Entah benar atau tidak nantinya, Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat alias NASA meramalkan tahun 2021 kemungkinan bumi akan ditabrak meteor. Tentu ramalan itu atas dasar perhitungan memakai komputer tercanggih yang dimilikipara ahli, sebenarnya lama diketahui 10 tahun lalu. Hanya saja, temuan waktu itu dianggap enteng. Namun setelah memantau lewat satelit super canggih Huble di luar orbit bumi, benda aneh yang dulunya berada pada jarak 25 miliar tahun cahaya dari permukaan bumi, saat ini mungkret jadi 15 miliar. Nah kalau benar terjadi, ngalamat pagebluk masal. Seisi ndonyo moik semua.
Keyakinan ahli dari berbagai negara bumi pada tahun 2021 nanti cemungkinannya akan ditabrak, meteor yang meluncur sangat cepat tentu membuat negara-negara penghuni jagad mumet sirahnya. Para ahli belum dapat nembayangkan kemungkinan terburuk yang bakal terjadi seandainya hal itu benar-benar terjadi.
“Tabrakan bola bilyard. Bila dua benda satunya diam ditabrak bola lain yang neluncur dengan sangat cepat. Anda bisa bayangkan efek tabrakannya seperti apa. Bola yang kedudukannya diam pasti akan mental kemana-mana. Kalau bumi tertabrak, apa yang ada di dalam perut bumi, entah apa jadinya. Saya tidak bisa nembayangkan.” ujar Prof James Uliqe Morison, guru besar meteorologi Universitas Harvard dan peneliti senior NASA.
Mekipun perkiraan para ahli NASA belum tentu benar Peringatan mereka tentu nembuat negara negara adi daya kalang kabut. Buktinya, pemerintah gabungan yang dikomandoni Amerika Serikat, Uni Soviet dan Jepang membentu task force alias gugus tugas pemantau benda luar angkasa di luar orbit bumi yang akan nabrak ndonyo.
Simulasi dan rekaan kemungkinannya bila hal itu benar-benar terjadi telah dilakukan sejak 5 tahun lalu. Salah satu pilihan terburuk, meteor yang akan menabrak bumi dibedil menggunakan senjata nuklir biar hancur sebelum memasuki orbit bumi. Paling kurang, ujar James Uliq Morison dan Soviet, meteor yang datang sekonyong-konyong itu hancur terlebih dahulu.
“Kalau dihujani dengan senjata nuklir, kemungkinan meteor akan remek di atas sebelum masuk ke orbit bumi,” ujar James seperti dikutib di website milik NASA. Tentu pendapat James seperti itu, tidak seluruh profesor dalam tim setuju. Apalagi ahli komputer dan matematik dan negen Samurai, Jepang. Lima gurubesar Jepang, kabarnya ogah bila negara lain merekomendasikan mbedil pakai hulu ledak nuklir.
“Jangan menggunakan hulu ledak nuklir. Masih ada cara lair yang tidak membahayakan seisi dunia. Selain abu radioaktif nuklir akan menyebar ke dalam bumi. juga akan mencemari lapisan ozon. Bisa celaka. Kita belum tahu benar apakah sinar ozon matahari bila tercemar oleh radiasi debu radioaktif nuklir akan seperti apa.” kata Okigawa.
Jangan-jangan kata dia, meteornya hancur, manusia yang ada di dalam bumi juga memet jadi debu. “Kalau semua ancur-ancuran seperti itu mendingan jangan dilakukan. Dulu Jepang pernah dihadiahi Amerika bom atom di Hirozima dan Nagasaki, hampir seluruh kota hancur memet,” katanya menyindir tim ahli dari Amerika.
Perdebatan sengit para ahli makin seru hingga kini. Meskipun tampak sepele, cara mengatasi agar bumi tidak berbenturan dengan meteor belum memperoleh jawaban paling aman. Padahal, menurut ramalan suku Maya yang hidup lima abad lalu, kemungkinan bumi akan ketabrak meteor diramalkan terjadi pada tahun 2021.
Tetapi toh kenyataannya keliru. Mungkin suku Maya salah ngitung angka. Kesalahan fatal suku maya cuma satu. mereka bukan bandar Cap Jie Kie. jadi salah mistik angka. Bukan terjadi tahun 2012 tapi mungkin 2021 nanti. Dan yang paling menarik, suku Maya meramal, yang bisa mengalihkan meteor biar ndak nabrak bumi, orang Jawa. pakai keris
(eddy je soe)
No Comment