Ledakan Reaktor Nuklir Sebelum Chernobyl Meledak Di Soviet


Inilah galangan kapal selam bertenaga nuklir yang meledak sebelum Chernobyl (courtesy rbth.ru)

Minggu 18 Januari 1970, pabrik kapal motor, tongkang dan sekaligus difungsikan sebagai tanker di Krasnoye Sormovo, di masa Soviet masih belum berubah nama, rupanya dijadikan sebagai pabrik kapal militer bertenaga nuklir. Ambisi pemerintahan Soviet bisa dibilang gila-gilaan bila diminta ngumpetin rencana persenjataan militer agar taka da negara lain mengetahui dan diumpetin dengan sangat rapi. Lantaran ambisinya itulah, pemerintah Soviet, tetap jalan berencana membangun tiga proyek kapal selam nuklir dengan lebel K-320 (Skat) alias “Stingray”, K-320 ‘Som’ (Lele) dan K-308 ‘Syomga’ (Ikan Salmon).

Perintah langsung, presiden Soviet kala itu, sederhana hanya sekali, ‘kerjakan’ hingga rampung, berapapun biayanya sampai selesai tanggal 22 April. Perintah itu wajib hukumnya dijalankan, lantaran untuk memperingati kelahiran Vladimir Lenin. Perintah langsung tiulah yang menjadikan para pekerja di galangan kapal tidak ada yang berani membangkang dan harus tunduk berada di area pembuatan kapal selam. Tidak ada akhir pekan di tempat kerja dan bergiliran kerja 24 jam dalam sehari di bawah tekanan pendingin udara utama yang dapat membuat tubuh normal, kejang-kejang membeku, lantaran berada di bawah suhu tekanan 250 atmosfer.

Pabirik galangan kapal selam nuklir yang diproduksi pemerintah Soviet sangat tertutup setelah ledakan

Dibawah tekanan psikologis yang tidak bisa ditolak, para pekerja di galangan kapal bertenaga nuklir mau-tidak-mau bekerja total habis-habisan. Pergantian giliran jaga diawasi tanpa ampun diawasi setiap jengkal waktu perubahan shif. Semua serba tercatat detik-ke-detik utnuk menyelesaikan tugas utama pembuatan kapal selam bertenaga nuklir hadiah buat presiden Soviet. Namanya juga manusia biasa, laiknya tubuh yang telah memperoleh asupan energi sangat layak, toh juga mengalami kelelahan fisik dan psikis juga.

Alkisah, sehari sebelum pergeseran pekerja sehari sebelumnya, entah siapa yang disalahkan hingga kini tak diusut secara tuntuas, ternyata meninggalkan sumbatan plastic di penutup sirkuit vital yang dapat mendinginkan temperature reactor nuklir, dan seharusnya diganti menjadi logam agar dapat melakukan penyegelan total. Namun pekerja yang lalai tersebut tidak mengetahui kalau akan diadakan pengujian reactor yang mestinya tidak perlu dinyalakan. Lagi-lagi Namanya bekerja di bawah tekanan, para pekerja di dalam ruang laboratorium pengujian tidak tahu bahwa waktunya akan mulai dilakukan pengujian reactor nuklir.

Cilakanya ketika tekanan meningkat, plastic penyumbat mendadak terbang meski tidak terlalu kuat melenting toh menjadi penyebab penurunan mendadak tekanan iair pendingin. Kejadian itulah yang menyebabkan penyalur jaringan pendingin reactor di dalam sirkuit dan batang grafit reactor beringsut-ingsut bergeser. Reaksi nuklir yang tidak diharapkan terjadi, rupanya tidak disadari sepenuhnya para pekerja di dalam kawasan hingga suhu air naik dan mengubah menjadi uap radioaktif.

Galangan kapal selam nuklir yang pernah mengalami ledakan sebelum petaka Chernobile terjadi Nikolai Moshkov/TASS

Tidak terlalu lama, lima belas menit kemudian, terjadi ledakan panas yang sangat kuat dan dahsyat dan membuat palka –lubang pada ruang kapal– reactor terbang ke atas dan menabrak atap bagian pabrik hingga mencelat beberapa kilometer jauhnya di musim semi dan kemudian mencair. Lebih celaka lagi, lantaran kejadian tersebut, beberapa uranium bocor, keluar dari reactor menyebabkan awan uap setinggi 60 meter. Menurut Vitaly Voytenko, seperti dikutib RBTH, yang bekerja sebagai cleaning service khusus reactor nuklir, menuturkan udara di sekitar jatuhnya penutup reactor di bawah palka yang mencelat itu sangat kotor berada di sekitar wilayah pabrik Krasnoye Somovo. “Tidak menyebar lebih jauh polutan kebocoran reactor radioaktif yang bocor itu,” katanya

Meski para pekerja pabrik awalnya tidak mengganggap kejadian tersebut serius, lantaran memang tidak ada yang tahu apa kejadian sebenarnya. Nina Zolina, seorang pelukis yang bekerja di pabrik galangan kapal diminta meninggalkan tempat kerja mereka karena pipa air panas pecah. Anehnya, ujar dia seperti dikutib RBTH, militer mengambil alih situasi dengan cepat dari pangkalan terdekat dengan pabrik. Brigade teknisi pemantau dosis radioaktif langsung diturunkan di bawah komando Valentin Dnepvrovsky beberapa jam sebelum kecelakaan.

“Semua dilengkapi pakaian pelindung bahan kimia radioaktif. Bahkan Dneprovsky kumandannya sendiri turun mengukur tingkat radioaktivitas di seluruh tempat kapal selam, tak peduli resiko yang dihadapinya.” Enam sepsialis tempat kejadian segera dibersihkan dari radiasi dan dikirim ke rumah sakit Mosckow. “Tiga diantaranya meninggal. Mereka terkena komplikasi sinar gama dan beta akibat radio aktif ruangan kapal nuklir yang meledak. Jadi berhati-hatilah soal nuklir.” (nicole/eddy je soe / berbagai sumber)

Pekerja di galangan kapal setelah ledakan Krasnove Sormove 1932 (cortesy Nizhny Novgorod – rbth.ru)

Nikolai Moshkov/TASS

Previous Menteri Lawas Zaman Orba Pemakai Minyak Rambut Pomade
Next Jane Marczewski, Hidupnya Divonis Tinggal 2 Persen Akibat Cancer Tapi Pantang Menyerah

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *