Agustus tahun lalu hasil penelitian mengejutkan meluncur dari laboratorium hematologi. Salah satu temuan yang ditunggu-tunggu dilaporkan di jurnal Live Science, mengabarkan semua golongan jenis penanda sel darah seperti AB, A dan B kemungkinan besar dapat diubah menjadi golongan ‘O’ dengan cara melucuti gula darah pada permukaan sel darah merah. Temuan di laboratorium tersebut tentu sangat mengembirakan bagi orang yang ingin mendonorkan darahnya untuk keperluan pasien yang memerlukan transfusi.
Selama ini golongan darah pasien yang tidak cocok dengan tubuh pemilik donor darah yang tidak sejenis diperoleh. Salah satu penghambat bila transfusi darah dipaksakan pada pasien yang membutuhkan, sedangkan tipe golongan darahnya tidak sama, justru akan menjadi petaka. Sebab antigen di dalam tubuh akan menghancurkannya.
Seperti diketahui beberapa enzim yang pernah diketemukan di masa lalu hanya sebatas dapat mengubah darah tipe B menjadi tipe O, sedang hasil temuan sangat penting ini justru mendapati sekelompok enzim baru dapat mengubah tipe A menjadi O.
Menurut laporan yang dilansir Stephanie Pappas dalam jurnal Science, memaparkan penelitian yang dilakukan Stephen Withers, pakar biokimia di University of Brithish Colombia, mengaku terkejut dan merupakan tantangan besar pengembangan research lebih lanjut. “Itu selalu menjadi tantangan terbesar research yang dilakukan bertahun-tahun,” katanya pada pertemuan American Chemical Society (ACS) di Boston (21 Agustus 2018)
Darah Paling Laris
Seperti diketahui golongan darah tipe O sangat diminati para pasien yang memerlukan transfusi di lembaga palang merah penyalur donor darah. Tipe darah O bisa dikatakan sebagai donor universal. Orang dari golongan darah apapun dapat mentransfusikan pada tubuh pasien dari golongan darah lain tanpa ketakutan sistem kekebalan tubuh mereka akan bereaksi terhadap sel-sel darah merah.
Sebaliknya, sel darah merah tipe A, B dan AB memiliki antigen spesifik pada permukaannya, yang berarti bahwa orang dengan darah tipe A hanya dapat menyumbang untuk penerima tipe A atau tipe AB; dan orang dengan darah tipe B hanya dapat menyumbang hanya kepada mereka yang memiliki tipe B atau tipe AB.
Meski hasil penelitian memberi harapan besar terhadap kemampuan bakteri yang dapat melucuti golongan darah antigen menjadi golongan darah bertipe universal, toh para peneliti tetap bersikukuh ingin menemukan jenis enzim yang aman dan efisien untuk melakukan hal itu.
Untungnya, Withers dan koleganya masih ‘waras’ ngotot berpikir kemungkinan sekecil apapun kandidat bakteri dari jenis lain mampu melakukan ‘pelucutan’ agar tipe darah dapat berubah menjadi O tanpa resiko. Pada pertemuan ACS, Withers meyakini bahwa enzim yang dibuat dengan DNA yang diekstraksi dari mikroba usus manusia dapat menendang antigen tipe A dan B dari sel darah merah, melalui metode metagenomics.
Alih-alih membiakkan mikroba setelah mikroba dalam proses yang melelahkan, tim peneliti hanya mengekstraksi DNA dari semua mikroorganisme yang ditemukan dalam usus manusia. Jadi, dalam satu gerakan, mereka mengambil cetak biru DNA untuk semua yang mungkin dibuat oleh mikroorganisme – termasuk, enzim yang membantu bakteri memetik protein bertabur gula yang disebut musin dari dinding saluran pencernaan, memiliki potensi dikembangkan.
Secara molekuler, menurut Withers dan timnya, lender yang ditemukan pada proses metagenomics sangat mirip dengan antigen sel darah sehingga dapat melakukan tugasnya melucuti enzim yang tidak diperlukan dan membantu bakteri memproduksi gula alin sebagai penendang zat lain tak berguna. Terlebih lagi, enzim ini 30 kali lebih efektif dalam menanggalkan antigen A daripada enzim berkinerja terbaik yang sebelumnya
Penggunaan praktis
Sebelumnya para peneliti pernah mengumumkan temuan di jurnal Transfusion maupun British Journal of Hematology pada tahun 2000, hasil ujicoba pada manusia yang menerima transfusi darah tipe O atau darah yang diubah oleh enzim dan mampu mengkonversi darah tipe B, tetapi terlalu mahal dan tidak efisien dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
“Tantangan terbesar dan mendasar dalam research yakni proses mengubah golongan darah prosedurnya harus ekonomis berdasarkan perhitungan satuan unit per unit,” kata Dr. Alyssa Ziman, direktur kedokteran transfusi di UCLA Health. “Dalam beberapa situasi yang ditargetkan di mana darah tipe O langka, kemampuan untuk mengubah satu jenis menjadi yang lain bisa berguna,” kata Ziman pada Live Science. (eddy je soe)
No Comment