Anak ke empat dari enam bersaudara dari Alois Hitler dan Klara Polzi, tidak menyangka dirinya menjadi seorang fasis yang mengobarkan Perang Dunia II dan sekaligus jadi dictator bengis pelaku utama Holocaust. Lebih dari enam juta kematian Jahudi dan jutaan pejuang damai tewas dibantai Adolf Hitler. Tidak ada yang tahu cita-citanya ingin menjadi kanselir sekaligus pemimpin Partai Nazi dan ketua umum Partai Buruh Sosialis Nasional Jerman, terwujud pada 1933 hingga 1945.
Padahal dulunya dia ingin menjadi seniman senirupa, tetapi ditentang keras ayahnya, yang menyebabkan hubungan anak-ayah tidak harmonis bahkan keduanya acap bertengkar. Setelah adiknya meninggal, Hitler semakin brutal dan tak mengindahkan aturan dalam keluarganya. Dalih ingin memupuk nasionalisme fasis militan di Jerman acap dikemukakan pada teman-temannya. Saat itu belum ada yang berani mengemukakan penolakan otoritas Austria-Hongaria, dan Hitler berani berteriak lantang menentang dominasi itu. Setelah kematian ayahnya, bukannya Hitler bertambah jinak tapi malah semakin menjadi-jadi memupuk cita-citanya mendirikan negara fasis Jerman.
Kehidupan ekonomi keluarganya morat-marit setelah ayah dan ibunya meninggal, pada 1903 ia hengkang ke Wina dan bekerja sebagai buruh lepas dan jualan kartu pos lukisan tangan. Kejengkelannya menjadi-jadi setelah Hitler ditolak dua kali mendaftar ke Akademi Seni Rupa di Wina. Padahal cita-citanya ingin menjadi seniman terbesar di Jerman. Selain tidak memiliki uang di luar pensiunan sebagai yatim piatu, dan tidak memiliki duit buat makan Hitler, tinggal di tempat penampungan tunawisma. Sejak itulah ia tertarik mengembangkan nilai-nilai ajaran semitisme.
Entah apa yang menjadi alasan pada tahun 1913 Hitler pindah ke Munich sebelum Perang Dunia I pecah. Bukannya takut mati dalam perang yang sedang berkecamuk, tetapi Hitler justru melamar menjadi pasukan berani mati dan minta ditugaskan bergabung menjadi anggota gugus tugas tantara Jerman. Hitler diterima pada Agustus 1914 meskipun sebenarnya ia masih berstatus warga negara Austria. Banyak laporan yang mengembar-temborkan Hitler sebagai tantara pemberani berada di garis depan peperangan, tapi kenyataannya tidaklah demikian. Walau diakui Hitler sempat terluka dalam pertempuran di Somme, itulah sebabnya Hitler berhak menerima piagam Iron Cross First Class dan Black Wound Badge.
Dalam laporan tulisan tangan Hitler yang ditemukan tim investigasi internasional gabungan menyebut, layaknya seorang nasionalis Jerman tulen, ia merasa dikhianati para pemimpin sipil dan penganut Marxis. Apalagi setelah Jerman menyerah pada tahun 1918. Selain itu Hitler, tentu dilapori teman-teman seide dengannya, menemukan perjanjian Versailles yang dinilai mereka merosot, khususnya soal demiliterisasai Rhineland dan ketentuan Jerman harus menerima tanggungjawab yang memulai gendering perang terlebih dahulu ditabuh.
Setelah Perang Dunia I, Hitler Kembali ke Munich dan terus bergabung menjadi tantara Jerman dan dipilih sebagai perwira inteljen yang ditugaskan memantau Partai Pekerja Jerman (DAP). Kepiawaiannya melakukan propaganda gagasan anti-Semit, nasionalis dan anti-Marxis membuat dirinya memperoleh dukungan Ketika DAP diubah Namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) alias Nazi. Tidak tanggung-tanggung Hitler merancang symbol dan spanduk partai Nazi yang terkenal hingga sekarang swastika berada di dalam lingkaran putih dengan latar belakang merah.
Lantaran kedudukan sebagai elit dinas intelgen dan acapkali berpidato berapi-api melawan perjanjian Versailles, dan menggoyang kedudukan politisi saingan, ia berhasil menggusur Drexler sebagai ketua partai Nazi dan mengantikannya pada tahun 1921. Pidato-pidatonya yang benci dengan Marxis semakin menarik perhatian khalayak dan menyerang lawan politik, akhirnya Ernst Rohm kepala organisasi paramiliter Nazi Sturmabteitung (SA) bergabung dengan Hitler. Pada 8 November 1923, Hitler mengumumkan pembentukan pemerintahan baru setelah memporak-porandakan pertemuan public yang menampilkan perdana Menteri Bavaria Gustav Kahr di Munich dalam acara di ruangan pabrik bir.
Keonaran di Gudang beer Hall Putsch, dinilai sebagai upaya kudeta merangkak yang menyebabkan Hitler ditangkap dan dipenjara selama sembilan bulan lantaran dianggap menjadi penyebab beberapa orang mati. Justru di dalam penjara itulah ia malah Menyusun buku otobiografi dan manifesto politik propaganda Mein Kampf –Perjuanganku—berisi agitasi mengubah masyarakat Jerman jadi satu berdasar ras. Anehnya setelah volume pertama terbit pada 1925 dan volume keduanya terbit pada 1927 diterjemahkan ke dalam 11 bahasa dan terjual lima juta kopi pada tahun 1939
Pada 1932 Hitler mengalahkan Paul von Hindenburg yang berusia 84 tahun untuk menjadi presiden. Hitler berada di posisi kedua di kedua putaran pemilihan, mengumpulkan lebih dari 36 persen suara dalam penghitungan akhir. Hasilnya menetapkan Hitler sebagai kekuatan kuat dalam politik Jerman.
Dengan jutaan pengangguran, Depresi Hebat di Jerman memberikan peluang politik bagi Hitler. Jerman ambivalen dengan republik parlementer dan semakin Hindenburg dengan enggan setuju untuk menunjuk Hitler sebagai kanselir untuk mempromosikan keseimbangan politik. Hindenburg dengan enggan menunjuk Hitler sebagai kanselir Jerman dengan alas an keseimbangan politik.
Hitler Sang Führer
Posisinya sebagai kanselir, Hitler menggunakan kekuasaannya membentuk sistem kediktatoran hukum secara de fakto. Ia mengeluarkan dekrit membungkam hak-hak dasar manusiawi dan mengizinkan penahanan tanpa pengadilan diberlakukan setelah terjadi kebakaran Reichstag di Gedung perlemen. Hitler pun merekayasa undang-undang yang memberi kekuasaan penuh legislative selama empat tahun dan membelokkan konstitusi semaunya. Tidak hanya itu, Hitler mengukuhkan dirinya sebagai Führer (“pemimpin”) setelah mengkontrol sistem legislatif dan eksekutif dalam pemerintahan.
Sehari sebelum kematian Hindenburg pada Agustus 1934, kabinet telah memberlakukan undang-undang yang menghapuskan kantor presiden, menggabungkan kekuasaannya dengan kekuasaan kanselir. Hitler dengan demikian menjadi kepala negara serta kepala pemerintahan dan secara resmi ditunjuk sebagai pemimpin dan kanselir. Sebagai kepala negara yang tak perlu dipersoalkan, Hitler menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata.
Tekatnya menjadikan Jerman sebagai negara fasis itulah yang menjadi salah satu alasan dirinya ingin melakukan ‘cuci’ bersih selain ras sedarah dengan dirinya, semakin membuat murka negara lain. Hitler dengan bengis menahan dan membunuh rakyat tak berdosa yang dinilai tidak sepaham dengan kehendak sang Führer sebagai penguasa darat dan udara Jerman. Justru yang mengherankan hanya ‘gundiknyalah’ yang paling disegani dan dituruti kemauan oleh sang pemimpin, termasuk disuruh Eva Braound melakukan diet dan vegetarian. Entah apa pertimbangannya Hitler menurut.
Pembatasan diet Hitler yang diberlakukan sendiri menjelang akhir hidupnya termasuk berpantang alkohol dan daging. Dipicu fanatisme atas apa yang ia yakini sebagai ras Arya superior, ia mendorong orang Jerman untuk menjaga tubuh mereka murni dari segala zat yang memabukkan atau tidak bersih dan mempromosikan kampanye anti-merokok di seluruh negeri.
Dari tahun 1933 hingga dimulai perang pada 1939, Hitler dan rezim Nazi-nya melembagakan ratusan hukum dan peraturan untuk membatasi dan mengecualikan orang Yahudi dalam masyarakat. Undang-undang anti-Semit ini dikeluarkan di semua tingkat pemerintahan, membuat baik pada janji Nazi untuk menganiaya orang Yahudi. Pada 1 April 1933, Hitler menerapkan boikot nasional terhadap bisnis-bisnis Yahudi. Ini diikuti oleh “Hukum Pemulihan Layanan Sipil Profesional” 7 April 1933, yang mengecualikan orang Yahudi dari dinas negara.
Undang-undang tersebut adalah implementasi Nazi dari Paragraf Arya, yang menyerukan pengucilan orang-orang Yahudi dan non-Arya dari organisasi, pekerjaan dan akhirnya semua aspek kehidupan publik. (tim indepth / berbagai sumber Ln)
No Comment