
Tanyakan pada seseorang nama jalan Oerip Soemohardjo, yang membentang di sebuah jalan raya; dapat dipastikan mengetahuinya. Nama jalan tersebut, tentu dikenal warga masyarakat yang lalu-lalang melintas jalan, biasanya berada di aras utama jalan protocol. Bahkan google map pun, tak kepalang tanggung mencantumkan nama jalan yang “dibaptiskan” nama pahlawan kemerdekaan itu: Oerip Soemohardjo
Tidak hanya itu, diasesories laman pencarian google juga terpapar detail sosok mantan militer Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo; meskipun tak secara mendalam sang pejuang yang Lahir 23 Februari 1893 di Bagalen, Purworejo. Orang kampung acap memanggilnya Muhammad Sidik dan senang bergaul dengan geng militant di bawah pengawasan ketat perwira KNIL (Koninklijk Nederlandsche Indische Leger) yang pernah jadi morsese. Satuan tantara gerak cepat bayaran, tanpa basa-basi berhadapan dengan lawan

Maklum kala itu, negri Hindia-Belanda masih berada di bawah jajahan. Semasih muda kegemarannya berantem dan ogah melanjutkan OSVIA di tahun kedua. Meski demikian Oerip diterima masuk sekolah Militer menjadi perwira KNIL. Ketika KNIL bubar lantaran pendaratan Jepang merangsek di seluruh wilauah pulau Jawa, Oerip luntang-lantung tidak ada pekerjaan, dan tinggal di rumah di kampung Gentan Utara Yogyakarta. Jabatan sebagai Kepala Polisi ditawarkan padanya oleh otoritas Jepang, namun Oerip menolaknya mentah-mentah. Itulah sebabnya Jepang mengawasi secara ketat pergerakan Oerip setiap saat.
Mantan perwira KNIL lain saat itu, Didi Kartasasmita, mengajak Oerip bergabung sebagai tantara demgan pangkat Lenan Jenderal, dan menjadi kepala staf TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Bersama para pejuang PETA dan KNIL, hingga jabatan sebagai Kepala Staf tidak bergeser selama beberapa waktu, meskipun posisi Panglima TKR berubah dan diisi Sudirman yang karismatis di kalangan KNIL, namun bersikap netral di antara kubu bekas KNIL dan PETA. Disebutkan dalan naskah buku KNIL Bom Waktu Tinggalan Belanda, posisi Oerip digeser menjadi Ketua DPA, sebuah jabatan yang tidak ada kaitannya dengan latar belakang, militer. Oerip Soemohardjo, meninggal 17 November 1948.
Pemerintah Belanda memberi syarat ketat kepada pemula untuk menjadi calon perwira di KNIL Breda. Mereka harus menjalani serangkaian tes, termasuk berkuda. Syarat usia juga dibatasi, maksimal 20 tahun. Didi Kartasasmita, juga salah satu dari pemuda Indonesia yang masuk KMA dan menjadi perwira KNIL setelah lulus. Didi Kartasismita lahir di Cihaur, Ciamis 20 November 1911, agar dirinya dapat diterima masuk menjadi perwira KMA, menurut Tatang Sumarsono, tahun kelahirannya diubah, menjadi 1935. Setelah kemerdekaan Didi Kartasasmita, termasuk salah satu anggota Panitia Besar Penyelenggara Organisasi Tentara; sejak 23 Februari 1946 sebagai anggota Dewan Siasat Khusus Militer di markas pertahanan Jawa Tengah.

Pangkat akhir Oerip adalah mayor dan hampir mendoduki pangkat Groot Mayorm setara Letnan Kolonel dalam KNIL. Oerip lulus dari sekolah perwira di Meester Cornelis pada tahun 1914. Oerip sendiri mendaftar diam-diam masuk KNIL bersama Soegondo yang kelak menjadi Kolonel Tentara Republik Zaman Revolusi. Menurut pandangan kaum priyayi seperti juga ayah Oerip, seperti ayah Oerip -menjadi serdadu kolonial adalah sesuatu yang hinda pasa masa itu. Meski demikian, ayah Oerip mengerti jalan hidup Oerip, lantaran dalam surat yang ditujukan pada ayahnya, Oerip kerap berkata bahwa dirinya akan lulus sebagai perwira KNIL, bukan serdadu biasa –(baca Petrik Matanasi, “KNIL Bom Waktu TInggalan Belanda”, Media Pressindo, Jakarta 1977, hal 89-89).
Oerip Somohardjo, lulus dari sekolah perwira pribumi dan ditempatkan di Banjarmasin. Sebagai orang yang terbiasa berpetualang, bagi dirinya tidak menjadi masalah. Oerip tergolong perwira yang disegani oleh semua golongan semasa berdinas di KNIL. Selama 24 tahun menjadi perwira KNIL sebenarnya pangkatnya hampir Letnan Kolonel. Saat itu, pangkat letnan kolonil KNIL ketika pensiun, hanya ada dua berpangkat Lenan Kolonel yakni J.A.J. Kawilarang dan Letnan Kolonel Dr. H.D.J Apituley yang kemudian menjadi perwira pemegang komando pasukan tempur.

No Comment