Sharapova Petenis Rusia Tinggal di Amerika Bantu Korban Nuklir Chernobyl


Meski pernah menjuarai pelbagai kejuaraan tenis dan tinggal di AS, ia tidak lupa desanya

Bagi penggemar olahraga tenis, terutama petenis perempuan tentu nama Sharapova bukan hal asing lagi. Lajang yang lahir pada 19 April 1987, merupakan salah satu mantan petenis Rusia nomor satu dunia. Meski Maria Yuryevna Sharapova, nama panjangnya tinggal di Amerika Serikat, ia tetap bermain di bawah bendera Rusia tergabung dalam Asosiasi Tenis Wanita (WTA). Kalaupun dia telah tinggal dan menjadi penduduk tetap Amerika Serikat sejak 1994, toh Namanya tetap berkibar sebagai petenis sebenarnya dia merupakan sepuluh wanita, dan satu-satunya wanita Rusia pemegang karir dalam turnamen Grand Slam yang dielu-elukan penonton sejagad. Selain itu, Sharapova pun juga pernah menjadi petenis yang menyabet medali perak di tunggal putri pada Olimpiade Musim Panas 2012 di London.

Karirnya Sharapova mendunia, ketika ia dikukuhkan sebagai petenis nomor wahid dunia di usia masih muda 18 tahun, dan menjadi petenis putri Rusia pertama yang menduduki peringkat teratas tunggal. Selain itu Sharapova pun menyabet gelar sebagai petenis perempuan yang memenangi lima gelar Grand Slam, sejak digelar 11 Juni 2012. Jangan heran bila pertandingan tenis itu diadakan di Prancis terbuka, Australia terbuka, Wimbledon, dan kejuaraan Grand Slam di AS Terbuka. Bila ditotal kemenangan dalam kejuaraan menjadi juara sebanyak 36 dan dijuluki ratu Grand Slam, dan menjadi pesaing terbesar petenis perempuan Serena Williams yang dianggap wanita terhebat sepanjang masa.

Gayanya memang menawan, penampilannya acap membuat kejutan teknik bermain petenis kidal asal Rusia (the spur)

Debut karirnya yang fantastis itulah kemudian Sharapova sebagai Duta Niat Baik Program Pembangunan PBB, yang secara khusus peduli pada pemulihan dan pengembangan Chernobyl, sejak Februari 2007. Media terbesar dan terpercaya Time bahkan menjuluki sebagai salah satu dari 30 Legenda Tenis Wanita, Masa Lalu, Sekarang dan Masa Depan. Sharapova juga diakui sebagai petenis perempuan 100 Terbesar Sepanjang Masa oleh Tennis Channel. Pertanyaannya adalah, berapa fee sebagai mantan petenis perempuan dunia? Perlu Anda tahu Sharapova menerima bayaran tertinggi selama 11 tahun sebagai petenis wanita dunia sebesar US$285 juta, termasuk hadiah uang dari sponsor dan penjualan tiket menonton. Meski duitnya bejibun jutaan, toh kepeduliannya terhadap asalnya di Rusia tak pernah luntur. Ia acap mendatangi para korban ledakan nuklir Chernobyle dan membantu mereka meringankan beban hidup yang diderita warga di tempat kelahirannya di Rusia

Barangkali Sharapova ingin menjadi contoh sebagai petenis perempuan, Ia meluncurkan program baru melakukan bimbingan pada pengusaha wanita, pada tahun 2018 lalu. Entah pernah halan-halan ke lapangan tenis di Stadion Bung Karno atau tidak membimbing pebisnis perempuan Indonesia atau tidak, tidak pernah terdengar beritanya. Yang pasti, kemampuannya di lapangan tenis lapangan keras, rumput dan tanah Sharapova tak bisa diremehkan siapapun. Apalagi Sharapova, setelah purna tidak mengayunkan tangannya, ia masih memperoleh fulus dari sponsor di sejumlah penampilan sebagai modeling, fitur Sports dan Swimsuit dari perusahaan besar ternama seperti Nike, Prince dan Canon, juga beberapa rumah mode, Cole Haan dengan bayaran tinggi.

Meski karirnya melesat, toh dia dianggap gagal ketika menjalani tes narkoba di Australia Terbuka 2016. Sharapova diduga menggunakan meldonium, zat yang telah dilarang sejak 1 Januari 2016 oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Akibatnya dia diskors bermain tenis selama dua tahun oleh Federasi Tenis Internasional (ITF). Selain itu pada 4 Oktober 2016, penangguhan bermain tenis dikurangi menjadi 15 bulan dari tanggal tes yang menyatakan Sharapova mamakai doping. Pengadilan Arbitrase Olahraga mengemukakan bahwa Sharapova, ‘tidak melakukan kesalahan yang signifikan, dan bahwa dia telah menggunakan zat dimaksud, berdasar rekomendasi dokter. … dengan itikad baik dan keyakinan bahwa hal itu sesuai dengan aturan yang relevan.” Akhirnya Sharapova kembali turun ke lapangan mengikuti Tur WTA pada 26 April 2017 di Porsche Tennis Grand Prix.

Kegigihannya sebagai petenis lapangan menjadikan dirinya sebagai bintang tenis dunia (courtesy tennishead)

Maria Sharapova, yang dilahirkan di Nyagan, FSFS Rusia, Uni Soviet dari pasangan orangtua Yuri Sharapov dan Yelena berasal dari Gomel, SSR Belarusia. Kedua orangtuanya hijrah ke AS sejak terjadi kecelakaan Chernobyle pada 1986, sebelum Sharapova lahir. Menurut cerita yang ditulis pada Biografi Maria Sharapova, pada tahun 1989, saat dia berumur tiga tahun, keluarganya pindah ke Sochi, Krasnodar Krai, Rusia dan mengajari anaknya memukul bola tenis pertamanya ketika dia berusia 4 tahun. Sharapova pertama kali terjun sebagai pemain tenis lapangan tanah liat Warsawa terbuka,Mei tahun lalu. Meskipun kalah dengan finalis Alona Bondarenko, ia tetap ngotot mengikuti sesi minggu berikutnya dalam penampilan Grand Slam pertamanya sejak operasi bahu di perempat final Prancis Terbuka.

Penampilannya yang kadang membuat lawannya bingung, lantaran Sharapova ketika mengayunkan raketnya lantaran ia memang kidal. Bukan hanya membikin musuhnya grogi di lapangan tenis tanah liat, nama Sharapova acap menjadi olok-olokan musuh dan lawan tanding di lapangan Grand Slam perempat final Prancis terbuka. Bahkan sering ditegur juri yang meminta agar dia tidak ngomel-ngomel mengeluh ketika berada di tengah lapangan, tetapi ia tidak peduli. “Saya’kan tidak berteriak, Cuma ngedumel kerena jengkel dengn warna bola tenis dan jarring pembatas. Mosok tidak boleh ngomel,” katanya membela diri.

Sebagai pemain tenis dengan modal baseliner yang agresif, tentu kecepatannya, kekuatan dan kedalaman melihat peluang sudut mematikan lawannya, jelas suatu keahlian dia mengayunkan raket dengan Teknik forehand dan backhandnya. Meski secara alami kidal, acap dia bermain dengan tangan kanan, hal itu memungkinkan dia meratakan grounstrokenya memilih sudut lapang mematikan, toh ia tetap menjadi unggulan di lapangan. Pada tahun 2010, setelah ikut dua turnamen eksibisi di Asia, Sharapova secara resmi memulai karirnya menanjak di Australia Terbuka, meski keok dalam pertandingan putaran pertama melawan Maria Kirilenko. Di Indian Wells Open, Sharapova juga kalah di ronde ketiga dari Zheng Jie, hingga tulang di siku kanannya memar cidera, dan mengakibatkan pengunduran dirinya dari Sony Ericsson Open dan Family Cirle Cup.

Sebagai selebrity, Sharapova tidak canggung berbusana sexy ketika berada di pantai (courtesy pinters)

Kegigihannya untuk merebut peringkat sebagai juara, Sharapova ngeyel mengikuti turnamen di Madrid Terbuka, meski di babak pertama juga kalah dari Lucie afářová. Tapi dia tetap mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan di arena Prancis Terbuka di Internationaux de Strasbourg sebagai wildcard. Sharapova maju ke final dan mengalahkan Kristina Barrois. “Gelar pertama di putaran lapangan tanah liat dan gelar ke-22, kalau ditotal dari keseluruhan di lapangan Prancis Terbuka,” katanya, “dan bisa mengikuti tenis Wimbledon di Aegon Classic.”

Sebagai juara bertahan dan unggulan kedua di Italia Terbuka, Sharapova mendapat bye di babak pertama. Di semifinal, Sharapova mengalahkan Angelique Kerber untuk melaju ke final untuk tahun kedua berturut-turut. Di final, Sharapova menyelamatkan match point untuk kemenangan 2 jam 52 menit atas Li Na untuk gelar ke-26 karirnya. Ini menandai keempat kalinya Sharapova berhasil mempertahankan gelar. Sharapova diunggulkan kedua di Prancis Terbuka, di mana ia mengalahkan Alexandra Cadanțu, Ayumi Morita, unggulan ke-28 Peng Shuai, Klára Koukalová, Kaia Kanepi dan Petra Kvitová dalam perjalanannya ke final, memungkinkan dia untuk mendapatkan kembali peringkat nomor 1 dunia.

Perlu Anda tahu, bayaran sebagai bekas petenis yang satu ini memang fantastis. Perolehan pendapatan tahunan bila ditotal mencapai US$18 juta, pada tahun 2016, diperolehnya dari sponsor. Forbes menobatkan Sharapova sebagai petenis No 29 dalam daftar 50 atlet dengan bayaran tertinggi. Bahkan People menjulukinya sebagai salah satu dari 50 selebriti tercantik di dunia, Maxim malah menyebut Sharapova sebagai atlet terpanas di dunia berturut-turut. Sharapova senang berpose memakai bikini saat di hari Valentine, Bersama supermodel lain. FHM Ingris memilih Sharapova sebagai lajang ketujuh yang memenuhi syarat sebagai petenis perempuan dengan penampilan memukau dan kaya. Itu penting sebagai mantan petenis, (Nicole dari Moscow / Eddy Je Soe-Solo)

Previous Jane Marczewski, Hidupnya Divonis Tinggal 2 Persen Akibat Cancer Tapi Pantang Menyerah
Next Deep Purple Lawan Led Zeppline dan Black Sabbat

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *