Entah apa sebabnya ketika seluruh kegiatan seharian di hampir semua negara kelimpungan, lantaran takut dengan senyawa virus corona. Tiba-tiba mereka, terutama kaum selebrities papan atas, berusaha mencari lagu-lagu Bruno Mars seperti Desparcito dan Versace on The Floor, maupun celotehan Ed Sheeran Shape of You. Padahal lagu itu, dinilai vulgar lantaran ngajakin kelon. Entah kerna kelamaan dikurung di dalam rumah, and kagak bisa halan-halan nyari gebetan, mereka ngoprex muterin lagu-lagu lawas berbahasa Spanyol.
Jangan-jangan mereka ingin asyik dengerin lagu yang pernah dilarang beredar oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat pada tahun 2017 atawa mereka –baca para selebitas itu– ingin bebas ngerasain saran Bruno Mars dan Ed Sheeran inthehoi di dalam rumah. Alasannya, ujar salah satu selebritas kondang pengemar design rumah mode Versace, Marchevialina –bukan nama sebenarnya– yang sering berpose seronok majalah Playboy asal Jakarta, habis kelamaan dilockdown jadi gak ada penyaluran. Apa boleh buat, mumpung dikunci di dalam rumah and kagak boleh klayapan ke hotel, mending gelut di kasur rumah gak masalah.
Bila disimak lagunya Bruno Mars, Versace on The Floor misalnya, jelas liriknya menggambarkan nikmatnya sebelum bercinta tanpa mengenakan pakaian paling mahal dan digandrungi pesohor seluruh jagad. Dengar nyanyianan merdu Bruno Mars ngajak kelon, //There’s no reason to hide // What we’re feelin’ inside // Right now // So, baby, let’s just turn down the lights and close the door // Ooh, I love that dress, but you won’t need it anymore // Let’s just kiss ’til we’re naked, baby”
Gara-gara nyanyian bernada satir-sumbang ngelecehin produk unggulan sejagat justru menjadi Versace ngetop dalam sekejab dan jadi rebutan selebritas sejagad dikenakan. Padahal tahu sendiri yang namanya vintage Versace hampir seluruh buatan rumah mode itu harganya dibandrol jutaan rupiah. Namanya juga produk bergengsi, mereka tak ambil peduli merogoh kocek jutaan. Justru yang paling penting bagi pesohor mode vintage itulah menjadi patokan utama seseorang mengenakannya.
Nah bila kalian ingin ngeborong di musim pandemic covid-19 sebaiknya sekarang saatnya nyatroni gerai di ibukota atawa di kota-kota yang membuka gerai product Versace. Hanya saja, jangan nyari lagu-lagu CD Bruno Mars yang lagi gemar menyuarakan ngajak kelon waktu meski makai baju mahal, toh harus ditanggalkan di lantai seperti lagunya.
Entah apa alasan lagu-lagu sentimentil Bruno Mars dilarang KPI Daerah Jawa Barat sungguh menyedihkan. Bukankah lagu-lagu yang dipancarluaskan lewat media radio, dan bila ada CD (compact disk) tidak sadetikpun yang mengundang syahwat. Kekawatiran lagu berbahasa ingris akan merusak masadepan pendengar menjadi absurd dan tidak jelas samasekali. Bukan hanya pengamat musik negeri ini yang berkeberatan atas larangan memutar lagu-lagu Bruno Mars dan konco-konconya dinilai menyalahi kebebasan berekspresi, Bruno Mars pun heran.
Saking herannya Bruno Mars mengunggah cuitan di media sosial dan di-retweet lebih dari sejinah ewu. Meski dia agak jengkel, toh lagu-lagu tahun 1917 yang ngetop enthu langsung amblas kagak terdengar. Mustinya gak perlu dilarang-larang berkumandang di radio, biarin saja toh nyang tahu ajakan bercinta di kamar saat musim corona hanya yang ngerti boso Ingris aja. Ngapain lagi sewot.
Kembali ke design rumah mode paling dicari selebritas papan atas di AS dan benua Eropa lain, Versace memang tak tertandingi ketenaran produk unggulan yang dijual di gerai-gerai bergengsi. Tidak mustahil bila di musim semi tahun 2020 ini, Versace tak peduli gempuran Covid-19 menyerbu Paris atau AS, mereka tetap akan menggelar fashion akbar dengan menampilkan hasilrancang tergres.
Adakalanya memang hasil tampilan peragawati tampil berlenggang-lenggok menampilkan karya warna-warni; tapi ada pula hasil rancangan anggun nan menawan nan mahal harganya. Meski harganya selangit mahalnya toh kalau mau kelon toh wajib hukumnya dilepas dan tergeletak di lantai. Lha mosok bercinta pakai pakaian mahal, ntar kalau robek piye jhal. (eddy j soe/nicole dari AS)
No Comment