Cegah Alzheimer dengan Membaca


Mekanisme penyakit Alzheimer yang terjadi dalam sistem syaraf otak

Bila Anda sering lupa dan sulit mengingat sesuatu yang baru dikerjakan, jangan anggap enteng. Siapa tahu anda mengidap penyakit Alzheimer yang disebabkan terjadi penurunan fungsi dalam sistem syaraf di otak Anda. Hilang ingatan dalam jangka pendek, bisa terjadi lantaran salah satu akibat demensia. Banyak orang beranggapan penyakit Alzheimer dianggap pikun, padahal secara etiologi tidak sama persis artinya.

Gejala penyakit alzheimer, dapat dilihat dari cara ia mengungkapkan kata yang cenderung sulit menyampaikan makna pesan yang ingin dikemukakan, mudah tersesat, kehilangan motivasi, suasana hati terkait dengan perilaku menyendiri dari keluarga dan masyarakat. Gejalan tersebut diikuti dengan fungsi faal tubuh menurun drastis.

Penyakit serius yang tidak banyak menarik perhatian karena dianggap sudah waktunya

Penyebab penyakit Alzheimer hingga sekarang belum dipahami para ahli neurologi. Meski diyakini  Alzheimer merupakan bawaan alias factor genetik sebagai pemicunya. Cidera kepala, depresi bahkan hipertensi juga menjadi salah satu penyebab Alzheimer. Hasil penelitian kognitif dan pemeriksaan medis dan tes darah menyebutkan 70 persen terkait plak dan kusut di otak pengidap Alzheimer

Perkembangan terakahir pada tahun 2015, terdapat sekitar 29,8 juta orang di seluruh dunia pengidap penyakit Alzheimer berusia di atas 65 tahun, sebanyak 1,9 juta diantaranya meninggal dunia. Temuan tersebut dikemukakan psikiater Jerman dan ahli patologi Alois Alzheimer pada tahun 1906. ‘’Di negegara maju penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyakit yang paling mahal secara finansial,’’ kata dia.

Cegah penyakit Alzheimer dengan kegiatan membaca dan bermain catur

Penderita Alzheimer meski kehilangan kemampuan bahasa verbal, mayoritas orang lain bisa mengerti dan mengembalikan sinyal emosionalnya. Meski agresivitas masih bisa hadir, sikap apatis dan kelelahan yang ekstrem jauh lebih umum dan biasa terjadi. Bisa dimengerti bila orang dengan penyakit Alzheimer tidak dapat melakukan tugas yang paling sederhana sekalipun.

Massa otot dan mobilitas memburuk ke titik di mana mereka terbaring di tempat tidur dan tidak mampu makan sendiri. Hanya saja, Alzheimer tidak menjadi factor utama penyebab kematian, kecuali diikuti faktor eksternal seperti infeksi ulkus tekanan atau pneumonia, bukan karena Alzheimer yang menyebabkan kematian seseorang.

Hingga saat ini penyakit Alzheimer belum diketahui secara pasti penyebab utamanya. Dugaan sementara disebabkan faktor genetik. Diperkirakan 49 persen sampai 79 persen lantaran dominant heritance autosomal.

Around 0.1% of the cases are familial forms of autosomal (not sex-linked) dominant inheritance, which have an onset before age 65. This form of the disease is known as early onset familial Alzheimer’s disease. Most of autosomal dominant familial AD (Alzheimer Disese) can be attributed to mutations in one of three genes: those encoding amyloid precursor protein (APP) and presenilins 1 and 2. Most mutations in the APP and presenilin genes increase the production of a small protein called Aβ42, which is the main component of senile plaques. Some of the mutations merely alter the ratio between Aβ42 and the other major forms—particularly Aβ40—without increasing Aβ42 levels.

Kegiatan intelektual seperti membaca, bermain catur dan mengisi teka-teki silang dapat mencegah Alzheimers (courtesy wikipedia)

Penyebab lain, menurut teori lawas, Alzheimer disebabkan oleh berkurangnya sintesis asetilkolin neurotransmitter. Meski pun tidak banyak ahli percaya penuh, penyebab Alzheimer lantaran berkurangnya sitesis asetilkolin neurtransmiter, toh obat yang menginduksi penyebab Alzheimer tetap dipakai untuk mengobati defisiensi asetilkolin. Hipotesis terbaru digulirkan pada tahun 1991, yang menyebutkan terdapat endapan amyloid beta amiloid beta (Aβ) ekstraselular adalah penyebab utama penyakit ini.  Tampaknya postulat yang berawal dari lokasi gen untuk protein prekursos amyloid (APP) kromosom 21, bersamaan dengan fakta bahwa orang dengan trisomi 21 (Down Syndrome) yang memiliki salinan gen ekstra hampir secara universal menunjukkan setidaknya gejala paling awal usia 40 tahun.

Apapaun penyebab penyakit yang perlu diperhatikan mencegah terjadinya penyakit Alzheimer. Salah satunya melakukan aktivitas intelektual seperti bermain catur atau interaksi sosial regular lain. Studi epidemiologi yang menghubungkan kegiatan intelektual seperti membaca, menyelesaikan teka-teki silang, bermain music dapat menghambat Alzheimer. Selain itu, studi lain menunjukkan bahwa alfatocopherol vitamin E dapat memperlambat penurunan kognitif.

Percobaan yang memeriksa asam folat (B9) dan vitamin B lainnya gagal menunjukkan hubungan yang signifikan dengan penurunan kognitif.  Suplemen asam lemak omega-3 dari tumbuhan dan ikan, dan diet docosahexaenoic acid (DHA), tampaknya tidak menguntungkan orang-orang dengan penyakit Alzheimer ringan sampai sedang.

Lima obat yang saat ini digunakan untuk mengatasi masalah kognitif Alzheimer antaralain asetilkolinesterase (tacrine, rivastigmine, galantamine dan donepezil) dan yang lainnya (memantine) adalah antagonis reseptor NMDA. Meski manfaat penggunaannya kecil, tidak ada obat yang dengan jelas terbukti menunda atau menghentikan perkembangan penyakit ini. Jadi lebih baik membaca dan main teka-teki silang. (eddy je soetopo/nicole dari Jerman/berbagai sumber)

Previous Santana “Latino Jazz Music”
Next Ngedate Maem Bebek Perpus

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *