjadi icon dalam dunia feshen internasional. Selain dia merupakan dedengkot dalam dunia fesyen internasional, Karl Lagerfeld juga menjabat sebagai Direktur Kreatif Chanel di Perancis. Kiblat fashion dunia telanjur lengket di negri Paris, pantas diacungi jempol kiprahnya membesarkan nama negaranya. Meski usianya tak bisa diperpanjang, mentok 85 tahun, para designer dan rumah mode di kalangan selebritas papan atas, banyak yang mengakui. Sayangnya dia tidak sempat menikmati mode ngecat kuku paling kontenporer di abad 22 nanti. Rest in peace Karl Lagerfeld (cokorda istri/nicole/eddy jez dari- Bali-As-Solo)
No Comment