Benarkah Angop Dilarang Negara?


Tak hanya sedang duduk melamun sendirian, menguap bisa terjadi dimanapun tanpa memandang tempat (courtesy pinterst.com)

Kebiasaan aneh yang membuat para ahli psikologi sosial dan kedokteran saraf bersatu memburu penyebab angop. Ratusan ribu dollar Amerika Serikat dihamburkan hanya untuk mencari penyebab mengapa seseorang, tanpa disadari tentu, di depan orang acap menguap saat kampanye senat. Apakah hal itu merupakan pertanda orang yang bersangkutan merasa bosan dan terserang ngantuk mendengar ocehan para jurkam, tak bisa dipastikan. Di negara lain, konon kabarnya, rakyat yang datang mendengarkan orasi saat kampanye senat dilarang angop, meski omongan Jurkam (juru kampanye) menebar janji tak bermutu.

Ada pula penelitian psikologi-klinis yang menyebut, angop alias menguap bukan disebabkan rasa mengantuk berlebihan, tetapi memang secara psikologis sel-sel saraf dalam jaringan otak ingin istirahat barang sejenak. Bukan hanya mesin pesawat udara yang mengalami kecapaian, tetapi uteq manusia pun mengalami hal sama kesel.

Benarkah angop merupakan indikasi gejala darah rendah dan jantung? (courtesy youkepo.com)

Hasil penelitian yang diunggah di jurnal ilmiah The Journal of the American Medical Association (JAMA), menyebutkan pada saat seseorang sedang angop, sel-sel otak memerlukan suplay lebih banyak oksigen untuk menstimulus agar impulus syaraf bekerja secara maksimal ketika bangun. Bisa jadi lantaran kualitas tidur tidak nyenyak dan pulas. Meski waktu tidur 8 jam, tetapi kualitas tidurnya tidak bagus, kemungkinan besar ongap-angop akan berulang setiap waktu.

Tidak hanya kurang tidur itu menjadi penyebab seseorang sering angop, tetapi lantaran pasokan oksigen ke otak tak selancar yang diharapkan sel-sel syaraf. Kekurangan oksigen bukan berarti harus kemana-mana membawa tabung oxigen, tetapi seseorang berada di ruang sempit, berdesak-desakan dan kebanyakan maem. Kurangnya pasokan oksigen ke otak itulah menjadi pemicu konsentrasi berkurang akibatnya sel otak protes lewat sinyal yang menyebabkan angop.

Waspadai gejala ongap-angop berlebihan pada balita Anda (courtesy youkepo.com)

Bila Anda terlalu sering angop, ada baiknya segera pergi ke dokter. Siapa tahu memang tekanan darah Anda rendah, kurang dari 90/60 mmHg, dan kemudian sel otak memberi isyarat, tentu dengan menyelinap, tanpa disadari, dengan terpaksa ongap-angop di sembarang tempat

Gerakan tanpa disadari dan disengaja, dalam istilah kedokteran disebut involuntary, menguap itu sakjannya mekanismenya terkontrol oleh otak tanpa kita tahu. Kalau Anda punya tabiat angop bukan berarti terencana ingin menguap bukan? Menurut penelitian mutakhir yang dipublikasikan di jurnal JAMA, angop merupakan salah satu design tubuh layaknya seperti AC (aircondition) berfungsi mendinginkan otak.

Layaknya mesin, otak manusia yang dipergunakan setiap hari untuk berpikir terus menerus acap terasa panas. Dalam kondisi kelelahan otak tanpa disadarai organ tubuh lain, secara reflek sel-sel otak memberi kode yang dapat merangsang pada jaringan sel lain yang terhubung ke otot mulut sehingga menyebabkan angop. Pada dasarnya setiap kali kita angop, terjadi perengangan rahang disertai peningkatan aliran darah ke leher, wajah dan kepala.

Tidak hanya Balita yang sering menguap orang dewasapun acap menguap tanpa sebab (courtesy youcepo.com)

Selain itu angop juga memperlancar aliran darah dari otak ke tubuh bagian bawah lantaran tarikan nafas saat Anda menguap. Secara otomatis udara luar pun menerobos masuk mendinginkan otak. Menurut penelitian, ketika Anda berada di tempat dengan udara dingin, mekanisme tubuh akan lebih sering angop dibandingkan saat berada di tempat dengan udara panas.

Salah satu ciri bila Anda acap angop lebih dari sekali dalam satu menit bisa jadi Anda sedang mengalami gangguan kesehatan dinamai Central Sleep Apnea alias CSA. Ciri-cirinya yaitu mudah dilihat ketika Anda tidur dan sulit bernafas dengan nyaman, bahkan berhenti bernafas saat tidur di waktu malam. Penyebabnya sel-sel otak “lupa” memberi sinyal pada otot untuk bernafas saat tidur. Hingga saat ini penelitian mengapa sel otak sampai “lupa” memberi sinyal pada sel-sel otot pernafasan saat tidur belum menemukan penyebabnya.

Berbeda dengan Central sleep apnea gangguan penyebab angop lantaran obstructive sleep apnea lebih disebabkan saluran pernafasan terkunci. Orang yang mengalami central sleep apnea tidak mengalami penyumbatan pada saluran pernafasan, tetapi disebabkan karena koneksi antara otak dengan otot yang berperan dalam pengambilan nafas tidak berjalan dengan normal. Yang jelas angop alias menguap tidak tabu dan dilarang negara (desanto/eddy je soe)

Previous Bruno Mars & Kegaduhan Gramy Award
Next Ikan Berenergi Listrik, PLN Tertarik?

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *