Pedan tentu bukan Medan. Bagi orang yang belum pernah mendengar nama kota kabupaten Pedan, tentu akan keliru mengeja dengan nama Medan. Padahal keduanya jauh berbeda. Satu di pulau Sumantrah, yang lainya kota di Jawa. Beda dua huruf ‘Pe’ dan ‘Me’ di depan kosakata nama kota itu tentu bila tidak hati-hati akan membuat kisruh kuping. Apalagi kalau si pendengar agak sedikit budhek dikit.
Di dua kota kabupaten itu pulalah yang telah memasyurkan produk kerajinan tangan berupa kain. Di Medan, jelas kain Ulos sangat terkenal lantaran diproduksi menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) –baca bukan ATM. Semua dikerjakan melalui kreatifitas turun-menurun menganyam benang warna-warni hingga menjadi kain.
Itupulalah nama kedua tempat ndek pinggiran kutho ndeso moncer terkenal hingga ke planet Mars. Sampai-sampai kain lurik yang dihasilkan dari Pedan dijadikan icon seragam punggowo negoro Klaten setiap Senin-Kemis. Tidak hanya itu, punggowo negoro sejak jaman keraton mewajibkan memakai lurik. Hanya saja garit-garit luriknya bercorak lain.
Kain lurik dengan benang hijau, mengisyaratkan pemakainya golongan kawulo tani. Sedang lurik bercorak benang coklat soga, bergaris-garis besar, paling kurang berpangkat jadi punggowo keraton. Paling tidak memiliki jabatan ulu-ulu, semacam pegawai pengairan kampung ndeso. Menurut salah satu pengamat perlurikan kain, pembeda benang yang dianyam memakai Glotakan (alat tenun bukan mesin) berbeda satu-sama lain.
Peluncur Glotakan biasanya lebih dari satu, bila yang ditenun bermacam warna dan jenis benangnya. Disitulah harga kain tenun lurik ditentukan, apakah selembar kain terbilang mahal atau murah. Bisa jadi harga kain tenun lurik dengan bunga sutra, berharga ratusan juta rupiah. Sedang bila memakai benang yang getas harganya murah.
Bukan hanya jenis dan corak benang lurik yang membedakan si pemakai baju, tetapi juga pola cara model jahitan baju. Pemakai lurik dengan jenis pola jahitan lurik di lengan pemakai baju, bisa saja si pemakai berasal dari daerah nJogyo; dan sebaliknya model jahitan si pemakai asal Solo. Itulah sebabnya gaya, jenis dan benang pemakai baju lurik mengindikasikan strata pemakai. (budi rahayu/eddy je soe)
No Comment