Mengelas Lambung Kapal Bocor Bayaran Jutaan


Latihan Mengelas Bawah Air
Latihan Mengelas Bawah Air (dok. eddyjsoe)

Jangan anggap enteng profesi tukang las. Bila dibandingkan dengan pengelas yang biasa mangkal di jalanan, tentu keahlian mengelas yang satu ini, jelas bukan apa-apanya. Bayarannya, jangan tanya. Jutaan. Hanya saja, tak banyak pemilik sertifikat keahlian mengelas aneh ini. Sebab selain obyek dan medium yang digunakan untuk mengelas, sangat berbeda bila dibanding dengan mengelas biasa di darat, juga perlu keahlian khusus. Pengelas lambung kapal bocor!

Masih beruntung badan kapal yang bocor berada di galangan kapal, kalau yang robek lambung berada di kedalaman laut puluhan meter misalnya, jelas bukan pekerjaan main-main, itulah reward yang diterima profesi profesi pengelas dalam air. Selain memerlukan keahlian terampil, pengelasan lambung kapal bawah air, bukan perkara mudah.  Itulah bedanya tukang las di daratan dengan profesi pengelas bawah laut.

Helm Penyelam 250 Juta
Helm Penyelam 250 Juta (dok. eddyjsoe)

Resiko melakukan pengelasan besi di darat dengan bawah laut, jelas sangat berbeda. Bila melakukan pengelasan di darat, resikonya sangat kecil bisa diselesaikan dengan kecepatan terukur; sedang mengelas di dalam laut sangat sulit, tak dapat diprediksi kendalanya. Tukang las bawah laut harus dapat memperhitungkan berbagai kemungkinan dan dengan sigap mampu menyelesaikan tingkat kesulitan dengan kecepatan tinggi.

Mereka, ujar salah satu instruktur Welt Weldhing Under Water (pengelasan bawah air) Solo Techno Park, Safri harus mempu memperhitungkan setiap kemungkinan yang akan terjadi ketika akan melakukan pengelasan bawah air laut di lambung kapal.  Selain memperhitungkan dan bergelut dengan gelombang dan arus air bawah laut, seorang pengelas harus bertindak sigap saat bertindak membendung lambung yang bocor.

“Kebocoran harus di tambal dari dua sisi, di dalam palka kapal dan luar. Semua harus diperhitungkan dengan kecepatan bertindak ketika akan membendung lambung kapal yang bocor dan dengan tingkat presisi yang tepat dan cepat,” ujar dia.

Menurutnya, Sutrisno, Kepala Mekanik Solo Techno Park, saat ini di Indonesia tidak banyak memiliki tenaga ahli yang mumpuni melakukan pengelasan bawah air. Selain model pelatihan pengelasan bawah air hanya dimiliki di Solo Techno Park, juga tak banyak yang tertarik mengembangkan training pengelasan kapal bawah air laut.

“Hingga sekarang, model pelatihan pengelasan kapal bocor bawah air laut, hanya ada di Solo Techno Park dan BLK di Condet, Jakarta. Padahal sebagian besar wilayah Indonesia lebih banyak kawasan laut dibanding darat. Apalagi di negara ini digunakan sebagai lalulintas kapal niaga pencari ikan, kalau ada kebocoran di tengah samodra itu’kan memerlukan tenaga ahli pengelas bawah laut,” ujar dia.

Menyadari hal tersebut, ujar Sumadi, Direktur Solo Techno Park (STP) ditemui di ruang kerjanya menyatakan, menyediakan tempat bagi masyarakat yang ingin menambah pengetahuan dan keterampilan kursus melakukan pengelasan bawah air. Selain diajari teknik dan cara melakukan pengelasan, peserta juga diberikan teori melakukan teknik penyelaman menggunakan perangkat mengelas yang diperlukan.

Itulah salah satu pertimbangannya, kemudian STP membuka kursus keterampilan mengelas di dalam air laut. Sejak dibuka kursus pengelasan, peserta yang mengikuti tidak hanya datang dari Solo, tetapi justru datang dari berbagai daerah, sudah ratusan lebih,” ujar dia, “peserta yang mengikuti dibagi dalam tiga tingkatan, kelas dasar, mengengah dan lanjut keahlian. Peserta diwajibkan telah memiliki sertifikat diving.”

Persiapan Latihan Menyelam
Persiapan Latihan Menyelam (dok. eddyjsoe)

Lebih lanjut Sumadi menambahkan, sejak dibuka pendidikan mengelas bawah laut, peserta yang mendaftar dari tahun ke tahun bertambah.  Awalnya memang tidak banyak yang tetarik mengikuti pelatihan mengelas kapal, tutur Sumadi, tetapi saat ini mulai banyak. Saat ini jumlah peserta kursus mengelas ratusan lebih peserta, sejak dibuka.

“Sewaktu dibuka yang mendaftar sekitar 26 orang, sekarang telah ratusan peserta peserta. Mayoritas dari luar kota,” katanya, “Bahkan ada juga peserta dari luar negeri yang berpraktik di STP. Saat ini juga dilakukan penjajagan kerjasama untuk memasarkan keterampilan mengelas ke luar negeri. Kami telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan negara kawasan asia.”

Ditemui terpisah, pejabat humas layanan dan pengembangan STP, Yudit Cahyantoro NS menambahkan, para siswa akan diberikan materi terkait untuk melakukan pengelasan lambung kapal yang bocor secara cepat melalui beberapa teknik berdasar tingkatan kurus yang diambil. Teknik kecepatan bertindak membendung lambung kapal bocor dari dalam laut juga diajari cara menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi ketika berada di kedalaman laut.

Meskipun persyaratan untuk mengikuti kursus pengelasan bawah air, peserta diwajibkan memiliki sertifikat menyelam dari lembaga kredibel. Selain itu, ujar Yudit Cahyantoro, menuturkan praktik pelatihan mengelas di kedalaman air yang diadakan di STP peserta hanya diberi kesempatan menyelam selama 2-4 jam.

“Peserta ngelas di air tidak boleh lebih dua-empat jam. Menyelam, naik ke daratan, setelah praktik mengelas 4 jam, paling lami. Kemudian dilanjutkan teori di tempat praktik nyelam, dan diulang menyelam. Sampai mereka bisa sempurna melakukan pengelasan,” katanya, “Untuk membiasakan bertindak menambal kapal bocor beneran di laut. Karena bukan hal mudah. Apalagi pengelasan pipa bocor drilling di laut, lebih sulit dan harus hati-hati. Oleh karena itu peralatan di STP nantinya akan dimodernisir.”

Menempati di area Solo Techno Park (STP), di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Kentingan Surakarta, sewaktu walikota masih dijabat Joko Widodo, dibangun tempat praktik pengelasan bawah air. Sebuah kolam berukuran 8 x 8 meter dengan kedalaman 30 meter. Nantinya akan segera dimodernisir, fasilitas dan peralatan menyelam agar tempat pelatihan penyelaman menyerupai situasi di kedalaman laut.

“Rencananya akan dimodernisir, kami telah mengajukan usulan ke pemerintah agar tempat menyelam menyerupai laut dengan gelombang dan arus bawah. Termasuk peratatan pemantau cctv kedalaman air, dan penambahan jumlah helm menyelam. Yang jelas, kemanan melakukan pelatihan di STP terjamin,” ujar Yudit Cahyantoro  (eddy j soetopo)

Previous Lukisan Tumpahan Kopi
Next Melongok Museum Binatang di Malang

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *