Backpac Numpak Spoor dari Praci ke 13 Negara Lain: Siapa Mau


Tadinya kontributor kami di luar negri, ngajakin halan-halan, mengelilingi kota-kota di berbagai negri. Entah mengapa, dia ujug-ujug, langsung berkeinginan ke Praci, di negri timur wilayah perbatasan kabupaten selatan-timur Indonesia. Padahal, kami telah memberi penjelasan, nama yang disebutkan itu bukan berada di negara Prancis, tapi di Indonesia. Namanya bukan Prancis, tetapi Pracimantoro. Mungkin rekan kami editor lawas, kagak memberi tahu, kalau Praci dan Prancis itu berbeda negara. Apalagi, teman kontributor kami, si Nicole Sacarovic itu, aslinya ingin naik kereta muter-muter ke seluruh negri Indonesia bekas jajahan Belanda, dari Sabang sampai Merauke.

Pasalnya dia tahun lalu pernah naik spoor mengelilingi rute terpanjang, naik spoor dari Portugal hingga “nyungsep” sampai ke Singapura. Jangan dibayangkan, berwisata backpack membwa koper besar itu, itu keliru banget. Yang dia bawa cuma seadanya, yach mirip orang yang senangnya naik gunung, bawa cariel lumayan besar, hingga tidak ngerepotin bawanya. Jangan heran, selain dia bawa tas ransel, tentu dompet kecil dan kartu ATM plus credit card yang berlaku kemanapun dia blanja. Makanya, dia nyantai ngajakin rekannya si Nicole mulih ndesonya di Prancis ech kliru Praci.

Kreta melaju melewati 13 negara

“Daripada kamu belum pernah pigi-pigi naik spoor lawas, seperti yang dipamerin Jolodoro, mendingan kami ajak mubeng-mubeng naik kreta keliling 13 negara, mau kagak,” katanya dalam curhatan lewat chating di platform Telegram, “gimana mau kagak, ntar kita bisa barengan mengulang perjalanan seperti 15 tahun lalu naik kreta dari Portugal hingga ke Singapura, trus ke Praci. Semua saya yang bayarin.” Katanya kemayu.

Menurut Nicole, dirinya dan rekannya dulu pernah halan-halan naik kereta dari Lagos, Portugal, Lisbon. njuk spoor mbandang ke pemberhentian berikutnya di wilayah Basque, Spanyol. Jangan diartikan istilah prank “separo-nyolong” katanya cengegesan lewat chat dengan gwe. Lantas mbandang ke pemberhentian berikutnya di wilayah Basque, Spanyol. Nah perjalanan berikutnya, itu yang bikin mumet, mereka bilang mau ke Praci –bukan Prancis maksudnya– tetapi negri penghasil ndem-ndeman kota wisata ternyaman. “Ntar kalau sampai ke Praci … tuh’kan salah lagi– trus dilanjut mlipir ke Rusia, China, Vietnam, dan Thailand sebelum anjlog di Singapura. Gitu rencana teman-teman dari media ndek Moscow. Paman Ed. Boleh enggak saya ngikut halan-halan ke ndeso nanti sama rekan, biar lihat kondisi Praci.”

Kreta negoromu lawas yach opha, kata mreka

Namanya juga kontributor, sarklewer dot com luar negri yang kagak mau ambil honor, bagaimana mau ditolak. Kami jawab saja, silahkan ikut ke Praci setelah nanti kamu ikut muter-muter di 13 negara yach. Asal tidak boleh membawa duit triliunan, bawalah duit plastik, yang gampang digesek di anjungan tunai mandiri alias ATM. “And you can eat and speak-spek harus makai bahasa Jawa, versi moscow yach. Ajarin rekanmu sikit-sikit bahasa Indonesia, biar nasionalis blasteran, kalau mau ke Indonesia,” kata kami

Menurut Nicole dan rekannya, persoalan perjalanan naik kereta terpanjang, kira-kira 40-an jam dari Paris ke Moscow tentu bukan persoalan sulit bagi para pejalan kaki backpack melarat, bergajih euro di rumahnya Gladismostoc, Russia itu. Selain kebiasaan mereka senengnya mblasak ke berbagai kota-kota kecil and ndeso di wilayah perang beneran. “Jangan takut paman, kami terbiasa blasak ke tempat-tempat wisata berbahaya kowk katanya beralasan. Di Praci’kan lebih aman toh paman. Bisa beli cendera mata oleh-oleh khas asal ndesonya Nicole,” ujar dia cengegesan, “dia kan asal Prancis ech kliru Praci’kan.”

Manglev kreta cepat Jepang

Persoalan minggatan halan-halan, tentu jurnalis perempuan perkasa blasteran -Soviet-Indonesia- itu tentu membikin kami tratapan, cara mengawal mereka kalau memang benar-benar ingin ke Praci. Mau naik apa, nantinya kalau berada di negri mbahe Nicole, ntar. Berebeda, saat mereka dahulu halan-halan muterin 13 negara lain naik kereta api sambung-menyambung, menjelajahi negri-negri lain. Selain banyak tempat buat memungkinkan menginap, juga beristirahat sewaktu melakukan sebelas pemberhentian di sepanjang jalan, dari Spanyol sampai Singapura.

Sambil berwisata, nikmatilah menu makanan terenak

Jadi mereka, katanya menambahkan berdiskusi chat dengan kami, soal visa dan pasport jangan ditanyakan lengkap dan komplit kagak mereka merencanakan ke Praci nantinya. Kira-kira sebelum akhir tahun, seikitar Desemberan, jadi bisa tahun baruan di negri tempat keluarga Nicole di Praci. “Dulu pengalaman kami dengan teman yang lain sewaktu halan-halan mubeng 13 negara, brenti di stasiun pemberhentian, hanya diperiksa kelengkapan berkas tujuh visa untuk halan-halan menyelesaikan perjalanan terpanjang di dunia secar aman dan damai,” kata rekan Nicole, “duit buat mlancong waktu itu berkisar US $2.750 yach sekitar 26,3 jutaan bila ditotal waktu itu.

Ntar gak tahu, katanya Natasya Kickov, kalau kami jadi datang, ke Praci pasti memerlukan duit banyak lagi dibandingkan sewaktu bepergian backpac muterin 13 negara dahulu. “Opha nanti kami bisa dibantuin gak, nginepin di apartemen tempatmu, kalau jadi halan-halan ke seluruh provinsi se-Indonesia kagak yach,” ujarnya merajuk. “Kami’kan rekan dekatnya si Nicole, yang suka traktir maem macam-macam kalau di Moscow.” Traktirnya di Oslo atau Praci, nak? kataku cengegesan, kalau di Singapura, saya jamin tak traktir. Njuk duite sopho jhal? Mbuh (nicole dari moscow /eddy from Solo)

Previous Jangan Ninggalin Gebetanmu Lantaran Eloe Alzheimer
Next Pentas Wayang Wong, Kulit dan Potehi Nyaris Tumbang

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *